Apa Itu Resesi Seks, Benarkah Indonesia Sudah Mulai? Simak Arti Resesi Seksi Lengkap Disini
Apa itu Resesi Seks, bahkan Indonesia terancam mengalami resesi seksi, simak disini penjelasannya, termasuk penyebab hingga dampaknya
Ia menjelaskan, keinginan untuk hidup seorang diri muncul karena orang merasa tidak dibebani dengan tanggung jawab pada pasangan bahkan anak.
Keengganan generasi muda di Indonesia untuk menikah juga dikatakan Drajat terlihat dalam riset yang dilakukannya tentang perempuan otonom.
Perempuan otonom berusia 26-30 tahun yang diwawancara Drajat memilih untuk tidak menikah karena lebih mengutamakan profesi.
Mereka juga enggan untuk berumah tangga dengan alasan melanjutkan studi dan ingin mengatur ekonomi dan hidupnya sendiri.
"Kemudian, mereka (orang tidak menikah) bisa mengelola waktu yang dimiliki, jadi kalau capek ya tidur dan tidak ada yang mengganggu," jelas Drajat.
Drajat juga menyampaikan, keenganan generasi muda menikah karena mereka tidak mau terlibat dalam pertengkaran dalam keluarga.
Menurutnya, konflik dalam rumah tangga dikhawatirkan oleh generasi muda karena dapat mengacaukan pekerjaan dan mengganggu mental selama berhari-hari.
"Keuntungan secara emosional tidak sebanding dengan itu (pertengkaran) sehingga keluarga itu dianggap tidak terlalu menguntungkan," jelasnya.
Dampak resesi seks
Drajat menyebutkan dampak yang terjadi apabila Indonesia alami resesi seks. Salah satunya resesi seks akan menyebabkan jumlah keluarga berkurang.
Berkurangnya jumlah keluarga pada gilirannya berisiko menyebabkan jumlah kelahiran anak menjadi menurun.
Selanjutnya, turunnya angka kelahiran menyebabkan beban populasi produktif selama 5-10 tahun mendatang menjadi semakin besar.
"Ini artinya orang-orang yang produktif akan menanggung (beban) karena yang bekerja tidak banyak," kata Drajat kepada Kompas.com, Sabtu (10/11/2022).
Dampak lain yang ditimbulkan akibat resesi seks adalah lesunya ekonomi. Drajat mengatakan, menurunnya jumlah keluarga otomatis dibarengi juga dengan berkurangnya keinginan untuk membeli rumah atau kebutuhan rumah tangga.
Rendahnya anak kelahiran, menurut Drajat, juga menimbulkan penurunan ekonomi karena semakin banyak orang tidak lagi membeli barang-barang kebutuhan anak.
"Itu 'kan kebutuhan besar untuk memutar ekonomi masyarakat," katanya.
| Kritik Menkeu Purbaya, Lembaga Celios Sebut Hanya Jago Gimmick: Pertanyakan Anggaran Rp 200 Triliun |
|
|---|
| Kunci Jawaban Tugas Halaman 143 IPA Kelas 7 SMP/MTs Kurikulum Merdeka Ayo Identifikasi Aktivitas 5.3 |
|
|---|
| Rubicon dan Mini Cooper Dijual Demi Anak Masuk Akpol, Ternyata Ditipu Dua Oknum Polisi |
|
|---|
| Ayo Buat Aktivitas 5.2! Kunci Jawaban Halaman 142 IPA kelas 7 SMP/MTs Kurikulum Merdeka |
|
|---|
| Dulu Kapolri Bilang Pecat, Nyatanya Iptu Sony dkk yang Diduga Terlibat Narkoba Justru Lolos Pidana |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.