Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Mayat Berserakan, Api Kremasi Tak Berhenti Berkobar, Begini Kondisi Terkini India: Warga Pasrah

Keganasan Virus Corona jenis baru B.1.617 di India masih terus berlangsung hingga kini.

Editor: Muhammad Ridho
AP
Beberapa tumpukan kayu pemakaman pasien yang meninggal karena penyakit COVID-19 terlihat terbakar di tanah yang telah diubah menjadi krematorium kremasi massal korban virus corona, di New Delhi, India, Rabu (21/4/2021). 

Arvind Kejriwal, Menteri Utama di New Delhi mengatakan, "Situasinya sangat mengkhawatirkan, semua orang bekerja sama secara kolektif, saya berharap kita akan segera terbebas dari malapetaka ini."

Rekaman dari laporan Sky News menunjukkan kompleks olahraga di New Delhi, yang diubah untuk membantu kekurangan rumah sakit dan dikatakan memiliki 900 tempat tidur, tapi fasilitas itu ditutup hanya beberapa hari setelah dibuka.

Sekarang di luar rumah sakit ada tanda bertuliskan: "Tempat tidur yang dilengkapi Oksigen tidak tersedia".

Tanah pemakaman di ibu kota India, New Delhi, hampir kehabisan ruang dan api dari tumpukan kayu pembakaran mayat menerangi langit malam di kota-kota lain yang terkena dampak parah.

Pekerja di krematorium terbuka bekerja terus-menerus untuk mengatasi jumlah jenazah yang datang, sementara yang lain mendesinfeksi jenazah di ambulans yang menunggu untuk dibakar.

Pemandangan baru-baru ini sangat kontras bagi India yang perdana menterinya baru bulan Januari menyatakan kemenangan atas Covid, dan membanggakan diri sebagai "apotek dunia", produsen vaksin global dan model bagi negara berkembang lainnya.

Sementara itu, CEO Pfizer Albert Bourla Jumat (23/4/2021) mengatakan perusahaannya memantau varian baru Covid-19 yang berasal dari India.

"Saya merasa optimis kita akan mampu mengatasinya, namun yang membuat saya merasa lebih lega adalah kami sudah mengembangkan proses yang jika ada varian yang menjadi varian mengkhawatirkan, kita bisa membuat vaksin dalam waktu 100 hari"

Pemerintah federal India yang terkejut dengan lonjakan kematian terbaru, telah meminta pihak industri untuk meningkatkan produksi oksigen dan obat-obatan penting lainnya yang kekurangan pasokan.

Demikiann informasi kepanikan warga India terkait dengan wabah virus corona yang semakin menggila. 

Ritual mandi massal

Ternyata, virus ganas dan lebih mematikan muncul setelah dilakukannya ritual mandi massal di Sungai Gangga, India.

Lebih dari 1.000 orang dinyatakan positif Covid-19 setelah mengikuti festival keagamaan terbesar di dunia itu.

Ritual bernama Kumbh Mela itu dihadiri ribuan umat Hindu yang mayoritas tidak memakai masker.

Dalam angka terbaru yang dipublikasi AFP, lebih dari 1.000 kasus virus corona muncul di kota Haridwar hanya dalam waktu 48 jam.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved