Walau dalam Penjara, 3 Pelajar SMA yang Coba Rampok Toko Emas Tetap Belajar Online
Tiga pelajar SMA yang merampok toko emas di Kutai Kertanegara, Kaltim, tetap menerima pelajaran meski meringkuk di ruang tahanan Mapolres Kukar.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Tiga pelajar SMA yang merampok toko emas di Pasar Tangga Arung, Tenggarong, Kutai Kertanegara, Kaltim, tetap menerima pelajaran meski meringkuk di ruang tahanan Mapolres Kutai Kertanegara.
Kapolres Kutai Kertanegara AKBP Andrias Susanto Nugroho mengatakan, pihaknya sudah koordinasi dengan pihak sekolah dari ketiga anak tersebut untuk diberikan hak pendidikan.
“Sel mereka kan khusus anak. Di situ kita siapkan laptop atau fasilitas pendukung belajar online,” ungkap Andrias saat dihubungi Kompas.com, Senin (3/8/2020) malam.
Karena tiga anak tersebut di bawah umur, lanjut Andrias, penyelidikan kasus tengah dikebut.
“Jadi waktu kami hanya 15 hari untuk menyelesaikannya dan segera P21 (pelimpahan berkas perkara) ke Kejari Tenggarong agar segera disidangkan,” tutur dia.
• Bikin Ngakak, Pengakuan 2 Pria Ini Malah Bikin Polisi Yakin Mereka Gadungan, Begini Ceritanya
Syamsuddin Mallala, Kepala SMK Farmasi Tenggarong, salah satu sekolah dari tiga pelajar tersebut mengaku telah berkoordinasi dengan guru wali untuk memberikan pelajaran.
“Anak ini adalah anak didik saya. Kami tidak tinggalkan saat dia dalam masalah. Kami tidak pecat, kami tetap beri dia pelajaran,” ujar Syamsuddin saat ditemui terpisah di Samarinda.
Syamsuddin mengaku sudah meminta guru walinya koordinasi dengan Polres Kutai Kertanegara terkait pembelajaran tersebut.
• Ayah Dipenjara karena Hutang Narkoba Rp 100 Juta Jadi Alasan Siswa SMA Ini Ikut Rampok Toko Emas
“Prinsipnya guru kita siap. Kalau tidak ada fasilitas belajar daring di sel, kami datangi beri pelajaran tatap muka. Saya sudah minta guru walinya untuk datangi dia di tahanan,” terang dia.
Syamsuddin menambahkan, anak tersebut juga digratiskan dari biaya sekolah sampai kelulusan.
“Ini anak tidak ada catatan jelek. Terlambat ke sekolah pun jarang dan rajin ibadah. Catatan kami, dia kelahi pun enggak ada. Makanya kami duga kurang ada nasihat sejak era belajar daring,” jelas dia.
Untuk itu, dirinya meminta kepada seluruh anak didik di sekolah agar tidak menghakimi atau menghindari ketiga pelajar tersebut.
• Usai Gagal Rampok Toko Emas, Otak Perampokan Turunkan 2 Siswa SMA di Jalan dan Kabur Masuk Hutan
“Mari kita beri semangat. Anak itu bermasalah dengan pembiayaan. Sebab, orangtuanya juga tengah kesusahaan. Jadi kami membebaskan SPP sampai dia tamat,” pungkas dia.
