Warga China Sampai Geram & Marah Soal Kematian Dokter Li Wenliang, Tuntut Pemerintah Minta Maaf
Kematian dokter asal Tiongkok Li Wenliang yang mencoba memperingatkan tentang wabah Virus Corona memicu kemarahan dan kesedihan
Kematiannya juga membawa tuntutan dari masyarakat kepada pemerintah China.
Masyarakat ramai menyuarakan taggar "pemerintah Wuhan berutang permintaan maaf kepada Dr Li Wenliang" dan "Kami ingin kebebasan berbicara".
Namun, kedua tagar itu dengan cepat disensor.
Penelusuran BBC pada Weibo (sejenis Twitter) pada hari Jumat pagi, ratusan ribu komentar telah dihapus dan hanya menyisakan sedikit komentar.
Sebuah foto yang beredar di Twitter pada akun @sanverde, yang dilaporkan bersumber dari platform perpesanan WeChat menunjukkan pesan dalam bahasa China yang mengatakan "Perpisahan Li Wenliang" yang ditulis di salju di tepi sungai.
Kisah seorang Dr Li
Li Wenliang atau kerap disapa Dr Li ini sebelumnya pernah memposting kisahnya di media sosial.
Dr Li menuliskan peringatan bahaya virus corona di tempat tidur.
Pada status Dr Li tersebut, dia sudah memperhatikan kasus virus corona yang dikatakan seperti SARS.
Pada 30 Desember 2019 lalu, Dr Li mengirim pesan berantai pada sesama dokter di obrolan grup.
Dr Li meminta rekan seprofesinya untuk memakai pakaian pelindung untuk menghindari infeksi virus baru.
Empat hari kemudian dia dipanggil ke Biro Keamanan Umum di mana ia diminta menandatangani surat.
Dalam surat itu dia dituduh membuat komentar palsu yang telah mengundang keributan.
Nama Dr Li pun masuk ke dalam satu dari delapan orang yang masih diselidiki polisi sebagai penyebar hoaks.
Pihak berwenang setempat kemudian meminta maaf kepada Dr Li atas tuduhan tersebut.
