Berita Pelalawan
Sepekan Harimau Serang Pekerja HTI di Pelalawan, Aktivitas Perusahaan Dihentikan, Pasang 2 Kamera
BBKSDA Riau sudah turun ke lokasi kejadian serangan harimau terhadap pekerja HTI di Pelalawan untuk memasang kamera trap
Penulis: johanes | Editor: Nurul Qomariah
TRIBUNPEKANBARU.COM, PELALAWAN - BBKSDA Riau sudah turun ke lokasi kejadian serangan harimau terhadap pekerja HTI di Pelalawan.
Serangan harimau sumatera kepada pekerja Hutan Tanaman Industri (HTI) di Desa Pulau Muda, Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan telah berlangsung satu pekan lebih sejak Sabtu (22/10/2022) lalu.
Korban bernama Adi Saputra (37) mengalami luka serius setelah diterkam Si Belang.
Tim dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau sudah turun ke lokasi kejadian di areal HTI PT Arara Abadi.
Tepatnya di Petak 906 kanal 21 Desa Pulau Muda, Teluk Meranti.
Semenjak laporan diterima pada hari pertama serangan binatang buas itu kepada Andi Saputra, tim langsung melakukan mitigasi ke lapangan dan mendatangi camp pekerja.
Petugas menemukan jejak kaki harimau di dalam maupun di sekitar camp yang digunakan korban dan rekan kerjanya sebagai tempat tinggal.
"Untuk sementara aktivitas perusahaan di lokasi kejadian dihentikan. Pekerja lain dievakuasi ke tempat yang lebih aman," tutur Kepala BBKSDA Riau, Genman Suhefti Hasibuan melalui Kabid Wilayah I Andri Hansen Siregar kepada Tribunpekanbaru.com Selasa (1/11/2022).
Andri Hansen menyebutkan, tim BBKSDA terus berkoordinasi dengan pihak perusahaan PT Arara Abadi sebagai pemilik izin konsesi HTI dan perusahaan subkontraktor PT Theo Putra Pelalawan.
Langkah-langkah diambil untuk mengantisipasi terulangnya interaksi negatif antara manusia dengan binatang bernama latin Panthera Tigris Sumatrae.
Melalui sosialisasi, pemasangan kamera trap untuk memantau satwa, menelusuri jejak kaki harimau, serta menjauhi daerah perlintasan hewan buas itu
"Ada dua kamera trap yang kita pasang, tepat di jalur perlintasan satwa itu. Hasil rekaman kamera pemantau akan diperiksa beberapa hari setelah dipasang," beber Andri Hansen.
Petugas juga menemukan bercak darah di dalam camp yang diduga darah korban setelah harimau mencakar bagian kepalanya hingga mendapatkan 20 jahitan.
Beberapa barang pribadi korban juga dirusak sang harimau seperti tempat tidur, terpal, sendal, tempat air minum, sepatu dan lainnya.
