Pembunuhan Menggemparkan, Kepala Keamanan Rumah Kediaman Presiden Haiti Ditangkap
Dimitri Herard dinilai bertanggungjawab atas insiden berdarah yang terjadi. Namun polisi masih terus melakukan penyelidikan
TRIBUNPEKANBARU.COM- Pembunuhan menggemparkan, kini kepala keamanan rumah kediaman Presiden Haiti, Jovenel Moise kini terkena imbasnya.
Dimitri Herard ditahan terkait pembunuhan presiden.
Polisi terus melanjutkan penyelidikan terkait insiden berdarah tersebut.
Meski sudah menahan kepala keamanan rumah kediaman Presiden, polisi mengatakan bahwa penyelidikan terus didalami.
Sebab rantai komando tidak berhenti pada sosok Dimitri Herard saja.
Sejauh ini polisi baru menahan Dimitri, meskipun banyak unit personel keamanan yang berada di bawahnya.
Kepala Unit Keamanan Umum Istana Nasional Haiti, Dimitri Herard ditahan di kantor polisi Port-au-Prince, setelah diinterogasi di kantor Inspektur Jenderal pada Rabu (14/7/2021).
Baca juga: Pembunuhan Presiden Haiti, Jovenel Moise, Penyerbuan sudah Direncanakan dengan Perintah Penangkapan
Baca juga: BERHASIL Ditangkap, Beginilah Pengakuan Otak Pelaku Pembunuhan Presiden Haiti Jovenel Moise
Menurut rekan Herard, Carl Martin, Herard ditahan malam Rabu itu, yang mana keputusan "datang dari atas".
Melansir CNN pada Kamis (15/7/2021), Martin mengatakan polisi juga mengambil senjata dan ponsel Herard, dan bahwa mereka telah berbicara melalui telepon petugas polisi lain.
Sebelumnya pada Rabu (14/7/2021), Herard tidak muncul untuk penyelidikan pengadilan yang diperintahkan oleh jaksa penuntut umum Port-au-Prince dengan alasan kehadiran wajib di kantor Inspektur Jenderal.
"Dengan hormat, saya memberitahu Anda, berdasarkan undangan yang dikirimkan kepada saya oleh kantor kejaksaan Port-au-Prince. Saat ini, saya berada di bawah tindakan pencegahan yang diperintahkan oleh Inspektorat Jenderal Polisi Haiti," kata Herard dalam surat kepada jaksa penuntut umum.
"Sehingga, saya tidak dapat hadir untuk memenuhi permintaan jaksa penuntut umum," ucapnya.
"Meskipun saya bersedia untuk menanggapi setelah tindakan perlindungan ini berakhir, saya dengan hormat meminta penundaan eksekusi dari kantor Anda untuk tujuan ini sebagaimana diperlukan," tambahnya.
Martin mengatakan kepada CNN bahwa Moise memiliki banyak unit keamanan detail, dan unit yang dipegang Herard berisi sejumlah petugas, tetapi "dia satu-satunya orang yang ditahan".
Rantai komando "tidak berhenti di Dimitri", imbuhnya.
Herard berharap untuk mendapatkan "kesempatan penyelidikan yang adil", karena lembaga internasional termasuk Interpol dan FBI terlibat.
Baca juga: Presiden Haiti Dibunuh, Belum Sempat Berkata Apapun, Jovenel Moise Sudah Diberondong Tembakan
Martin mengatakan bahwa polisi awalnya menempatkan Herard dalam "isolasi" untuk periode sangat singkat, untuk alasan keamanan setalah pembunuhan presiden Haiti terjadi.
Pada Rabu (7/7/2021), pembunuhan Presiden Haiti Jovenel Moise terjadi di kediaman pribadinya oleh regu pembunuh.
Pihak berwenang mengatakan aksi pembunuhan itu melibatkan sedikitnya 266 orang Kolombia, beberapa mantan anggota militer Kolombia yang disewa melalui sebuah pperusahaan keamanan yang berbasis di Florida.
Herard, kepala keamanan di kediaman presiden Haiti, melakukan perjalanan ke Ekuador melalui Bogota, ibu kota Kolombia, pada akhir Mei, menurut Polisi Nasional Kolombia.
Sehingga, polisi sedang menyelidiki apakah Herard, ketika berada di Kolombia, bertemu dengan salah satu warga negara Kolombia yang diduga terlibat dalam pembunuhan presiden Haiti itu.
Namun beberapa orang, termasuk kerabat tersangka warga Kolombia, mengatakan kepada CNN bahwa tuduhan terhadap orang-orang itu tidak sesuai.
Baca juga: Mata Presiden Haiti Dicungkil Pembunuh Bayaran Saat Ia Masih Hidup, Haiti Mencekam
Matias Gutierrez, seorang pensiunan tentara pasukan khusus di Kolombia mengatakan kepada CNN pada Selasa (13/7/2021) bahwa 26 tersangka warga Kolombia sebenarnya disewa untuk memberikan keamanan kepada presiden Moise, dan bahwa dia sendiri telah diminta untuk pekerjaan itu oleh perusahaan Florida.
"Mereka hanya menyebut sebuah perusahaan yang berbasis di AS, dan bekerja sebagai keamanan swasta di Haiti. Keamanan untuk Presiden Haiti, yang diyakini berada di bawah ancaman pembunuhan," kata Gutierrez.
"Itu semua plot," tambahnya.
"Bagaimana Anda bisa melakukan pembunuhan semacam ini dan tidak ada satu pun yang mati kecuali presiden sendiri? Jika rekan-rekan saya yang melakukan pekerjaan itu, mereka harus memasuki kediaman dan membunuh para penjaga sebelum membunuh presiden. Anda akan melihat adegan pertempuran," terangnya.
CNN telah berulang kali mencoba menghubungi perusahaan Florida yang dimaksud, CTU Security, sejak Sabtu (10/7/2021).
Polisi Kolombia mengatakan mereka bekerja sama dengan Interpol untuk memberikan informasi tentang pemiliknya, seorang pria Venezuela.
Baca juga: Presiden Ditembak Mati, Warga Haiti Pertanyakan Keberadaan Polisi yang Bertugas Melindungi
Tiga warga AS juga diduga terkait dengan serangan itu. James Solages dan Joseph Vincent, keduanya warga AS yang dinaturalisasi yang berasal dari Haiti, dan telah ditahan pekan lalu.
Sementara pada Minggu (11/7/2021), polisi menahan Christian Emmanuel Sanon, yang juga diyakini sebagai warga negara AS yang dinaturalisasi, yang dituduh mengatur pekerjaan multinasional yang kompleks untuk mewujudkan ambisi politiknya sendiri.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/ilustrasi-pemerasan-borgol_20180415_152100.jpg)