Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Pelalawan

Titik Panas Muncul di Kuala Kampar, BPBD Pelalawan Sebut Potensi Hujan Masih Tinggi

Setelah hampir satu bulan, titik panas kembali muncul di Kabupaten Pelalawan, Jumat (18/11/2023) di saat hujan kerap mengguyur

Penulis: johanes | Editor: Nurul Qomariah
Tribunpekanbaru.com/Johannes Wowor Tanjung
Hujan lebat melanda Kota Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan pada Kamis (16/11/2023) lalu secara merata. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PELALAWAN - Setelah hampir satu bulan, titik panas kembali muncul di Kabupaten Pelalawan, Jumat (18/11/2023), di tengah musim hujan yang sudah berlangsung dalam suatu bulan terakhir.

Hotspot yang terpantau di Kecamatan Kuala Kampar yang merupakan daerah yang rawan terjadi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla).

Titik panas tersebut memiliki tingkat confidence sedang antara 30 sampai 79 persen dengan kategori warna kuning.

Namun potensi hujan masih tetap tinggi di Pelalawan meskipun titik panas muncul.

"Titik api di Kuala Kampar masih dicek ke lapangan oleh anggota kita yang siaga di sana. Mudah-mudahan bukan titik api," tutur Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pelalawan, Zulfan M.Si kepada Tribunpekanbaru.com , Jumat (17/11/2023).

Zulfan menyampaikan, peluang hujan sesuai dengan prakiraan cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Pelalawan akan diguyur hujan pada sore hingga malam hari.

Kemudian berlanjut sampai dini hari dan terjadi secara merata. BMKG Pekanbaru juga mengeluarkan peringatan dini cuaca, waspada hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang di beberapa daerah di Riau, termasuk Pelalawan.

"Untuk sementara ini belum ada laporan banjir yang berdampak terhadap masyarakat. Hanya genangan air yang muncul saat hujan lebat dan surut setelah hujan berhenti," papar Zulfan.

BPBD Pelalawan rutin melakukan pemantauan wilayah yang sering banjir setiap hujan lebat turun.

Daerah yang rawan banjir yakni Kecamatan Ukui ada tiga lokasi yakni Jalan Lintas Timur (Jalintim) Kelurahan Ukui akibat air yang meluap saat hujan lebat.

Kemudian Desa Lubuk Kembang Bunga dan Desa Air Hitam. Kedua desa ini kerap terendam banjir karena Sungai Nilo dan sungai lainnya meluap.

Ada juga titik banjir di Kecamatan Bandar Petalangan dan beberapa desa lainnya yang selalu dipantau.

Sedangkan genangan air yang muncul setiap hujan paling parah di Kecamatan Pangkalan Kerinci.

Titik genangan air mengepung Kota Pangkalan Kerinci apabila hujan lebat berlangsung selama beberapa jam lamanya.

Persoalan ini sudah lama terjadi dan belum ada solusi yang tepat. Pada umumnya disebabkan oleh parit, drainase, dan gorong-gorong yang tersumbat.

"Pastinya potensi banjir dan genangan air cukup tinggi di daerah kita. Warga harus waspada dan rutin cek saluran air," pungkasnya.

BPBD Pelalawan mengimbau masyarakat untuk menggalakkan gotong royong di lingkungan tempat tinggalnya.

Fokus utama adalah membersihkan saluran air di parit maupun drainase yang sering tersumbat oleh sampah dan kotoran lainnya.

Sehingga bisa meminimalisir banjir dan genangan air setiap hujan lebat.

( Tribunpekanbaru.com / Johannes Wowor Tanjung )

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved