Mengenaskan, Jenazah Bayi Ditemukan Gosong Terbakar, Warga Geger
Penemuan jenazah bayi dengan kondisi mengenaskan membuat warga geger, pasalnya kondisi bayi sudah gosong terbakar.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Penemuan jenazah bayi dengan kondisi mengenaskan membuat warga geger, pasalnya kondisi bayi sudah gosong terbakar.
Penemuan mayat bayi ini terjadi di Dusun Kramat, Desa Sebanen, Kecamatan Kalisat, Jember, Rabu (18/11/2020).
Kondisi bayi yang terbakar itu ada di tengah tumpukan ranting kayu. “Tadi Kami dapat laporan dari kepala desa ada penemuan bayi,” kata Kapolsek Kalisat AKP Sukari pada Kompas.com via telepon, Rabu.
Pihak kepolisian pun mendatangi tempat kejadian perkara (TKP). Di sana, memang ada bayi yang meninggal sudah dalam kondisi terbakar.
Bayi tersebut sudah berwarna hitam dan gosong. Kondisinya ada di tengah ranting pohon bambu dan semak-semak belukar.
Pihak kepolisian masih belum bisa menyimpulkan apakah bayi tersebut sengaja dibakar atau tidak. Sebab, masih dalam proses penyelidikan oleh kepolisian.
“Kami masih belum tahu, dalam lidik,” tutur dia.
Pihak kepolisian juga masih mengumpulkan saksi dari kasus penemuan bayi yang terbakar tersebut. Tujuannya untuk meminta keterangan terkait kasus itu.
“Untuk jenazah sudah dibawa ke rumah sakit,” tutur dia.
Sebelumnya, penemuan mayat bayi juga ditemukan di Desa Gambiran, Kecamatan Kalisat, pada 14 Januari 2020.
Seminggu sebelumnya, kasus penemuan mayat bayi juga terjadi di Desa Patempuran, Kecamatan Kalisat, pada 8 Januari 2020.
Baca juga: Istana Bilang Pimpinan Tertinggi Yang Perintahkan Pencopotan Kapolda Metro Jaya dan Kapolda Jabar
Baca juga: Anies Sudah Dipanggil, Panitianya Hari Ini Diperiksa, Kalau Rizieq Shihab? Polisi Tidak Menjawab
Baca juga: Warga Pelalawan Mengeluh Listrik Padam Hingga 4 Kali Sehari, Ini Jawaban Pihak BUMD Tuah Sekata
Penemuan Mayat Remaja
Seorang pelajar bernama Abdie Hakim Perdana alias Dedek (15) sempat dinyatakan hilang selama dua minggu.
Dedek akhirnya ditemukan dalam kondisi tak bernyawa pada Sabtu (14/11/2020).
Paman Dedek, Angga, menceritakan pertemuan terakhir dengan keponakannya pada 31 Oktober malam.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/ilustrasi-garis-polisi-1.jpg)