Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Sosok Pierre Tendean, Penyelamat Jenderal A.H Nasution dari Gerakan G30S/PKI

Pierre Tendean, sosok penyelamat  Jenderal A.H Nasution dari aksi gerakan G30S/PKI, Pahlawan Revolusi.

Editor: Ilham Yafiz
DOKUMENTASI KOMPAS.COM / Wienda Putri Novianty
Diorama penculikan Pierre Tendean di museum DR A H Nasution, Jakarta Pusat 

Ia menjadi satu dari tujuh Pahlawan Revolusi yang menjadi korban Gerakan 30 September atau G30S/PKI.

Anak kesayangan keluarga

Pierre Andries Tendean adalah bungsu dari tiga bersaudara buah cinta A.L. Tendean dan Cornel M.E yang berdarah Prancis.

Sejak lahir, laki-laki yang berulang tahun tiap 21 Februari ini merupakan anak kesayangan keluarga.

Bukan lantaran dia satu-satunya anak lelaki di situ, tapi lebih karena Pierre adalah sosok yang mudah bergaul dan cerdas.

Masa kecilnya dia lalui di lereng Gunung Merapi di Jawa Tengah.  Ketika itu Belanda sedang menjalankan Agresi Militer II.

Sejak kecil dia terbiasa bergaul dengan anak-anak desa yang berlainan adat dengannya.

Kebiasaan itu dia teruskan ketika meneruskan pendidikan Sekolah Dasar di Magelang dan sekolah menengah di Semarang.

Ketika sekolah di Semarang, nilai ujiannya sangat menonjol.

Bahasa Jermannya mendapat nilai 9, juga untuk pelajaran olahraga.

Keinginannya menjadi prajurit sudah mengental saat itu, walau ayahnya mengharapkan Pierre meneruskan pendidikan ke Fakultas Kedokteran.

Pierre akhirnya mengikuti tes dua-duanya, tapi lebih tertarik masuk ke Akademi Militer jurusan teknik.

Bulan November 1958 Pierre diterima dan masuk pendidikan Akademi Teknik Angkatan Darat (Aktekad) di Bandung.

Tahun 1962 lulus dengan sangat memuaskan dan dilantik sebagai Letnan Dua.

Karier

tribunnews
Kapten Tendean (Kolase Tribun Jabar (Kompas TV))
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved