Berjarak 117 tahun Cahaya, Inilah Planet yang Layak Huni Manusia, Peneliti ungkap Fakta Mengejutkan
Jika bumi semakin hancur, maka planet inilah yang disebut layak huni. Namun jarak tempuhnya adalah 117 tahun cahaya. Manusia mana yang akan tinggal?
TRIBUNPEKANBARU.COM- Beginilah rupa sebuah planet yang disebut-sebut layak untuk dihuni manusia.
Peneliti telah menemukan sebuah planet yang mereka sebut sangat mirip dengan bumi hingg Anisa dihuni oleh manusia. Planet tersebut memiliki kriteria yang dibutuhkan untuk kelanjutan kehidupan manusia.
Namun, jarak planet tersebut dari uni adalah 117 tahun cahaya. Pertanyaannya, bagaimana cara manusia bisa sampai ke planet tersebut.
Baca juga: Bintik Merah Selebar 16 KM dan Badai di Planet Jupiter Mengejutkan Ilmuwan NASA
Generasi manusia mana yang akan benar-benar tinggal dan berkembang di planet itu?
Namun dalam sebuah laporan disebutka para peneliti mengungkap, bahwa mereka telah menemukan sebuah planet layak huni baru-baru ini.
Planet baru tersebut juga diketahui berdekatan dengan bintang katai putih.
Mereka mengatakan, bahwa planet ini berjarak sekitar 117 tahun cahaya, dan diduga memiliki air yang bisa menopang kehidupan di dalamnya.
Seperti dikutip dari BBC, Sabtu (12/2/2022) planet yang belum memiliki nama itu terdeteksi di zona layak huni bintang, di mana suhu sekitarnya tidak terlalu dingin atau terlalu panas.
Dalam studi ini diterbitkan dalam Royal Astronomical Society pada 8 Februari 2022, pemimpin studi dari University College London, Prof Jay Farihi memaparkan bahwa pengamatan planet itu sangat baru bagi para astronom.
Baca juga: NASA Makin Gila, Usai Berhasil Terbangkan Drone ke Planet Mars, Mereka Akan Lakukan Ini, Benarkah?
Baca juga: Kamera Satelit Temukan Pola Alien Mirip Laba-laba di Planet Mars, Sekelompok Ilmuan Lakukan Analisa
Hal ini juga yang menurutnya memberikan peluang bagi manusia untuk menghuni planet baru, yang diduga memiliki kandungan air di dalamnya itu.
"Ini adalah pertama kalinya sesuatu terlihat di zona layak huni katai putih. Dengan demikian ada kemungkinan kehidupan di dunia lain yang mengorbitnya," ujar Farihi.
Biasanya bintang yang sangat besar akan menjadi lubang hitam saat mereka mati. Akan tetapi, ketika bintang yang berukuran lebih kecil mati, akan menjadi katai putih.
Ini lah bintang yang telah menggunakan semua bahan bakar nuklir, kemudian kehilangan lapisan luarnya.
Menurut para peneliti, bintang-bintang itu biasanya seukuran planet, dan memancarkan cahaya putih kebiruan saat pertama kali terbentuk.
Di sisi lain, ada kemungkinan planet tersebut berjarak 60 kali lebih dekat ke bintangnya, dibandingkan dari Bumi ke Matahari.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/planet-layak-huni.jpg)