Alih Kelola Blok Rokan, Daerah Tak Dilibatkan? Ketua DPRD Riau Sampaikan Hal Ini ke Pertamina
Alih Kelola Blok Rokan, Daerah Tak Dilibatkan? Pertamina diminta untuk memerhatikan daerah.
Penulis: Nasuha Nasution | Editor: Ilham Yafiz
Dia memberi contoh ormas Islam Muhammadiyah selain mengurus keagamaan dan pendidikan tetap boleh berbisnis dengan membentuk unit usaha Muhammadiyah.
Baru-baru ini, Muhammadiyah dikabarkan berencana mendirikan Bank Syariah.
"Masa LAMR tidak boleh berbisnis? Tentu saja boleh,"kata Datuk Seri Syahril.
Direktur Utama PT Melayu Riau Bermarwah Datuk Seri Muzamil mengatakan pertemuan LAMR dengan LAMR kabupaten/kota se-Provinsi Riau dimaksudkan untuk menyatukan persepsi dan langkah dalam memperjuangkan Blok Rokan yang perjalanannya sudah sangat panjang.
Datuk Seri Muzamil yang termasuk salah seorang yang hadir pada rapat dengar pendapat dengan Panja Migas Komisi VII DPR RI, 9 Februari 2021 ini mengatakan pertemuan tersebut diikuti oleh 36 orang anggota Komisi VII DPR RI baik yang menjadi anggota Panja Migas maupun yang tidak, baik yang hadir secara fisik maupun yang hadir secara virtual.
"Alhamdulillah, 36 anggota Komisi VII DPR RI mendukung LAMR untuk dapat mengelola Blok Rokan. Saya memiliki pengalaman sedikit tentang politik termasuk di legislatif. Kepentingan politik sangat sarat namun mereka bisa sepakat mendukung LAMR mendapat porsi pengelolaan Blok Rokan,"ujarnya.
Selain itu, Panja Migas Komisi VII DPR RI juga mendesak CeO Subholding Hulu PT Pertamina (Persero) dan Direktur Utama PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) agar segera menfasilitasi diskusi Business to Business (B2B) dengan badan usaha di daerah Riau.
Diantaranya dengan BUMA dari LAMR untuk berpartisipasi berinvestasi dan mengelola ladang minyak Blok Rokan.
Menurut Datuk Seri Muzamil yang juga Ketua Umum DPH LAMR Kepulauan Meranti ini, tidak ada seorangpun yang menyangsikan kemampuan orang Riau dalam mengelola Blok Rokan melainkan orang Riau sendiri.
"Kita ini sudah sangat familiar soal minyak karena sudah ratusan tahun minyak itu ada di tanah kita, tidak mungkin kita tidak dapat mengelola minyak dengan baik,"ujarnya.
Datuk Seri Muzamil mengatakan Blok Migas di dunia yang produksinya seratus barel per hari diminati orang, apalagi yang produksinya masih ratusan ribu barel sehingga akan banyak yang mau membeli.
Datuk Seri Muzamil berharap komponen masyarakat Riau untuk saling mendukung dan saling bekerja sama karena perjuangan ini merupakan marwah bagi masyarakat Riau.
"Lebih baguslah kita berputih tulang daripada berputih mata. Blok Rokan ini harus kita ambil dan kelola, ini merupakan marwah orang Melayu harga diri kita. Kalau tidak sekarang bile lagi, kalau tidak kite siape lagi,” kata Datuk Seri Muzamil dengan logat Melayu yang kental.
( Tribunpekanbaru.com / Nasuha Nasution)
