Berita Pekanbaru
DPRD Kota Pekanbaru : Jika tak Ada Garansi, Jangan Ambil Resiko Terhadap Nyawa Manusia
Tegas. DPRD meminta komitmen pemko Pekanbaru terkait dengan garansi bagi siswa yang akan belajar tidak terinfeksi virus corona
TRIBUNPEKANBARU.COM- Pemerintah Kota Pkanbaru harus memberikan garansi bagi pelajar yang akan melaksanakan proses belajar mengajar secara tatap muka.
Garansi jika kebijakan yang diambil oleh pemerintah Kota Pekanbaru itu tidak menyebabkan meningkatnya infeksi virus corona.
Tegas, DPRD mengingatkan agar pemko tidak mengambil resiko yang justru berdampka buruk nantinya.
Demikian dikatakan Wakil Ketua DPRD Riau Hardianto. Ia mengingatkan kepada pemerintah untuk memastikan tidak akan terjadi penularan kasus corona jika sekolah kembali dibuka pada awal Januari 2021 mendatang.
Hardianto menjelaskan, pihaknya tidak ingin ada kebijakan yang berdampak terdahap keselamatan masyarakat Riau.
Baca juga: Jelang Pilkada, Satgas Covid-19 Ingatkan Sejumlah Hal untuk Mencegah Penyebaran Virus Corona
Baca juga: Virus Corona Sudah Bermutasi Jadi Ratusan Jenis Yang Berbeda, Menyebabkannya Jadi Sulit Dibendung
Untuk itu, pihaknya sebagai wakil rakyat mengingatkan pemerintah agar mempersiapkan segara sesuatunya dengan matang sebelum kebijakan tersebut dijalankan.
"Kalau bisa menggaransi diberlakukannya kebijakan sekolah tatap muka, dan tak ada potensi penularan itu silahkan saja. Tapi kalau ada, jangan ambil berisiko terhadap nyawa manusia," kata Hardianto, Minggu (6/12/2020).
Politisi Gerindra ini menambahkan, bahwa DPRD Riau secara kelembagaan tidak dalam posisi mendukung atau menolak dibukanya kembali sekolah pada masa pandemi Covid-19.
Namun pihaknya tidak dalam posisi menolak atau mendukung, tetapi lebih meminta garansi kepada pemerintah.
"Kita tak dalam posisi menolak atau mendukung, karena itu hak Kementerian. Tapi, kita butuh garansi bahwa tak ada penyebaran Covid-19 kepada masyarakat Riau," ujarnya.
Sebelumnya, Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar meminta kepada seluruh kepala sekolah di Riau agar melakukan sosialisasi belajar tatap muka ditengah Pandemi Covid-19. Sebab sesuai rencana belajar tatap muka di sekolah akan dimulai awal tahun depan.
Namun sebelum belajar tatap muka ini dilaksanakan, pihak sekolah dan dinas pendidikan harus melakukan sosialisasi. Terutama terkait dengan standar operasional prosedur protokol kesehatan yang harus diketahui dan dijalankan oleh masing-masing sekolah.
Baca juga: Update Covid-19 di Pelalawan, Hari Ini Tambah 4 Pasien Baru Corona dan Satu Suspek Meninggal Dunia
Baca juga: Mulai 4 Desember,Perkerja Migran Indonesia Dilarang Masuk Taiwan,Banyak Kedapatan Terpapar Corona
"Desember ini kita akan mulai mensosialisasikan. Karena mulai januari anak-anak mulai belajar kembali," kata Gubri Syamsuar .
Sosialisasi ini penting, sebab meski sudah mulai belajar tatap muka dikelas, Gubri Syamsuar tetap mengingatkan agar protokol kesehatan wajib dijalankan di sekolah.
"Dalam satu ruangan itu nanti hanya boleh diisi oleh 50 persen saja, wajib pakai masker, dan harus disiapkan cuci tangan. Mulai desember ini kita akan sosialisasikan dan membahas bagaimana proses belajar tatap muka di sekolah," katanya.
