Komnas HAM Dapatkan Informasi Senjata Api Saat Aksi Yang Menewaskan 6 Anggota FPI
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) terus melakukan tugasnya mengungkap fakta tewasnya 6 orang anggota FPI.
"Kami ingin rekonstruksi peristiwanya terlebih dahulu sehingga lebih detail. Sehingga saat konfirmasi dengan petugas akan lebih jelas," ujarnya.
Sebelumnya, Komnas HAM juga telah memeriksa sejumlah pihak. Penyelidik Komnas HAM telah memanggil tim dokter yang melakukan autopsi terhadap jenazah 6 laskar FPI yang ditembak mati polisi. Komnas HAM juga telah menerima bukti foto dan video kondisi keenam jenazah dari pihak keluarga.
Kemudian, Komnas HAM juga telah memeriksa mobil yang digunakan polisi dan laskar FPI saat kejadian bentrok.
Baca juga: Update Perburuan Ali Kalora CS dan KKB Papua, Rumitnya Medan Perburuan yang Dilalui Polri dan TNI
Versi polisi dan FPI
Dalam peristiwa di Tol Jakarta-Cikampek pada Senin (7/12/2020) dini hari, sebanyak enam anggota laskar FPI tewas ditembak polisi. Ketika itu, para laskar FPI mengawal rombongan pemimpinnya Rizieq Shihab.
Dalam rekonstruksi pada Senin (14/12/2020) dini hari, polisi menggambarkan bahwa anggota laskar FPI yang terlebih dahulu menyerang dan menembak polisi saat kejadian.
Menurut polisi, dua anggota laskar FPI tewas setelah baku tembak. Kemudian, empat anggota laskar FPI lainnya ditembak setelah disebut mencoba merebut senjata polisi di mobil.
Bareskrim Polri mengungkapkan, total terdapat 18 luka tembak di enam jenazah anggota laskar FPI. Selain itu, tidak ada tanda kekerasan yang ditemukan pada keenam jenazah.
Polisi mengatakan, hasil rekonstruksi belum final. Tak menutup kemungkinan dilakukan rekonstruksi lanjutan apabila ada temuan baru.
Di sisi lain, pihak FPI sebelumnya telah membantah anggota laskar menyerang dan menembak polisi terlebih dahulu. FPI menyebut polisi tak berseragam dengan sejumlah mobil lebih dulu melakukan penghadangan.
Oleh karena itu, laskar pengawal Rizieq berusaha menyingkirkan mobil yang tak diketahui identitasnya tersebut. Lalu satu mobil yang ditumpangi enam laskar FPI terpisah dari rombongan utama. FPI juga memastikan, anggota laskar tidak dilengkapi senjata api.
"Kami mengimbau untuk hentikan semua rekayasa dan fitnah. Mereka keenam korban hanya para pemuda lugu yang mengabdi kepada gurunya, menjaga keselamatan gurunya," kata Sekretaris Umum FPI Munarman.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Saat 30 Penyidik Bareskrim Polri Beri Keterangan di Komnas HAM", Klik untuk baca: https://megapolitan.kompas.com/read/2020/12/24/08442001/saat-30-penyidik-bareskrim-polri-beri-keterangan-di-komnas-ham?page=all#page2.
Penulis : Ihsanuddin
Editor : Irfan Maullana
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/komisioner-komnas-ham-choirul-anam-tengah-memberi-keterangan.jpg)