Temui Pendemo, Kasatpol PP Pekanbaru Malah Diusir, Pendemo: Kita Bukan Demo Gelper Pak
Kepala Satpol PP Pekanbaru, Agus Pramono yang berniat ingin menjumpai pendemo di pintu gerbang Kantor Walikota Pekanbaru
Penulis: Syaiful Misgio | Editor: Budi Rahmat
Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Syaiful Misgiono
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU- Kepala Satpol PP Pekanbaru, Agus Pramono yang berniat ingin menjumpai pendemo di pintu gerbang Kantor Walikota Pekanbaru ditolak oleh pendemo, Senin (12/3/2018).
Saat itu Agus yang ditunjuk mewakili Pemko Pekanbaru untuk menyambut para pendemo langsung diusir.
Baca: Harimau Penerkam Manusia Sedang Dicari, BBKSDA Tambah Personel
Baca: Cegah Karhutla, RAPP Rangkul Tokoh Agama untuk Imbau Masyarakat
Para mahasiswa yang tergabung dalam PMII Kota Pekanbaru ini menyebut bahwa tuntutan yang disampaikan adalah persoalan sampah yang tidak ada kaitanya dengan Satpol PP Pekanbaru.
"Kita bukan demo gelper pak, kita bukan demo hiburan malam pak. Kita demo masalah sampah dan banjir, ini bukan kewenangan Satpol PP," kata pengunjuk rasa.
Baca: 3 Pria dengan Sabu Ini, Diamankan Sat Res Narkoba Polres di Lorong yang Sama
Mendengar penolakan tersebut, Agus pun langsung berbalik arah dan berjalan menuju ke kantornya yang berada di dalam komplek Kantor Walikota Pekanbaru.
Seperti diketahui, Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Pekanbaru menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Walikota Pekanbaru, Senin (12/3/2018).
Baca: PNS Pelalawan Banyak Terjerat Narkoba, Bupati Harris Siapkan Program Tekan Ketergantungan
Mahasiswa datang ke Kantor Walikota Pekanbaru dengan membawa sejumlah karton yang bertuliskan beragam tuntuntan.
Diantaranya "Pemerintah jangan gegabah dalam menyelesaikan persoalan sampah". "Usut tuntas retribusi sampah di Pekanbaru". Selain itu ada juga karton yang betuliskan "Usut tuntas monopoli proyek pada pelelangan pengangkutan sampah di Kota Pekanbaru".
"Kami minta Walikota Pekanbaru dan Dinas Kebersihan untuk mengusut tuntas kasus-kasus ini," kata Koordinator Aksi, Amri Taufik Hsb.
Baca: Sidak ke PMKS, DPRD Pelalawan Dapati Fakta Mengejutkan
Para pengunjuk rasa menyampaikan sejumlah tuntuntas untuk mengatasi persoalan yang selama ini terjadi di Pekanbaru.
Diantaranya adalah persoalan banjir dan sampah.
Pendemo menilai ada kesalahan dan penyimpangan yang dilakukan Pemko Pekanbaru dalam menangani persoalan sampah di Pekanbaru.
Sehingga berdampak terhadap banjir dimana-mana.
Baca: BPBD Meranti Rela Nginap di Lokasi Karlahut Hanya Untuk Ini
"Hujan sebentar saja, banjir dimana-mana. Ini disebabkan karena banyaknya sampah yang memenuhi slokan. Khususnya di wilayah Panam," katanya.
Selain itu, mahasiswa juga menuntut agar Pemko Pekanbaru transparan dalam mengelola keuangan negara. Termasuk soal retribusi sampah.
"Kami minta agar persoalan dugaan korupsi retribusi sampah di Kota Pekanbaru diusut tuntas," ujarnya.
Pihaknya juga meminta menduga ada dugaan monopoli pada pelelangan proyek pegangkutan sampah di Kota Pekanbaru.
Baca: Mahasiswa Kesal, Akibat Selokan Penuh Sampah Hujan Sebentar Kota Pekanbaru Langsung Banjir
"Kami juga meminta kepada Pemko Pekanbaru untuk menjelaskan, siapa yang akan melaksanakan pengangkutan sampah di zona 1 ," katanya
Seperti diketahui, lelang proyek pengangkutan sampah di Kota Pekanbaru kembeli diserahkan ke pihak ketiga.
Untuk zona dua, lelang proyek dimenangkan oleh PT Samhana Indah.
Baca: Ini Sosok Huseyin Basaran, Ayah Mirna Basaran, Calon Pengantin yang Tewas Bersama 7 Rekannya
Perusahaan jasa pengangkutan sampah asal Jakarta. Sedangkan untuk zona 1 proses lelang tahap ke II masih berjalan.
Sebab saat lelang pertama Unit Layanan Pengadaan (ULP) Kota Pekanbaru tidak meloloskan satu pun pemenang karena dinilai tidak ada yang memenuhi persyaratan. (*)
