Proyek di Daerah Perairan Disorot, Dinas PUPR Pelalawan Klaim Proyek di Pangkalan Kerinci Tuntas

TRIBUNPEKANBARU.COM, PELALAWAN - Proyek pembangunan di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Pelalawan menjadi sorotan menjelang berakhirnya tahun anggaran 2023.

Pada pertengahan Bulan Desember ini, beberapa proyek fisik milik Dinas PUPR masih berjalan dan belum sepenuhnya rampung.

Padahal masa penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2023 tinggal dua pekan lagi.

Pengerjaan proyek di lapangan harus digesa oleh kontraktor untuk mengejar realisasi fisik di lapangan sebelum kontrak kerja berakhir.

"Sejak kemarin kita fokus turun ke lapangan untuk melihat kondisi pekerjaan kontraktor. Semua bidang sedang berkeliling mengawasi," sebut Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas PUPR Pelalawan, Irham Nisbar ST MT kepada Tribunpekanbaru.com , Kamis (14/12/2023).

Irham mengungkapkan, proyek fisik di Kecamatan Pangkalan Kerinci tak perlu dikuatirkan lagi.

Ia mengklaim pekerjaan di ibukota Pelalawan ini hampir rampung dan diperkirakan tuntas sebelum akhir tahun.

Di antaranya pembangunan Box Culvert di Jalan Tengku Said Ja'afar telah selesai.

Proyek drainase atau saluran air di Kelurahan Kerinci Barat memasuki tahap penyelesaian.

Serta pembangunan Landscape di depan SMPN 1 dan SMAN 1 Pangkalan Kerinci juga tinggal finishing.

Tiga proyek ini merupakan pekerjaan yang putus kontrak dan mangkrak tahun 2023 lalu.

Sedangkan proyek pembangunan taman median jalan Sultan Syarif Hasim dekat Tugu Bono senilai Rp 2,4 miliar juga segera rampung.

Ada juga beberapa proyek jalan maupun pembangunan drainase yang sudah lebih dulu selesai di dalam Kota Pangkalan Kerinci.

"Yang finishing akan diturunkan tim PHO, sedangkan sudah telah tuntas sedang diajukan pencairannya," papar Irham Nisbar.

Dinas PUPR, lanjut Irham, sedang menyoroti beberapa proyek di daerah perairan Pelalawan.

Ada beberapa paket pekerjaan yang masuk ke tahap kontrak kritis, lantaran pengerjaan oleh kontraktor masih jauh dari target padahal masa kontrak segera berakhir.

Seperti pembangunan turap atau penguatan tebing sungai di Teluk Meranti tepatnya di kawasan Objek Wisata Bono dengan anggaran Rp 16 miliar.

Volume pekerjaan mencapai 70 persen lebih dan semua material telah tersedia di lapangan.

"Kemungkinan besar akan kita luncurkan atau perpanjangan waktu sampai tahun 2024. Pedoman kita tetap aturan, sebelum diluncurkan nanti," tambahnya.

Selain itu, ada juga proyek dengan jenis yang sama yakni penguatan tebing di Kecamatan Kuala Kampar.

Kondisinya hampir serupa dengan yang di Teluk Meranti. Masih di Kuala Kampar, ada proyek semenisasi yang juga masuk kontrak kritis.

Jika kondisi pekerjaan memenuhi syarat untuk perpanjangan waktu, pihaknya akan memberikan kesempatan kepada kontraktor untuk menyelesaikan proyek dengan anggaran jumbo itu.

"Yang putus kontrak masih cuman satu paket yak i pembangunan turap di Pasar Pelalawan Kecamatan Pelalawan. Memang tak dikerjakan kontraktor sejak teken kontrak," ucapnya.

Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Pelalawan, Devitson Saharuddin SH MH mengimbau Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang memiliki proyek fisik agar segera menuntaskan pekerjaannya.

Sehingga proses pembayaran pekerjaan kepada kontraktor bisa diselesaikan sebelum tahun anggaran berkahir pada 31 Desember jam 23.59 wib.

"Apalagi sekarang kondisi cuaca hujan. Pekerjaan fisik disegerakan dan dokumen pencairannya digesa," kata Devitson.

( Tribunpekanbaru.com / Johannes Wowor Tanjung )