Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Pelalawan

Ketua DPRD Pelalawan Kecewa, 3 Proyek di Pangkalan Kerinci Mangkrak dan Putus Kontrak

Ketua DPRD Pelalawan Baharudin SH MH kecewa dengan kinerja PUPR Pelalawan karena ada 3 proyek yang mangkrak dan putus kontrak

Penulis: johanes | Editor: Nurul Qomariah
ISTIMEWA
Ketua DPRD Pelalawan Baharudin SH MH kecewa dengan kinerja PUPR Pelalawan karena ada 3 proyek yang mangkrak dan putus kontrak 

 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PELALAWAN - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pelalawan, Baharudin SH MH kecewa dengan kinerja Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Pelalawan dalam melaksanakan program tahun 2022 lalu.

Pasalnya, ada beberapa proyek pembangunan yang pengerjaannya mangkrak hingga putus kontrak.

Lantaran kontraktor pelaksana tidak mampu menyelesaikan proyek hingga masa kontak berakhir.

Bahkan pembangunan yang tak selesai kebanyakan di Kecamatan Pangkalan Kerinci yang merupakan ibukota Pelalawan.

Hal itu berdasarkan hasil tinjauan dari Ketua DPRD Baharudin beberapa hari terakhir pada awal Januari 2023.

"Di Pangkalan Kerinci ada tiga proyek yang putus kontrak. Pembangunannya tak selesai sampai akhir tahun 2022. Ini sangat disayangkan," kata Baharudin kepada Tribunpekanbaru.com , Jumat (6/1/2023).

Baharudin merincikan, adapun proyek yang putus kontrak dan berkahir mangkrak di Kota Pangkalan Kerinci yakni pembangunan landscape di depan SMPN 1 Pangkalan Kerinci tepat di tepi Jalan Lintas Timur (Jalintim).

Proyek ini bernilai Rp 1 miliar lebih yang hasil pekerjaannya hanya 10 persen dari kontrak kerja.

Posisi proyek sangat strategis di tepi jalan nasional dan dilihat langsung oleh semua orang yang melintas. Tentu akan memperburuk kondisi ibukota yang selama ini kurang tertata.

"Lebih disayangkan lagi, sebelumnya pohon-pohon besar berusia belasan tahun ada di situ. Kemudian ditumbangkan dan sekarang sangat gersang, tambah proyek mangkrak," papar politisi Partai Golkar ini.

Kemudian ada dua proyek di Jalan Tengku Said Jaafar Pangkalan Kerinci di Kelurahan Kerinci Barat.

Satu proyek pembangunan box culvert di jalan dua jalur itu dengan nilai pagu Rp 1,6 miliar.

Ternyata kontraktor tak sanggup menyelesaikan pekerjaannya. Hanya satu jalur box culvert yang terbangun, sedangkan satu jalur lagi telah digali tapi tak sempat dibangun.

Padahal jalan dua jalur ini merupakan akses utama masyarakat yang padat dilalui kendaraan setiap hari.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved