KENANG Tenggelamnya Kapal Banawa Nusantara, Zumrotun Sempat Terjebak di Dek Penuh Air, Sesak Nafas

Zumrotun menuturkan, air masuk ke Kapal Banawa Nusantara dengan cepat membuat kondisi ruangan gelap dan para penumpang kesulitan mengambil nafas

Penulis: Ikhwanul Rubby | Editor: Nurul Qomariah
Istimewa/dishub.kamparkab.go.id
Kapal Banawa Nusantara 58 yang tenggelam di Danau PLTA Koto Panjang, Kampar beberapa waktu lalu. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, BANGKINANG - Tragedi tenggelamnya Kapal Banawa Nusantara di Danau PLTA Koto Panjang Kampar masih menyisakan tanda tanya dan menjadi sorotan sejumlah pihak.

Ketua Komisi II DPRD Kampar, Zumrotun misalnya.

Zumrotun juga termasuk rombongan yang menaiki kapal naas itu.

Untunglah, Zumrotun selamat dalam peristiwa tenggelamnya kapal hibah Kementrian Perhubungan RI itu.

Saat berbincang melalui telepon, Zumrotun sempat bercerita bahwa dirinya berada di dalam ruangan dek kapal Kapal Banawa Nusantara bersama korban yang meninggal Salman Alfarisi.

Baca juga: BANJIR DISKON Akhir Tahun Gramedia, Promo Tas Backpack hingga LCD Drawing Board dan Hand Roll Piano

Baca juga: Vaksin Covid-19 Diprediksi Diterima Awal Tahun 2021, Dinas Kesehatan Inhil Riau Mulai Bersiap

Baca juga: Hari Ini Pemeriksaan Lanjutan Sekda Riau Yan Prana Sebagai Tersangka, Dugaan Korupsi di Bappeda Siak

Ia menuturkan, sesaat sebelum kejadian, ketika kapal oleng, dirinya bersama penumpang lain yang berada di dalam kapal sebanyak kurang lebih tujuh orang sempat terhempas di dalam ruangan tersebut.

"Korban Salman Alfarisi saat itu sempat tersungkur ke arah saya," katanya.

Dikisahkan Zumrotun, air masuk dengan cepat ke dalam ruangan bersamaan minyak kapal yang tumpah.

Zumrotun menuturkan, karena air masuk ke kapal dengan cepat membuat kondisi ruangan gelap dan para penumpang kesulitan mengambil nafas.

Beruntung dirinya berhasil menemukan pintu keluar dan berenang menyelam melaui pintu tersebut.

Politisi Partai Gerindra ini menyayangkan adanya terjadi peristiwa tenggelamnya Kapal Banawa Nusantara tersebut.

Zumrotun berpendapat, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kampar harusnya melakukan persiapan matang.

Terutama terkait keselamatan orang yang turut serta dalam menyelenggarakan event pariwisata.

"Kita tidak menyalahkan siapa-siapa terkait kecelakaan ini. Namun harusnya pihak penyelenggara melakukan persiapan matang dalam mengadakan event," katanya kepada Tribunpekanbaru.com , Minggu (27/12/2020).

Zumrotun menuturkan, pihak Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kampar harusnya pihak pariwisata yang kegiatannya bukan abal-abal mestinya melakukan persiapan matang.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved