Jasad Pramugari asal Bali Mia Zet Wadu Teridentifikasi, Begini Respon Keluarga
Jasad pramugari asal Bali korban Sriwijaya Air SJ 182, Mia Tresetyani Wadu teridentifikasi. Begini respon keluarga
Selain terkait DNA, pihak keluarga juga dibantu oleh Maskapai Sriwijaya Air dalam hal pengiriman berkas - berkas dokumen administrasi ke posko Crisis Centre di Jakarta.
"Berkas sudah kita serahkan ke Sriwijaya, untuk dikirim secepatnya, kami mohon bisa hari ini. Biar segera sampai ke Posko di Jakarta," beber dia.
Sebelumnya, kakak Mia, Ardi Samuel Cornelis Wadu (25) menuturkan, pihak maskapai akan memfasilitasi berkaitan dengan keberangkatan keluarga korban ke Jakarta.
"Difasilitasi maskapai," ujar Ardi.
Bukan hanya unsur aparat dan maskapai saja, bahkan bantuan kepedulian mengalir dari rekan sejawat Mia.
"Berkas lain disiapkan teman sejawat dan Sriwijaya berkaitan sidik jari, ijazah, sikat gigi, sisir, semua diserahkan, serta kelengkapan terakhir adalah DNA," ungkap dia.
Yudi memastikan, bahwa keluarga akan ke Jakarta setelah ada kepastian dari hasil kecocokan identifikasi.
"Kami akan pasti ke jakarta, menunggu kepastian, mengingat kondisi, keluarga juga sebaiknya kami menunggu hal pasti baru akan berangkat ke Jakarta," pungkas Yudi.
Mendapat Pelayanan Trauma Healing dan Konseling
Dirundung kesedihan dan kecemasan, orangtua Mia Tresetyani Wadu (23) pramugari Sriwijaya Air SJ-182 mendapat fasilitas pelayanan trauma healing dan konseling dari Polda Bali.
Kepala Psikologi Biro SDM Polda Bali, AKBP Nyoman Susila mendatangi kediaman orangtua Mia di Jalan Tukad Gangga, Gang Tirta Gangga, Denpasar Selatan, Denpasar, Bali, Selasa (12/1/2021).
"Tim Psikologi (Polda Bali) hadir di sini ke keluarga untuk memberikan support dari rasa duka yang mendalam dialami orangtua. Kami hadir untuk trauma healing dan konseling memastikan kondisi psikis tetap baik, kami dan seluruh Indonesia siap mensupport," ujar AKBP Nyoman Susila.
AKBP Nyoman menuturkan, pihaknya siap kapanpun memfasilitasi pelayanan trauma healing dan konseling dari keluarga korban, dan aktivitas ini juga akan dilakukan secara periodik.
"Kita hadir bersama tim DVI dalam kegiatan ini secara periodik, begitu pula bila keluarga membutuhkan, agar membuat rasa nyaman agar tidak ada gangguan psikis dari keluarga korban dan memastikan semua sehat," ungkapnya.
Di tengah masa pandemi Covid-19 agar memberikan rasa aman dan nyaman terhadap keluarga korban maka tim psikologi Polda Bali melakukan jemput bola memberikan pelayanan ke kediaman korban.
