Potensi Hujan Masih Tinggi, Pemkab Belum Rencana Tetapkan Status Siaga Darurat Karhutla di Pelalawan
Meski titik Karhutla mulai muncul di beberapa kecamatan dua pekan terakhir, namun lahan yang terbakar masih sedikit.
TRIBUNPEKANBARU.COM, PANGKALAN KERINCI - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pelalawan belum berencana menerapkan status siaga darurat Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) tahun 2021 ini, seperti beberapa daerah di Provinsi Riau lainnya.
Meski titik Karhutla mulai muncul di beberapa kecamatan dua pekan terakhir, namun lahan yang terbakar masih sedikit.
Titik api yang terdeteksi juga masih minim dan dapat diatasi oleh tim gabungan yang ada di tingkat kecamatan.
Selain itu antara musim kemarau dengan hujan masih sebanding tiga pekan terakhir.
"Potensi hujan masih tinggi di Pelalawan. Belum ada rencana menetapkan status siaga darurat Karhutla," beber Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pelalawan, Abu Bakar FE, kepada tribunpekanbaru.com, Senin (15/02/2021).
Abu Bakar menerangkan, kondisi kemarau di Pelalawan belum separah dari tahun-tahun sebelumnya.
Dalam satu pekan, hujan lebat masih turun sebagai penyeimbang cuaca maupun musim.
Selain itu titik panas atau hotspot yang terpantau masih minim.
Hari ini, Senin (15/02/2021), hotspot yang terdeteksi di Pelalawan nihil.
Sedangkan potensi hujan masih terjadi pada sore dan malam hari nanti di Pelalawan dengan intensitas ringan hingga sedang, dapat disertai petir.
"Titik api juga hari ini masih nihil. Tim di masing-masing kecamatan tetap melakukan patroli," tandas Abu Bakar. (Tribunpekanbaru.com/Johannes Wowor Tanjung)
Karhutla Mengintai Riau Segera Tetapkan Status Siaga, Apa Upaya Pemprov Riau Cegah Karhutla di Riau?
Pemerintah Provinsi Riau masih menunggu penetapan status siaga darurat Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di tingkat kabupaten kota.
Ada empat kabupaten kota yang didesak untuk segera menetapkan status siaga Karhutla. Yakni Kota Dumai, Kabupaten Siak, Rohil dan Bengkalis.
"Artinya jika empat daerah tersebut sudah menetapkan maka kita akan lansung tetapkan statusnya tingkat Riau," kata Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar, Rabu (10/2/2021).
Gubri Syamsuar berharap dengan ditetapkannya status siaga darurat Karhutla sedini mungkin, diharapkan pencegahan terjadinya Karhutla juga bisa dilakukan dengan cepat, sehingga tidak semakin meluas.
Sebagai langkah antisipasi, Gubri Syamsuar bersama instasi terkait yang tergabung dalam Satgas Pencegahan dan Penanganan Karhutla Riau telah melakukan sejumlah antisipasi.
Di antaranya adalah dengan melakukan pemetaan kembali daerah rawan bencana.
"Kemudian kita juga melakukan inventarisasi kembali terhadap izin perusahaan perkebunan dan pengusahaan hutan yang beroperasi di wilayah Provinsi Riau," kata Gubri Syamsuar.
Selain itu pihaknya, melibatkan perusahaan dalam patroli bersama yang dapat dimonitor langsung oleh Satgas Karhutla Provinsi Riau.
Serta penyediaan alat pertanian di 75 kecamatan yang rawan karhutla dan penyediaan tanaman yang ramah terhadap lingkungan.
Tidak hanya itu, sebagai langkah pencegahan, pihaknya juga melakukan pemberdayaan masyarakat sekitar hutan sebagai zona penyangga, sehingga menciptakan eko wisata terutama dikawasan taman nasional, hutan lindung dan hutan konservasi.
"Kami juga melibatkan dunia pendidikan terhadap dosen dan tenaga pengajar lainnya, serta mahasiswa yang melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dalam mensosialisasikan bahaya karhutla akibat membuka lahan cara membakar serta menanam tanaman yang ramah lingkungan di lahan gambut," katanya.
Upaya lain yang dilakukan pemerintah daerah untuk mengantisipasi meluasnya Karhutla di Riau juga dilakukan dengan melakukan pembuatan embung dan sekal kanal pada lokasi lahan gambut.
"Yang paling panting adalah sinergitas antara pemerintahan provinsi/kabupaten/kota bersama pemerintah pusat, perguruan tinggi dengan semua pihak," ujarnya.
Gubri Syamsuar, juga menyampaikan, bahwa Pemprov Riau bersama Satgas Karhutla Provinsi Riau siap untuk menangani sekaligus melakukan sosialisasi penanggulangan bencana Karhutla.
"Kita sudah mulai dari sekarang, serta sudah memberikan petunjuk kepada seluruh bupati/wali kota di Riau," katanya.
Sementara Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya mendukung Provinsi Riau untuk segera menetapkan status siaga darurat bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) tahun 2021.
"Kami mendukung Provinsi Riau segera melakukan siaga darurat karhutla, kami ucapkan terimakasih," kata Siti saat mengikuti acara Rapat Kordinasi Khusus (Rakorsus) karhutla Tahun 2021 secara virtual bersama Menteri Koordinator (Menko) Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam) Mahfud MD secara virtual yang diikuti oleh 15 Gubernur se-Indonesia, Selasa (9/2/2021) kemarin.
• Kuras Tenaga, Jalan Kaki 2 Jam hingga Kelelahan ke Lokasi Karhutla di Bengkalis,Ini Kendala Petugas
• 2 Ha Karhutla di Inhil Bikin Petugas Kelabakan Padamkan Api di Gambut, Berhasilkan Upaya Petugas?
• Empat Daerah di Riau Sudah Terjadi Karhutla, Pemprov Riau Segera Tetapkan Status Siaga Darurat
Bengkalis Tetapkan Status Siaga Darurat Karhutla
Dengan bermunculnya beberapa titik api di Bengkalis sejak sepekan terakhir, pemerintah Bengkalis akan menetapkan status siaga Darurat Karhutla mulai hari ini.
Penetapan status ini sesuai dengan arahan Menkopolhukam pada rapat telekomfren yang dilakukan kemarin.
Hal ini diungkap Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bengkalis Tajul Mudarris kepada tribunpekanbaru.com, Rabu (10/2) siang.
Menurut dia di Riau ada empat kabupaten kota yang diminta segera meningkatkan status menjadi siaga, satu di antaranya termasuk Bengkalis.
"Ada empat kabupaten kota yang diarahkan meningkatkan status menjadi siaga darurat Karhutla, diantaranya Bengkalis, Rohil Siak dan Dumai. Saat ini kita sedang proses peningkatan status menjadi siaga darurat Karhutla, target sore ini sudah berstatus siaga," terang Tajul.
Karhutla di Desa Tanjung Leban, Kecamatan Bandar Laksamana, kabupaten Bengkalis, Riau. (istimewa)
Menurut dia, status siaga darurat Karhutla nantinya akan berlaku sampai 31 Oktober mendatang.
Hal ini mengingat kemungkinan kondisi cuaca panas akan berlangsung cukup lama.
Tajul mengatakan Karhutla di Bengkalis sepanjang tahun 2021 ini sudah membakar sebanyak 18 hektare lahan.
Karhutla terjadi di beberapa titik, diantaranya di Kecamatan Rupat, Bandar Laksamana, Bantan dan Bengkalis.
"Saat ada dua titik yang petugas masih lakukan pendingan dan Pemadaman, diantaranya di Kecamatan Bandar Laksamana dan Bantan. Sedangkan dua titik lagi sudah padam, untuk Rupat sore kemarin sudah berhasil dipadamkan," terang Tajul.
Untuk kecamatan Bandar Laksamana, api sudah membakar lahan hampir 13 hektare, namun api sudah padam, tinggal upaya pendinginan.
Sedangkan di Kecamatan Bantan masih ada api sekarang masih dilakukan tindakan pemadaman.
(Tribunpekanbaru.com/Syaiful Misgiono)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/potensi_hujan_masih_tinggi_pemkab_belum_rencana_tetapkan_status_siaga_darurat_karhutla_di_palawan.jpg)