Pelalawan
Surya Pingsan di Tengah Kericuhan, Caleg Urus e-KTP Warga Bikin Rusuh di Disdukcapil Pelalawan
Surya,pegawai Disdukcapil Pelalawan pingsan hingga harus dilarikan ke rumah sakit di tengah kericuhan saat pembuatan e-KTP, Kamis (21/2/2019)
Penulis: Dian Maja Palti Siahaan | Editor: Nurul Qomariah
Sofyan mengatakan pagi itu, pihaknya batu selesai apel dengan jajaran Polres Pelalawan di sekitar Bakti Praja.
"Sampai kita ke kantor itu, sudah ramai massa. Rupanya bukan hanya petugas Disdukcapil saja yang ngejar. Warga juga ikut ngejar," ucapnya.
Setelah dua pemuda tersebut berhasil diamankan, keduanya langsung dimasukkan dalam mobil Satpol PP dan dibawa ke kantor.
Sofyan mengatakan dari dua pemuda tersebut, ada satu pemuda yang terkena pukulan massa. Sebab bagian kening ada yang benjol.
"Bajunya pun sudah koyak - koyak saat kita amankan. Mungkin karena ditarik massa ya," terangnya.
Belum sempat mendata dua pemuda tersebut, Sofyan menerangkan sudah datang Buser Polres Pelalawan.
"Jadi belum sempat kita data. Memang dari dua pemuda itu ada yang caleg. Yang satu lagi, saya tidak tahu orangnya," katanya.
Nifto: Caleg Itu Sering Bikin Ribut
Kepala Disdukcapil Pelalawan Nifto Anin mengatakan dua pemuda yang membuat kekisruhan di kantornya, Kamis pagi (21/2/2019), sudah sering membuat keributan. Dua pemuda tersebut memang sudah kerap ke kantor Disdukcapil.
"Sudah seringnya ribut. Kali ini saja yang sampai ke fisik. Namanya Azwar Alimin Musa. Dia caleg. Kawannya satu lagi saya tidak tahu namanya. Tapi ngaku aktivis. Mereka selaku datang berdua dan bikin ribut. Si caleg dan kawannya ini memang selalu buat ribut," ujarnya.
Selama ini, saat keributan terjadi, belum sampai ke fisik. Sehingga kala pihak kepolisian di panggil, dua pemuda tersebut tidak bisa ditangkap.
"Sekarang kan ada korban fisik. Jadinya pemuda itu sekarang di Polres Pelalawan," ujarnya.
Dikatakannya, Kamis pagi, dua pemuda tersebut datang mendampingi warga Pangkalan Kurasn untuk mengurus e-KTP. Ini memang selalu dilakukan dua pemuda ini.
Dari beberapa dokumen warga yang dibawa, ada yang lengkap dan ada yang tak lengkap. Bila tak lengkap, dua pemuda ini ngotot mengatakan lengkap agar diproses.
"Selain itu, gak mau antre. Potong kompas terus. Makanya selalu ribut sama petugas dan warga," ucapnya.
Pihak keluarga pegawai Disdukcapil Pelalawan yang kena pukul tersebut berencana melaporkan dua pemuda tersebut ke pihak kepolisian. Disdukcapil pun mungkin hanya akan menyiapkan saksi.
"Kedua pemuda itu juga mau melaporkan petugas kita. Katanya ya. Silakan saja," ujarnya. (*)