Penanganan Covid
Pusat Kuliner di Pekanbaru Kerap Langgar Protokol Kesehatan
Pusat kuliner Nadayu menjadi perhatian Tim Satpol PP Kota Pekanbaru. Mereka kerap mendapati pusat kuliner itu mengabaikan protokol kesehatan
Penulis: Fernando | Editor: Ilham Yafiz
Diungkapkan Alfonsus, ada beberapa blok di dalam Lapas Pekanbaru yang dijadikan untuk tempat isolasi para warga binaan yang positif Covid-19 ini.
Penempatan mereka memang diatur sedemikian rupa, supaya tidak bercampur dengan warga binaan yang sehat. Ini bertujuan agar virus Corona ini tidak lebih luas lagi paparannya.
"Di blok G 271 warga binaan, dan F 67 orang, dan H 19 orang," urainya.
Disebutkan Plt Kepala Lapas, para warga binaan yang positif Covid-19 ini ditangani secara ekstra.
Selain tetap menerapkan protokol kesehatan, seperti memakai masker dan sering mencuci tangan, mereka diberikan multivitamin, dan menjalani pemeriksaan kesehatan rutin.
Setiap paginya mereka juga diberikan kesempatan untuk berjemur, berolahraga, serta asupan nutrisinya ditambah guna menjaga imun.
Untuk penanganan kesehatan warga binaan yang positif Covid-19 ini, Alfonsus mengakui pihaknya kewalahan.
Karena tim medis tetap yang ada jumlahnya sangat terbatas. Dimana dari proses pengangkatan pegawai, hanya ada 2 orang dokter dan 2 orang perawat di Lapas Pekanbaru.
"Untuk menangani warga binaan yang positif tentu kurang untuk tenaga medisnya. Tetapi kami sudah bertemu dengan Gubernur Riau untuk menyampaikan apa yang kami harapkan dan dapat dibantu pemerintah daerah. Saat ini kami sudah dibantu dengan obat-obatan dari dinas kesehatan," pungkasnya.
( Tribunpekanbaru.com / Fernando Sikumbang )
Catatan Redaksi:
Bersama-kita lawan virus corona. Tribunpekanbaru.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. Ingat pesan ibu, 3M (Memakai masker, rajin) Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak).
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/pusat-kuliner-abaikan-protokol-kesehatan.jpg)