Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Kampar

Kini Kampar Dipimpin Duet Penjabat Setelah Azwan Dilantik Jadi Pj Sekretaris Daerah

Penjabat Bupati Kampar, Kamsol melantik Azwan menjadi Penjabat Sekretaris Daerah, yang sebelumnya Plt Sekda

Penulis: Fernando Sihombing | Editor: Nurul Qomariah
Istimewa
Pj Bupati Kampar Kamsol meneken berita acara pelantikan Pj Sekda Azwan, Jumat (24/3/2023). 

Kamsol juga menyinggung soal aset. Ia meminta penertiban aset bergerak maupun tidak bergerak. Seperti kendaraan, tanah dan bangunan.

Terakhir, ia meminta pelaporan capaian program dan kerja untuk Triwulan I tahun 2023. Termasuk capaian persiapan Pemilu 2024.

Penunjukan Azwan untuk menggantikan Yusri yang didemosi menjadi Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik.

Yusri telah dilantik dalam jabatan barunya bersama sembilan pejabat Eselon II lainnya pada Rabu (15/3/2023).

Menariknya, Kamsol mengangkat Azwan yang oleh masyarakat Kampar mengetahuinya sebagai keturunan Datuk Tabano.

Datuk Tabno adalah tokoh pejuang rakyat Kampar dalam melawan penjajahan Belanda.

Tokoh ini lahir di Kampung Uwai, Kenegerian Limo Koto Kampar. Sekarang menjadi Desa Muara Uwai Kecamatan Bangkinang.

Datuk Tabano memiliki nama kecil Gandulo. Gelar Datuk Tabano turun dari Datuk Tuo, pemimpin masyarakat adat Persukuan Melayu yang juga pasak kunci Ninik Mamak Dua Belas.

Gandulo dipercayakan menjadi Dubalang dari Datuk Tuo untuk mempertahankan Limo Koto agar tidak direbut Belanda.

Datuk Tabano juga pernah menjadi Panglima Perang Tuanku Imam Bonjol dalam perlawanan Belanda di Sumatera Barat.

Perjuangan Datuk Tabano dimulai tahun 1894 setelah Imam Bonjol ditangkap.

Di Kampar, ia bersama pasukan rakyat menghadang Belanda yang berupaya menguasai kenegerian. Berbagai cara dilakukannya.

Datuk Tabano menyabotase kapal-kapal Belanda yang mengangkut hasil bumi untuk diperdagangkan. Hal ini membuat Belanda geram.

Gubernur Jenderal Belanda dari Batavia mengirim belasan ribu pasukan untuk menangkap Datuk Tabano. Dia tidak gentar dan melawan.

Ia wafat di usia 40 tahun. Dimakamkan di Muara Uwai. Hingga kini, pemakaman Datuk Tabano menjadi salah satu objek wisata di Kampar.

Dilihat di kompleks pemakaman itu, Datuk Tabano wafat pada 11 November 1898.

( Tribunpekanbaru.com / Fernando Sihombing )

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved