Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Oknum TNI Culik Pemuda Aceh

Wajah Tiga anggota TNI Pembunuh Imam Masykur: Layak Hukum Mati?

Baik MS, Praka Riswandi Manik, maupun dua prajurit TNI AD lain telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan ini.

HO
Wajah tiga anggota TNI pembunuh Imam Masykur Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Inilah Wajah Para TNI Terduga Pembunuh Warga Aceh Imam Masykur, Ada Perempuan, https://medan.tribunnews.com/2023/08/29/inilah-wajah-para-tni-terduga-pembunuh-warga-aceh-imam-masykur-ada-perempuan?page=all. 

Berdasarkan informasi yang beredar terduga pelaku Praka RM adalah anggota Ta Walis 3/3/11 Ki C Walis Yonwalprotneg Paspampres.

Rafael memastikan pihaknya akan memberikan sanksi tegas jika Praka RM terbukti melakukan dugaan penculikan dan penganiayaan hingga tewas itu.

"Apabila benar-benar terbukti adanya anggota Paspampres melakukan tindakan pidana seperti yang disangkakan diatas pasti akan diproses secara hukum sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku," ujarnya.

Dalam unggahan yang beredar viral di media sosial Instagram, korban dalam kasus ini bernama Imam Masykur (25) asal asal Desa Mon Kelayu, Kecamatan Gandapura, Kabupaten Bireuen, Aceh.

Dalam unggahan itu, Imam disebut sempat diculik sebelum akhirnya tewas dianiaya.

Disebutkan juga oknum Paspampres itu sempat meminta uang tebusan sebesar Rp50 juta.

Sosok Imam Masykur

Imam Masykur, pemuda asal Kabupaten Bireuen, Aceh yang tewas diduga dianiaya oknum anggota Paspampres merupakan anak kedua dari empat bersaudara pasangan Masykur (57) dan Fauziah (47).

Imam merantau ke Jakarta sejak tahun lalu.

Di sana, pemuda itu berjualan kosmetik.

Di Jakarta, Imam tinggal bersama keluarga sepupu, Said Sulaiman.

Sebelum merantau ke Jakarta, korban juga sempat berjualan di Medan, Sumatra Utara.

Said Sulaiman mengatakan, selama hidup, korban diketahui tak pernah terlibat masalah dengan orang.

"Almarhum tidak ada masalah dengan siapapun, biasa saja," ujar dia seperti dikutip dari Serambinews.com, Minggu (27/8/2023).

Ia pun belum mengetahui motif pelaku tega menghabisi nyawa korban.

ibu-masykur-tribunmedan
Fauziah, ibu kandung Imam Masykur (25) memperlihatkan surat laporan polisi atas kematian putranya di rumah mereka di Desa Mon Keulayu, Kecamatan Gandapura, Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh, Minggu (27/8/2023).

Viral di Media Sosial

Mengutip Serambinews.com, jenazah korban telah diserahkan kepada pihak keluarga pada Kamis (24/8/2023).

Namun, informasi ini baru berkembang pada Sabtu (26/8/2023) malam.

Dalam narasi yang beredar luas di media sosial, Imam Masykur menjadi korban penculikan dan penganiayaan yang dilakukan oknum Paspampres.

Dari foto dan video yang beredar, satu di antaranya tampak Imam disiksa oleh pelaku di dalam mobil.

Sementara itu, pada video lain, tampak seorang pria yang merupakan warga Aceh menerima telepon dari Imam.

Dalam video tersebut, terdengar suara Imam meminta dikirimi uang sebesar Rp 50 juta.

Dalam percakapan itu terdengar Imam mengatakan bahwa dirinya sedang dipukuli.

"Neu kirem peng siat 50 juta (tolong kirim uang 50 juta)," ucap Imam melalui sambungan telepon dengan napas terengah-engah.

Pria yang berkomunikasi dengan Imam itu lantas mengatakan tak punya uang.

Namun, ia mengatakan akan berusaha mencarikan uang tersebut.

Di akhir percakapan, Imam mengatakan, kalau uang itu tidak dikirim, maka ia akan tewas.

"Neu kirem jino aju bueh, meuhan matee lon (kirim terus sekarang ya, kalau tidak mati saya)," ujar Imam di akhir percakapan.

Kemudian dalam video yang lain, terlihat kondisi tubuh Imam penuh luka.

Saat itu, terdengar korban berulang kali mengatakan minta dikirim uang Rp 50 juta.

"Dek kirem peng 50 juta peugah bak mah beuh, abang ka ipoh nyoe (Dek, tolong bilang sama mamak suruh kirim uang 50 juta, abang sudah dipukul)," ucapnya.

Sementara itu, dari informasi yang diterima Serambinews.com, Imam didatangi oleh pelaku pada 12 Agustus 2023.

Saat itu, pelaku mengajak pergi Imam secara paksa.

Selanjutnya, keluarga menerima telepon dari korban.

Kala itu, Imam meyebut bahwa ia sedang dianiaya oleh pelaku yang menjemputnya.

Tak hanya itu, pelaku juga mengirimkan video penyiksaan Imam kepada keluarganya.

Setelah itu, korban tak bisa dihubungi dan tak pulang ke rumah.

Atas hal itu, keluarga kemudian melapor ke Polda Metro Jaya pada 14 Agustus 2023.

Said Sulaiman, keluarga korban mengatakan, Imam dibawa paksa di kawasan Rempoa, Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan, Banten.

Setelah hilang sekira 2 minggu, Imam akhirnya ditemukan, namun dalam kondisi sudah tak bernyawa.

Pada Kamis (24/8/2023), keluarga korban mendatangi RSPAD Jakarta Pusat untuk mengambil jenazah pemuda itu.

"Saat Imam Masykur tidak diketahui keberadaan waktu itu, kedua orang tuanya juga ke Jakarta."

"Maka ketika jenazah dibawa pulang juga didampingi kedua orang tuanya," urai Said Sulaiman.

Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved