Rohil Nihil Kasus Positif Covid-19, Dugaan Penyelewengan Bansos Paling Banyak Sedang Diselidiki
Dari 7 kasus yang sedang diselidiki itu, termasuk salah satunya dugaan penyimpangan bansos di Kabupaten Rokan Hilir (Rohil).
Penulis: Rizky Armanda | Editor: CandraDani
Sementara itu dirincikan Sunarto, 6 kasus lainnya, diantaranya BLT dana Desa Darul Aman, Kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis.
Bantuan yang seharusnya dibagikan kepada 125 Kepala Keluarga (KK) oleh perangkat desa dibagikan kepada 250 KK.
Saat ini uang BLT sudah ditarik kembali dan disalurkan kepada yang terdaftar, sedang yang belum terdaftar sudah dilaksanakan tahap verifikasi oleh Pemkab Bengkalis.
Selanjutnya BLT dana Desa Bukit Kemuning, Kecamatan Tapung Hulu, Kabupaten Kampar.
Ada 19 KK yang bantuannya dipotong oleh ketua RT dan dibagikan kepada masyarakat yang belum terdata sebagai penerima BLT.
Saat ini sudah ditindaklanjuti melalui Inspektorat Kabupaten Kampar dengan menarik kembali BLT tersebut dan diserahkan kepada yang sudah terdaftar, serta mengajukan daftar nama masyarakat yang belum termasuk daftar penerima (tahap verifikasi).
• Diduga Gegara Kades Sunat Bansos, Warga Mandailing Natal Ngamuk Hingga Bakar Mobil Wakapolres
• KPK Terima Ratusan Pengaduan Masyarakat Terkait Penyaluran BLT Covid-19, Paling Banyak Soal ini
Lanjut Sunarto, kasus lainnya ditangani Polres Rohul. Terkait BLT dana Desa Sangkur Indah, Kecamatan Pagaran Tapah.
Seharusnya yang mendapatkan BLT sebanyak 145 KK, namun dibagikan kepada 213 KK. Saat ini sedang dikoordinasikan dengan Inspektorat Kabupaten Rohul.
Selanjutnya kasus yang ditangani Polres Kuansing.
Terkait BLT dana Desa Kampung Baru, Kecamatan Gunung Toar, dimana Kades meminta uang kepada sebagian penerima BLT setelah bantuan disalurkan, saat ini masih proses penyelidikan.
Sunarto menyatakan, secara umum, adapun modus penyimpangan yang terjadi adalah, adanya pemotongan BLT dikarenakan ada masyarakat yang belum masuk daftar penerima, saat penyerahan.
"Saat ini sudah ada pengajuan terhadap masyarakat yang belum masuk daftar untuk kemudian diverifikasi oleh pihak pemerintah daerah," sebut Sunarto.
Dia menambahkan, 6 kasus penanganannya bekerjasama dengan APIP (Inspektorat Kabupaten), sedangkan 1 kasus yang ditangani Polres Kuansing, masih dalam proses penyelidikan.(Tribunpekanbaru.com/Rizky Armanda)
