Pekanbaru
Ini Para Anak Muda Peduli Sampah dan Berkontribusi Selesaikan Masalah Sampah di Pekanbaru
Ini para anak muda peduli sampah dan berkontribusi dalam menyeelesaikan masalah sampah di Pekanbaru melalui sebuah komunitas bernama Social Corner
Penulis: Fernando | Editor: Nolpitos Hendri
Suatu ketika, Robi dan teman-teman berpikir cakupan Nongkrong Bareng Sosiolog ini terlalu sempit dan berharap anak muda yang terlibat bisa lebih banyak.
"Biar bisa masuk semua, kita gantilah namanya menjadi Social Corner," kata Robi.
SC terbentuk pada 13 Maret 2018. Diskusi rutin dilakukan.
Alhasil, program yang pertama dilaksanakan yakni ekspedisi alam ke Desa Buluh Cina Kecamatan Siak Hulu, Kampar.
"Hasilnya, kita merekomendasikan tentang pengelolaan hutan adat dan pengembangannya menjadi objek wisata Buluh Cina," ujar Robi.
Rekomendasi disampaikan kepada Pemerintah Desa.
Menurut Robi, SC digerakkan dengan dana swadaya dari para anggota.
Kini SC yang telah beranggotakan aktif sekitar 20 orang sudah mempunyai Sekretariat berlokasi di Jalan Sentosa Nomor 6, kawasan Jalan SM. Amin (Arengka II).
Robi mengatakan, SC yang bermoto "Ada untuk Berguna" memiliki tiga bidang gerak yakni, lingkungan, ekonomi kerakyatan dan sosial. SC dibentuk untuk beberapa tujuan.
Di antaranya, mewujudkan masyarakat yang sadar lingkungan, memancing sensitifitas mahasiswa dan menciptakan mahasiswa berjiwa enterpreneur.
Baca: 2 Ranperda Ini Dikebut Jelang Berakhir Masa Jabatan Anggota DPRD Pekanbaru
Baca: Polisi Dalami Kasus Postingan Facebook yang Tuding Bupati Inhil HM Wardan Punya Simpanan
Baca: Jadwal Sholat Hari Ini Untuk Kota Pekanbaru dan Sekitarnya, Sabtu 26 Januari 2019
Baca: KPU dan Tim Pasangan Capres Sepakat Tommy Tjokro Pandu Debat Kedua Pilpres 2019
"Tentunya enterpreneur yang tanpa mengkesampingkan aspek sosial," pungkas Robi.
Intan Belajar Ikhlas Membantu
Intan Mulyana belajar banyak hal bersama Social Corner.
Ia bersyukur dapat memanfaatkan masa mudanya untuk kegiatan positif.
Apalagi memberi dampak positif bagi orang lain.
Mahasiswi Semester IX Jurusan Ilmu Sosiologi Universitas Riau ini mengaku bisa belajar ikhlas dalam membantu sesama.
Ia bisa berkorban dan mengabdi bagi kehidupan masyarakat.
"Social Corner tempat Intan belajar ikhlas membantu sesama," ujar Intan selaku Kepala Bidang Lingkungan di Social Corner.
Aksi Social Corner yang berpartisipasi mengatasi persoalan sampah menjadi salah satu tugas di bidangnya.
Intan mengaku prihatin dengan persoalan sampah di Pekanbaru.
Apalagi melihat orang membuang sampah sembarangan.
"Misalnya ada yang buang sampah dari mobil, sedih lihatnya," tutur wanita 22 tahun ini.
Dara asal Pekanbaru ini baru sadar setelah mengunjungi Bank Sampah suatu ketika.
Ia akhirnya tahu jika persoalan sampah salah satunya disebabkan minimnya kesadaran masyarakat dengan lingkungan.
Baca: Ayola First Point Hotel Kantongi Sertifikat Hotel Bintang 3
Baca: Libatkan TNI dan Polri, RS Syafira Rangkul PMI Pekanbaru Gelar Donar Darah
Padahal, kata Intan, sampah dapat menyebabkan bencana banjir karena saluran air tersumbat.
Jika dampak dari sampah diperhatikan, dampak buruk terhadap lingkungan dapat dihindari.
"Sampah bisa menghancurkan kita. Seperti banjir," kata Intan. Ia berharap masyarakat sadar akan lingkungan dan cermat mengelola sampah rumah tangga. (*)