Kehidupan PSK-PSK Ini Semakin Getir di Tengah Virus Corona, Beralih Profesi demi Biaya Makan Anak
Berbagai cara dilakukan PSK-PSK ini agar tetap bertahan di tengah pandemi virus corona. Mereka bahkan beralih profesi yang tak pernah dilakukan
Masa karantina atau lockdown ini akan berlangsung di Colombia sampai 27 April mendatang.
Ironisnya, dia juga sering didatangi kawannya. Dia sering mendengar ketukan pintu rumah, biasanya temannya dan anak-anak yang lapar.
"Tapi aku tidak punya apa-apa untuk dapat kuberikan..." kata Ana.
• JASAD Berserakan, Kota Ini Dijuluki Kota Mayat Karena 6.700 Orang Tewas Dalam 2 Minggu Akibat Corona
• Amien Rais Gugat Perppu Penanganan Corona, Wakil Ketua DPR RI: Bagus Kalau Ada yang Tidak Setuju
Sementara itu, wanita pekerja seks komersial lainnya, Fidelia Suarez punya pengalaman lain.
Terkadang, ponselnya berdering pukul 02.00 dini hari. Temannya yang juga PSK berkeluh kesah kepada Suarez.
"Kami berada dalam situasi kritis," jelas Suarez. Dia juga seorang presiden serikat pekerja seks Colombia.
Menurut Suarez, beberapa PSK di ambang kelaparan atau bahkan diusir dari rumah mereka karena mereka tak bisa membayar sewa. Padahal, sudah ada larangan resmi tentang penggusuran atau pun pengusiran selama lockdown.
Setiap harinya, Suarez mengirimkan makanan kepada anggota serikat PSK di Bogota. Tetapi, jumlah permintaannya selalu melebihi jumlah sumbangan yang diberikan.
Suarez sangat marah terhadap ketidakpedulian pihak berwenang. "Mereka hanya mengingat kami di saat berpolitik (saja)." Dia hanya menginginkan solusi konkret bagi ribuan PSK Colombia yang legal.
• Amien Rais GUGAT Perpu Untuk Penanganan Corona yang Ditetapkan Jokowi, Wakil Ketua DPR: Bagus
• Sembako Wabah Corona di Depok Diduga Disunat TUYUL, Sampai-sampai Ditkrimsus Polda Turun Tangan
Di Bogota, menurut sensus 2017 yang dinyatakan oleh Diana Rodriguez, Sekretaris distrik untuk wanita, terdapat lebih dari 7.000 pekerja seks.
Menurut Rodriguez, pihaknya telah bertindak dengan menggabungkan kekuatan sehingga mereka yang terlibat dalam aktivitas seksual berbayar dan mematuhi peraturan karantina di rumah mereka akan mendapatkan subsidi sekitar 30 sampai 60 dollar AS (sekitar Rp 450.000-927.000).
Subsidi dari pemerintah
Rodriguez mengatakan, sebagian besar PSK yang pernah dihubungi pemerintah mematuhi aturan karantina.
Luz Amparo (49) tidak ingin menulari dirinya sendiri, kedua anaknya dan empat cucu yang tinggal bersamanya. Mereka bertujuh hidup dari donasi.
"Saya menelepon teman (klien) tetapi mereka tidak keluar, mereka takut," kata Amparo.
