Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Perang Gaza

Israel Semakin Barbar, Tentara Zionis Teror Rumah Sakit Al Shifa di Gaza

Laporan mengatakan makanan dan air menjadi langka sementara mayat-mayat korban serangan udara Israel yang membusuk terus menumpuk.

AFP
Mayat membusuk menumpuk di Rumah Sakit Al Shifa Gaza 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Serangan Israel terhadap Rumah Sakit Al Shifa di Gaza telah menimbulkan teror dan kematian bagi ribuan orang yang terperangkap di dalamnya.

Militer Israel telah bertindak brutal selama serangannya pada hari Rabu, melakukan kekerasan dan penghinaan terhadap pasien, staf, dan pengungsi, kata orang-orang yang berada di dalam rumah sakit terbesar di Gaza kepada Al Jazeera.

Baca juga: PM Kanada ke Israel: Berhenti Membunuh Bayi dan Perempuan Gaza

Ribuan orang telah ditangkap di Al Shifa selama berhari-hari ketika pasukan Israel memfokuskan serangan di daerah sekitar kompleks tersebut. 

Tentara Pendudukan Israel (IOF) berdalih menyerbu RS Al Shifa karena dianggap sebagai markas Hamas.

Laporan mengatakan makanan dan air menjadi langka sementara mayat-mayat korban serangan udara Israel yang membusuk terus menumpuk.

Baca juga: Erdogan Sebut Israel Negara Teroris: Netanyahu, Akhir Anda Sudah Dekat

Omar Zaqout, pegawai ruang gawat darurat di al-Shifa, mengatakan bahwa tentara Israel telah menahan dan secara brutal menyerang beberapa pria yang mengungsi di rumah sakit.

“Pasukan Israel menangkap orang-orang yang ditahan dalam keadaan telanjang dan mata tertutup. [Mereka] tidak membawa bantuan atau perbekalan apa pun, mereka hanya membawa teror dan kematian,” katanya, seraya menambahkan bahwa tentara telah mengepung setiap bangunan di dalam kompleks rumah sakit.

“Lebih dari 180 jenazah dalam kondisi kondisi buruk dan masih tergeletak di halaman rumah sakit,” ujarnya.

“Situasinya sangat mengerikan, suara tembakan terdengar di mana-mana di sekeliling rumah sakit.”

Ahmed El Mokhallalati, seorang ahli bedah, mengatakan kepada Al Jazeera dari dalam rumah sakit bahwa tentara pendudukan membawa tank ke dalam rumah sakit setelah “tembakan, pemboman dan serangan yang terus menerus dan agresif sejak kemarin malam”.

“Ini adalah saat yang sangat menakutkan; ini adalah saat yang mengerikan bagi keluarga, warga sipil yang berlindung di rumah sakit bersama anak-anak mereka. Ini sangat buruk bagi staf yang merawat pasien mereka dan pasien itu sendiri,” katanya.

“Bayangkan berada di rumah sakit yang airnya tidak ada, kebersihan dasar orang yang pergi ke toilet adalah sebuah tantangan. Makanan dan air minum belum sampai ke rumah sakit selama enam hari ini, tidak ada cara untuk mendapatkan apa pun di rumah sakit,” tambah El Mokhallalati.

Ia juga mengatakan stasiun oksigen tidak berfungsi dan secara umum staf tidak mampu merawat pasiennya.

Dokter bedah tersebut mengungkapkan keterkejutannya karena “seluruh dunia telah menyaksikan kejahatan ini dan melihat segala sesuatu yang terjadi dan tidak ada seorang pun yang dapat menghentikannya. Tidak ada seorang pun yang mengatakan dengan lantang bahwa hal ini tidak diperbolehkan.”

“Di manakah komunitas internasional? Di manakah organisasi internasional yang dibentuk untuk membantu dan mendukung sistem kesehatan di wilayah perang untuk memastikan kebutuhan kemanusiaan terpenuhi di wilayah perang pada masa perang?” Dia bertanya.

Halaman 1/2
Tags
Israel
Gaza
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved