Wawancara Khusus
Puluhan Miliar Omset Mal Hilang Jelang Lebaran 1441 Hijriah
Wawancara khusus ini adalah satu di antara program Tribunpekanbaru.com dalam mempersembahkan informasi kepada masyarakat secara khusus.
Penulis: Alex | Editor: Nolpitos Hendri
Apa upaya APBBI untuk tetap bertahan jika pandemi ini panjang?
Yang pastinya kita akan melakukan pemangkasan biaya-biaya operasional, dan tentunya jika ini tetap tidak mengcover, kita akan melakukan opsi terakhir, yaitu dengan melakukan penutupan sementara operasional sampai keadaan normal kembali.
Adakah kemudahan insentif dari pemerintah untuk anggota APBBI?
Sampai saat ini belum ada isentif dari pemerintah daerah, dan APPBI sebagai pelaku usaha yang membawahi ribuan tenant baik yang nasional maupun UMKM dengan puluhan ribu karyawan, mereka sangat berharap ada insentif dari pemerintah daerah.
APPBI sendiri telah mengirimkan surat ke pemerintah daerah dan pihak-pihak terkait supaya kami diberikan keringanan-keringanan atau relaksasi.
Kemaren kami juga sudah kirim surat juga kepada PLN untuk mendapatkan keringanan pembayaran secara cicilan, untuk tagihan listrik, karena biaya operasional yg paling besar dipusat perbelanjaan ini adalah biaya listrik.
Tapi memang PLN belum bisa memberikan relaksasi untuk tagihan, kami sangat berharap pemerintah daerah bisa memberikan isentif atau relaksasi.
Pusat perbelanjaan merupakan salah satu penopang perekonomian daerah.
Dari APBBI Riau adakah opsi pengurangan harga sewa dan efisiensi biaya operasional di mal?
Iya tentu, kami sebagai pengelola telah memberikan pengurangan nilai sewa dan insentif insentif lain kepada tenant, supaya mereka bisa tetap bisa bertahan ditengah wabah covid-19 ini.
Wawancara Khusus - Tribunpekanbaru.com / Alexander.
