Mulai Kelimpungan, Donald Trump jadikan Lembaga dan Media sebagai Sasaran Kemarahan
Melihat hasil pemilihan, Donald Trump mulai kelimpungan. Ia kemudian menjadikan lembaga dan media sebagai sasaran amarahnya
TRIBUNPEKANBARU.COM- Mulai kelimpungan karena oleh proses pemilihan suara, Donald Trump serang berbagai pihak.
Berbagai lembaga termasuk media menjadi sasaran kekesalan Donald Trump terkait dengan hasil pemilihan.
Trump bahkan secara gamblang menyampaikan kritikannya saat memberikan pidato di Gedung Putih
Dalam pidato di Gedung Putih tanpa preseden dalam sejarah Amerika, Presiden AS Donald Trump mengecam berbagai lembaga sampai media.
Baca juga: Loyalitas Salah Kaprah, Anak Donald Trump Ditangkap, Sebar Video Hoax Pembakaran Surat Suara
Baca juga: Kalah di Arizona, Tim Donald Trump Telpon Pemilik Fox News, Direktur Fox News Beri Jawaban Menohok
Baca juga: Diambang Kekalahan, Donald Trump Minta Stop Penghitungan Suara, Pendukung Trump Bawa Senjata Api
Dia melontarkan kecaman keras ke media, lembaga survei, pejabat pemilihan, mail-in voting, hakim dan kota-kota AS yang dipimpin Demokrat pada Kamis (5/11/2020) malam atau Jumat (6/11/2020) pagi WIB, seperti dilansir AP.
Sebaliknya, saingannya Joe Biden terus melangkah menuju kemenangan di pemilihan presiden AS 2020.
"Jika Anda menghitung suara sah, saya dengan mudah menang," kata Trump.
Padahal, tidak ada negara bagian yang mengizinkan penghitungan suara yang diberikan secara ilegal.
"Jika Anda menghitung suara ilegal, mereka dapat mencoba mencuri pemilu dari kami," ujarnya.
Berkali-kali, presiden menggambarkan penghitungan surat suara yang masuk secara legal sebagai tidak tepat.
Itu menjadi serangan terhadap demokrasi Amerika oleh sang presiden sendiri.
"Jumlah kami secara ajaib mulai berkurang, secara rahasia," kata Trump, lagi-lagi tanpa bukti.
“Ini adalah kasus di mana mereka mencoba mencuri pemilu," tambahnya.
Baca juga: Inilah Skenario yang yang Terjadi jika Donald Trump Menolak Kalah di Pilpres AS
Baca juga: VIDEO Apa yang Terjadi Jika Donald Trump Kalah Dalam Pilpres Amerika Namun Tak Mau Mengakuinya?
"Mereka mencoba mencurangi pemilihan," tuduhnya.
"Tita tidak bisa membiarkan itu terus terjadi," katanya/
