Makan Ikan Buntal, Dua Lansia di Malaysia Tewas
Ibunya yang bernama Lim Siew Guan menggigil dan mengalami sesak napas sesaat setelah memakan ikan buntal tersebut.
Dia berkata bahwa ayahnya tidak tahu bahwa ikan itu beracun.
“Ibuku adalah orang yang berhati-hati dalam hal makanan. Saya rasa mereka tidak mau mengambil risiko jika mereka tahu itu beracun,” kata Ng.
“Kalau pemerintah bisa menagih penjual, undang-undang sudah cukup. Tetapi jika dia tidak dapat dituntut, undang-undang tidak cukup dan undang-undang perlu diubah. Saya harap masyarakat tidak melupakan kejadian ini,” ujarnya seraya mengimbau pemasok untuk beretika dan tidak menjual ikan yang mengandung racun.
Di Malaysia, penjualan ikan buntal sangat dilarang. Ikan buntal mengandung racun tetrodotoxin yang menyerang saraf dan akhirnya bisa menyebabkan kematian.
Dikatakan bahwa racun itu terletak di indung telur, empedu, hati, usus dan kulit ikan buntal dan dalam proses pembersihan ikan, dagingnya bisa terkontaminasi racun.
(*)
| Racun Api dan Hydrant di Gedung DPRD Riau Dicek Berkala |
|
|---|
| Sering Alami KDRT, Istri Siri di Jombang Racuni Suami hingga Tewas, Simpan Jasad 42 Hari |
|
|---|
| Fauziah Sakit Hati, Ia Racun Suaminya, Ditikam, Dihantam Balok, Jasadnya Dibiarkan 42 Hari di Rumah |
|
|---|
| Nyawa Suami Melayang Diracuni Istri di Jombang, Sudah 40 Hari Mayat Disimpan Dalam Rumah |
|
|---|
| Kronologi Pria Racuni Kekasih Sesama Jenis Pakai Sianida di Jambi, Cemburu Korban Mau Nikahi Wanita |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/ikan-buntal.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.