SARAN Ilmuwan Belanda Terhadap Hasrat Berhubungan Badan Selama Pandemi Covid-19: Diskusikan!
Semakin banyak orang yang Anda jumpai, semakin besar kemungkinan (penyebaran) virus corona.
Penulis: | Editor: Firmauli Sihaloho
TRIBUNPEKANBARU.COM - Berhubungan badan atau berhubungan seks bagi orang dewasa sudah menjadi kebutuhan, dan bagi mereka yang sudah menikah atau memiliki pasangan, mereka bisa melakukannya dengan pasangan mereka.
Namun, bagi yang jomblo atau belum memiliki pasangan bagaimana?
Khusus di Belanda para jomblo ini disarankan untuk memiliki patner seks selama wabah corona melanda negara itu.
Selain itu, bagi yang berpasangan atau pasangan kekasih mereka disarankan untuk menguji cinta mereka.
Sebagaimana dilansir dari Kompas.com, saran itu muncul setelah kritik terhadap peraturan yang menetapkan bahwa pengunjung rumah harus menjaga jarak 1,5 meter dari tuan rumah selama lockdown akibat virus corona.
Dalam perbincangan yang bebas terbuka, bimbingan resmi dari Institut Nasional Belanda untuk Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan (RIVM) telah diamandemen.
Satu di antaranya menyarankan mereka yang tidak memiliki pasangan seksual permanen agar saling sepakat untuk memuaskan satu sama lain dalam hubungan seksual.
Dilansir The Guardian, atas saran para ilmuwan di RIVM, pemerintah Belanda dalam upaya 'lockdown cerdas' yang mereka galakan sejak 23 Maret, mengizinkan hingga tiga pengunjung masuk ke rumah dengan syarat ketat mereka akan menjaga jarak.
Tetapi RIVM sekarang mengakui bahwa "masuk akal apabila sebagai seorang lajang, seseorang ingin melakukan kontak fisik" seraya memperingatkan bahwa risiko hubungan intim harus diatur.
• Remaja yang Bunuh Bocah Itu Sebut Pacarnya Suka Masokis (Pakai Lilin & Gesper) Apa Itu Masokisme?
• Donald Trump Bakal Buka AS, Dengan atau Tanpa Vaksin Virus Corona
• Video: Pakai Topi Caping, Kapolda Riau Tanam Bibit Tanaman Palawija Ditengah Covid-19
“Diskusikan cara terbaik untuk melakukan ini bersama,” saran RIVM.
“Misalnya, bertemu dengan orang yang sama untuk melakukan kontak fisik atau seksual (misalnya 'teman seks'), asalkan Anda bebas dari penyakit.
Buat kesepakatan yang baik dengan orang ini tentang berapa banyak orang lain yang kalian jumpai.
Semakin banyak orang yang Anda jumpai, semakin besar kemungkinan (penyebaran) virus corona.
”RVIM juga memiliki saran untuk mereka yang memiliki hubungan dengan seseorang yang terinfeksi oleh virus corona atau dalam karantina dengan gejala penyakit yang dicurigai.
"Jangan berhubungan seks dengan pasangan Anda jika mereka telah diisolasi karena (diduga) terinfeksi virus corona," kata RVIM.
"Berhubungan seks-lah dengan diri sendiri atau dengan orang lain dari kejauhan (dengan menceritakan kisah erotis atau bermasturbasi bersama)."
• Chat Mesum Diduga dari NF Siswi Pembunuh Bocah dan Cowoknya Viral: Dia Suka Masokis Aku Suka Sadis!
• Dijemput Tim Medis, Pasien Covid-19 Ini Mengamuk & Peluk Warga: Saya Peluk Semua, ODP Kamu, ODP
• Sinopsis dan Link Streaming Episode 15 Drama Korea The World of The Marriend, Da Kyung Menyerah?
Sementara di Inggris, pemerintah memperingatkan di awal lockdown bahwa pasangan yang tidak hidup bersama (tanpa status pernikahan) sebaiknya tidak bertemu sama sekali, atau cepat-cepat tinggal serumah bersama.
Jenny Harries, wakil kepala petugas medis, mengatakan kepada wartawan bahwa pasangan yang berpacaran “harus menguji kekuatan hubungan mereka dan memutuskan apakah seseorang ingin menetap di rumah pasangannya itu”.
Perubahan pikiran Institut Belanda tentang nasib para lajang berdasarkan ekspresi frustrasi yang luar biasa pada beberapa kalangan atas aturan untuk para 'jomblo'.
Dalam sebuah opini yang ditulis di surat kabar Het Parool, Linda Duits, seorang jurnalis yang berspesialisasi dalam isu-isu gender, langsung mengkritik RIVM, dengan alasan bahwa seks adalah hak asasi manusia.
"Kedekatan dan kontak fisik bukanlah suatu kemewahan, mereka adalah kebutuhan dasar," tulis Duits.
"Jika kita telah belajar sesuatu dari epidemi AIDS, itu berarti tidak berhubungan seks bukanlah pilihan."
Pemerintah Belanda telah mengurangi lockdown dalam beberapa minggu terakhir.
• Militer China Latihan Perang di Laut China Selatan Jelang Pelantikan Presiden Taiwan, Mau Invasi?
• CLBK Penyebab Oknum Anggota TNI Selingkuhi Istri Anggota Polri, Didor Saat Asyik Berhubungan Badan
• Kisah Cinta Masa Lalu Warnai Kasus Penembakan Bripka He Atas Perselingkuhan Istrinya dengan Serda HA
Salon atau toko pangkas rambut, salon kuku dan salon kecantikan mulai bekerja lagi pada Senin.
Ada pun restoran, bar dan bioskop akan dibuka kembali pada 1 Juni.
Langkah-langkah itu diambil setelah bukti penyebaran virus corona di Belanda dapat dikontrol, meski pun sebanyak 35 orang dirawat di rumah sakit dalam 24 jam terakhir dengan 53 angka kematian dan 200 orang lainnya dinyatakan positif terjangkit corona, sehingga totalnya menjadi 43.681 kasus.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Para 'Jomblo' di Belanda Disarankan Miliki Partner Seks Selama Lockdown"
ABG Jepang Mengaku Positif Hamil Setelah Berhubungan Intim dengan Pacar Saat Wabah Corona
Fakta mengejutkan di Jepang terungkap setelah rumah sakit yang melayani konsultasi kehamilan merilis data jumlah orang yang berkonsultasi selama wabah corona melanda.
Dari data tersebut fakta-fakta yang mengejutkan yang sekaligus mensinyalir lemahnya pengawasan saat berlakunya social distancing di negeri sakura tersebut.
Lebih parahnya, data konsultasi kehamilan itu menyebutkan bahwa banyak abg Jepang yang konsultasi kehamilan setelah berhubungan intim dengan pacar mereka.
Bahkan, ada yang mengakui sudah positif hamil dari alat tes kehamilan.
Pengakuan mengejutkan dari abg Jepang itu terungkap saat mereka konsultasi kehamilan ke sebuah rumah sakit.
Pada saat abg Jepang itu konsultasi kehamilan, mereka mengaku telah berhubungan seks dengan pacar mereka.
Diungkap Presiden Rumah Sakit tersebut, pelajar cewek di Jepang itu bahkan sudah ada yang positif hamil.
Data konsultasi kehamilan di Jepang mengungkap fakta mengejutkan selama wabah corona melanda negeri sakura tersebut.
Fakta tersebut diungkapkan langsung rumah sakit yang menerima konsultasi kehamilan di Jepang.
Jepang memang dikenal dengan gadis-gadisnya yang cantik dan aduhai.
Dilansir dari Kompas.com, pada saat beberapa negara mencatatkan angka perceraian tinggi selama wabah corona, Jepang justru menorehkan angka konsultasi kehamilan tinggi.
Namun yang tidak biasa dalam situasi ini adalah, konsultasi kehamilan itu melibatkan banyak pelajar SMP hingga SMA.
Dilansir dari Japan Today pada Jumat (15/5/2020), RS Jikei di Kumamoto melaporkan peningkatan jumlah siswi SMP dan siswi SMA yang menghubungi departemen konsultasi kehamilan.
Peningkatan dimulai pada Maret, tidak lama setelah Perdana Menteri Shinzo Abe meminta sekolah-sekolah di seluruh Jepang ditutup guna menekan penyebaran Covid-19.
Selama April, konselor kehamilan RS Jikei menangani lebih banyak pelajar SMP-SMA daripada di bulan lainnya, sejak departemen ini didirikan pada 2007.
"Dengan sekolah ditutup karena virus corona, banyak pelajar yang tinggal di rumah," kata wakil presiden RS Jikei, Ken Hasuda.
"Bagi sebagian besar dari mereka, ini menghadirkan peluang untuk aktivitas seksual, yang dalam beberapa kasus mengarah ke kehamilan yang tidak direncanakan."
Awalnya, diperkirakan remaja yang tinggal di rumah lebih sedikit kesempatannya untuk berhubungan seks.
Sebab, sangat janggal di Jepang sepasang kekasih muda-mudi tinggal di rumah yang sama, berbeda dengan yang diceritakan banyak anime.
Namun Hasuda berpendapat, dengan tidak adanya sekolah dan muda-mudi ini berada di rumah sedangkan orangtuanya ke luar secara berkala untuk bekerja pada pagi atau sore hari, di situlah celah yang dimanfaatkan muda-mudi ini.
Mereka menyelinap ke rumah kekasihnya, menuju tempat tidurnya, dan masih punya waktu untuk kembali ke rumah sebelum orangtuanya pulang kerja.
Akan tetapi perlu dicatat bahwa divisi konsultasi kehamilan tidak hanya menangani pertanyaan dari orang yang sedang hamil.
Pertanyaan yang mereka terima dari remaja selama beberapa minggu terakhir termasuk,
"Bisakah hamil jika pertama kali berhubungan seks?" lalu "Pacarku dan aku berhubungan seks, dan sekarang dia merasa mual di pagi hari."
Ada juga pertanyaan dari remaja yang mengatakan, mereka sudah mendapat hasil positif dari tes kehamilan.
Meningkatnya konsultasi kehamilan siswi SMP dan SMA juga bukan berarti semua pelajar Jepang tidak mempraktikkan social distancing.
Pada April, divisi konsultasi kehamilan RS Jikei yang menerima pertanyaan dari semua daerah di Negeri "Sakura", telah menerima 75 panggilan konsultasi.
Angka itu meningkat 29 persen dibandingkan April tahun lalu, dan selama April 2020 dari semua konsultasi kehamilan yang diterima RS Jikei, 13 persen di antaranya adalah dari remaja, naik 2 kali lipat dari biasanya.
Siswi SMP Jepang Dibunuh ISIS
Kejadian memilukan ini terjadi tahun 2015 lalu, saat itu Kepolisian Jepang menahan tiga orang remaja laki-laki yang diduga membunuh seorang siswa SMP berusia 13 tahun di kota Kawasaki, tak jauh dari Tokyo.
Polisi menduga pembunuhan remaja itu kemungkinan besar diinspirasi video pemenggalan ISIS yang banyak tersebar di dunia maya.
Jasad Ryota Uemura ditemukan bantaran Sungai Tama pada 20 Februari lalu.
Hasil otopsi menunjukkan Uemura tewas akibat tusukan benda tajam di lehernya selain luka tusukan lain di wajah dan tangannya.
Seorang remaja berusia 18 tahun dan dua rekannya yang masing-masing berusia 17 tahun ditangkap polisi, Jumat (27/2/2015), setelah diduga menjadi pelaku pembunuhan itu.
Sebuah majalah mingguan Jepang mengabarkan luka di leher Uemura itu disebabkan para tersangka mencoba memenggal kepala remaja malang itu, mirip dengan gaya eksekusi ISIS.
"Sejumlah penyidik menduga para tersangka menonton video eksekusi ISIS di internet dan mencoba menirunya," demikian dikabarkan majalah Shukan Shinco mengutip seorang sumber anonim.
Rekaman CCTV yang diperoleh polisi yang merekam hari terakhir Uemura memperlihatkan sejumlah remaja berjalan menuju ke arah sungai.
Polisi meyakini salah satu dari remaja itu adalah Uemura.
Sementara itu NHK melaporkan Uemura kerap terlihat bersama sekelompok anak laki-laki.
Berdasarkan informasi sejumlah orang yang mengenal Uemura diketahui bocah itu dipukuli anak-anak anggota kelompok itu bulan lalu.
Seorang teman Uemura mengatakan, bocah itu menjadi korban kekerasan setelah mengungkapkan keinginannya untuk melepaskan diri dari kelompok anak-anak tersebut.
Belum lama ini Uemura menuliskan pesan melalui aplikasi Line tentang kekhawatirannya bahwa dirinya akan dibunuh.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Siswa SMP di Jepang Jadi Korban Pembunuhan ala ISIS"
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Konsultasi Kehamilan Pelajar SMP-SMA Jepang Meningkat Selama Wabah Corona"
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/berhubungan-badan-malam-ramadhan-namun-kesiangan-ini-hukum-dan-penjelasan-sesuai-hadits-dan-sunnah.jpg)