Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Amerika Serikat Heran, Militer Afganistan tak bisa Pertahankan Negara dari Taliban

AS kaget Taliban begitu cepat melakukan invansi. Militer Afganistan juga tidak mampu mempertahankan negaranya dari Taliban

Editor: Budi Rahmat
AFP
Pasukan Taliban merayakan kemenangan usai menaklukkan Kota Herat, Afghanistan pada Jumat (13/8/2021) 

TRIBUNPEKANBARU.COM- Hanya dalam hitungan hari saja, Taliban berhasil menguasai kantor Presiden Afganistan.

Invansi yang dilakukan Taliban terjadi begitu cepat di wilayah Afganistan.

Bahkan sejak pasukan Amerika Serikat ditarik mundur, Taliban langsung bergerak memasuki wilayah Afganistan.

Secara perlahan mereka terus merangsek masuk ke wilayah Afganistan.

Bahkan militer Afganistan pun tidak kuasa menghadang masuknya pasukan Taliban.

Baca juga: Akhirnya Taliban Kuasai Kantor Pemerintahan Afganistan, Mereka Tak Menyangka Presiden Melarikan Diri

Baca juga: Taliban Masuki Ibu Kota Afganistan, Presiden Ashraf Ghani Lari Tajikistan

Kenyataan tersebut justru membuat Presiden Amerika Serikat, JOe Biden kaget.

Ia menyangka jika Taliban bisa masuk ke wilayah Afganistan dalam waktu yang begitu cepat.

Termasuk memasuki wilayah Kabul dan masuk ke kantor Presiden hanya dalam waktu hitungan hari saja.

Presiden AS Joe Biden dan pejabat tinggi lainnya terkejut oleh kecepatan Taliban dalam mengambil alih Afghanistan.

Pada Minggu (15/8/2021), Taliban telah memasuki Kabul. Juru bicara Taliban urusan politik Mohammad Naeem mengatakan kepada Al Jazeera Mubasher TV bahwa perang telah usai.

Pernyataan tersebut disampaikan Naeem setelah Presiden Afghanistan Ashraf Ghani meninggalkan negara tersebut sebagaimana dilansir Reuters.

Runtuhnya pemerintah Afghanistan yang begitu cepat terjadi setelah pasukan asing yang dipimpin AS meninggalkan Afghanistan.

Setelah pasukan asing yang dipimpin meninggalkan negara tersebut, Taliban dengan cepat menduduki satu per satu wilayah Afghanistan dalam hitungan hari.

Merebaknya kekuasaan Taliban merupakan ujian serius bagi Biden. Apalagi, dia mendapat kritik pedas pedas dari Partai Republik yang mengatakan bahwa dia telah gagal.

Sebelumnya, Biden berkukuh mengenai keputusannya menarik pasukan “Negeri Paman Sam” dari Afghanistan.

Dia mengatakan, rakyat AS dari semua aliran politik telah bosan dengan perang 20 tahun di Afghanistan sebagaimana dilansir Associated Press.

Baca juga: Begini Kondisi Presiden Afganistan Ashraf Ghani yang Angkat Kaki setelah Taliban Kuasai Kabul

Baca juga: BERANI SERANG Amerika, Hancurkan World Trade Center, Dekat dengan Taliban, Ini Sosok Osama Bin Laden

Menurut laporan badan intelijen AS, Kabul bisa jatuh ke tangan Taliban dalam tempo 90 hari. Tetapi pada Minggu, Taliban berhasil menduduki Kabul, jauh lebih cepat dari perkiraan.

Tokoh-tokoh terkemuka dalam pemerintahan Biden mengakui bahwa mereka lengah atas keruntuhan pemerintah Afghanistan yang begitu cepat.

Apalagi, muncul suara tembakan sporadis di dekat bandara Kabul saat AS mengevakuasi orang-orangnya dari gedung kedutaan.

“Kami telah melihat bahwa pasukan (Afghanistan) tidak mampu mempertahankan negara, dan itu terjadi lebih cepat dari yang kami perkirakan,” kata Menteri Luar Negeri Antony Blinken kepada CNN.

Pada Minggu, Biden beradi di Camp David. Di sana, dia mendapat laporan mengenai perkembangan terbaru Afghanistan dan mengadakan konferensi video dengan anggota tim keamanan nasionalnya.

Menjadi krusial dalam beberapa hari ke depan dalam menentukan apakah AS mampu mendapatkan kembali tingkat kendali atas situasi.

Menurut dua pejabat senior pemerintah, sedang berlangsung diskusi agar Biden berbicara di depan umum.

Biden, yang dijadwalkan tetap berada di Camp David hingga Rabu (18/8/2021), diperkirakan akan kembali ke Gedung Putih jika dia memutuskan untuk menyampaikan pidato.

Baca juga: Terbang di Langit Afganistan, Penampakan Helikopter Jemput Pejabat AS di Kabul yang Dikepung Taliban

Biden kemungkinan harus menjelaskan bagaimana keamanan di Afghanistan terurai begitu cepat.

Terutama karena dia dan beberapa pejabat dalam pemerintahannya sebelumnya berkeras bahwa Taliban tidak akan lagi berkuasa di Afghanistan.

“Tetapi kemungkinan Taliban akan menguasai segalanya dan memiliki seluruh negara sangat tidak mungkin,” kata Biden pada 8 Juli.

Sumber Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved