Anak Belajar Daring, Orangtua Ikut Pusing, HP Tak Punya Harus Pinjam, Pulsa Internet Pakai Ngutang
Anaknya bernama Nurhisma, duduk di kelas 2 SMPN,Ia dan buah hatinya ini tak mempunyai ponsel untuk mengikuti proses belajar online.
"Memang pinjam uang, biasanya Rp 50.000 ya dikasih saja."
"Kadang juga mau nangis lihatnya."
"Kasihan kalau sampai pinjam ke rentenir kan," ungkap Eka.
• Tren WFH dan Belajar Daring Dongkrak Penjualan PC Dunia Kuartal II-2020, Naik Hingga 11 Persen
• Tak Punya Smartphone Siswa Jemput Tugas ke Rumah Guru,Belajar Daring Tahun Ajaran Baru di Pelalawan
Sbelumnya diberitakan, Ida (45) tampak sibuk di lapak pemulung dekat rumahnya.
Ia tinggal di RT 03 RW 04 Kelurahan Kedaung Wetan, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang.
Suaminya bernama Mahdi (46), bekerja sebagai pemulung di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Rawa Kucing, Kota Tangerang.
Sedangkan Ida mengumpulkan plastik sampah untuk dijual kembali.
Pasangan suami istri ini mempunyai 2 anak. Anak bontotnya masih berusia 4 tahun.
Sedangkan anak pertama diberi nama Nurhisma.
Nurhisma saat ini duduk di kelas 2 SMPN 22 Kota Tangerang.
"Anak saya enggak punya HP (handphone)."
"Jangankan beli HP, beli beras saja susah," ujar Ida saat dijumpai Wartakotalive di kediamannya, Kota Tangerang, Rabu (15/7/2020).
• Status Zona Kuning, Proses Belajar Mengajar di Kampar Terapkan Pembelajaran Daring dan Semi Daring
• Tahun Ajaran Baru Segera Dimulai, Sekolah Persiapkan Metode Proses Belajar Mengajar Melalui Daring
Saat pandemi seperti ini, proses belajar mengajar melalui online diterapkan pemeritah.
Nurhisma pun terkadang kesulitan mengikutinya lantaran tak mempunyai gadget.
"Saya orang tuanya juga enggak punya HP."