Muslim Di India Dipukuli Di Depan Anaknya Oleh Kelompok Mayoritas Karena Dia Beragama Islam
Melihat ayahnya diserang, gadis ketika putrinya yang menangis memohon gerombolan Hindu radikal itu untuk berhenti memukuli ayahnya.
Penulis: Guruh Budi Wibowo | Editor: Guruh Budi Wibowo
Prof Aeijaz mengatakan serangan terhadap Muslim kelas pekerja, seperti penjahit, penjual buah, tukang listrik, tukang ledeng dan penjual gelang, juga merupakan upaya untuk mengambil kendali ekonomi politik dan pekerjaan melalui nasionalisme agama.
"Kesenjangan agama semakin dalam. Ketidakpercayaan semakin dalam. Tapi kebencian juga untuk keuntungan. Idenya untuk menjadikan Muslim sebagai musuh.
"Proses menciptakan yang lain adalah dengan menyebarkan gagasan bahwa jika kita tidak menghancurkan yang lain, kita akan dihancurkan. Jadi, Anda memicu kebencian, menciptakan ketakutan, dan kekerasan adalah bagian dari narasi yang lebih besar ini."
Tapi nasionalisme agama, kata Prof Aeijaz, adalah ide berbahaya yang bisa mengarah pada kekerasan sektarian.
"Uang berhenti dengan eksekutif politik dalam demokrasi parlementer. Berapa lama mereka bisa melihat ke arah lain?"(Tribunpekanbaru.com).
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/islamofobia-di-india-menimbulkan-kekerasan-terhadap-minorotas.jpg)