Listrik Perumda Tuah Sekata Pelalawan Padam Total Sejak Pagi, Dirut Tengku Putra Ungkap Penyebabnya

TRIBUNPEKANBARU.COM, PELALAWAN - Pelanggan listrik Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tuah Sekata Kabupaten Pelalawan mengeluhkan pemadaman yang terjadi di Kecamatan Pangkalan Kerinci sejak pagi, Rabu (17/5/2023). Bahkan listrik belum menyala hingga pukul 11.00 wib.

Pemadaman listrik kali ini tergolong cukup lama dibandingkan sebelum-sebelumnya. Biasanya suplai arus ke rumah pelanggan terputus paling lama 30 menit atau satu jam.

Saat ini pemadaman sudah berlangsung selama hampir 4 jam, mulai 07.30 pagi sampai menjelang tengah hari.

Banyak warga yang mengeluhkan pemadaman yang tidak terencana dan tanpa pemberitahuan dari Perumda Tuah Sekata.

Pasalnya, masyarakat banyak menggunakan arus listrik pada pagi hingga siang hari.

"Biasanya kalau ada pemadaman sellau diumumkan dulu. Sekarang setelah padam, baru ada pengumuman ke grup-grup WA," terang seorang warga Pangkalan Kerinci, Firmansyah (39) kepada tribunpekanbaru.com, Rabu (17/5/2023).

Selain rumah warga yang padam, areal perkantoran Bhakti Praja juga bernasib sama.

Sebab pasokan arus listrik ke seluruh kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pelalawan dari Perumda Tuah Sekata.

Sehingga kantor instansi pemerintah menggunakan pembangkit listrik alternatif seperti genset untuk memenuhi kebutuhan arus yang ada di kantornya.

"Sampai siang ini belum juga hidup. Informasinya karena ada gangguan dari PT RPE dari dalam (perusahaan)," kata seorang pegawai Pemda Pelalawan.

Direktur Utama (Dirut) Perumda Tuah Sekata, Tengku Efrisyah Putra S.Sos saat dikonfirmasi tribunpekanbaru.com, membenarkan pemadaman listrik yang terjadi saat ini.

Pasokan listrik terputus mulai jam 07.30 wib dan belum dapat diperkirakan jadwal hidup kembali.

Sebab gangguan terjadi di jaringan listrik milik PT Riau Prima Energi (RPE) sebagai pemasok arus Perumda Tuah Sekata.

"Ada masalah suplai arus dari RPE, makanya terjadi pemadaman. Jadi saat ini pemadaman secara total bagi seluruh pelanggan kita," tutur Tengku Putra.

Ia menegaskan, permasalahan terjadi pada jaringan yang ada di PT RPE di areal PT RAPP.