Berita Kampar
Pencarian Santri yang Hilang di Sungai Kampar, Tim Terkendala Arus dan Kekeruhan Air karena Hujan
Santri yang hilang di Sungai Kampar wilayah Desa Tanjung Berulak, Kecamatan Kampar belum ditemukan. Pencarian dilanjutkan hari ini
Penulis: Fernando Sihombing | Editor: Nurul Qomariah
TRIBUNPEKANBARU.COM, KAMPAR - Seorang santri yang hilang di Sungai Kampar wilayah Desa Tanjung Berulak, Kecamatan Kampar belum ditemukan. Pencarian dilanjutkan Kamis (22/2/2024).
Kepala Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops-PB) Kampar, Adi Candra Lukita mengatakan, tim pencari menghadapi beberapa kendala di hari kedua pencarian ini.
Ia mengatakan, hujan pada Kamis dini hari hingga subuh menambah arus sungai dan kekeruhan air. Sehingga tim penyelam tidak dapat bekerja.
"Jarak pandang di dalam air, nol. Arus juga tinggi. Jadi penyelam nggak bisa turun," ujarnya, Kamis pagi.
Menurut dia, Badan SAR Nasional (Basarnas) hanya bisa menggunakan Aqua Eye.
Yakni alat pendeteksi utama korban tenggelam. Selain itu, melakukan penyisiran di tepi sungai.
Adi menjelaskan, radius pencarian sudah mencapai 2 kilometer dari titik korban tenggelam pada Rabu (22/2/2024). Radius pencarian akan diperluas apabila belum membuahkan hasil.
Korban tenggelam dan hilang itu bernama Ahmad Fathoni (14).
Tercatat sebagai Santri Pondok Pesantren (Ponpes) Imam Al Ghazali yang terletak di Desa Rimbo Panjang Kecamatan Tambang.
Warga Jalan Manunggal Kota Pekanbaru itu tenggelam sekitar pukul 07.30 WIB.
Kepala Kepolisian Sektor Kampar, Iptu Rekmusnita menjelaskan kronologis kejadian.
Ia mengatakan, korban bersama tujuh santri lainnya berkunjung ke Desa Tanjung Berulak untuk mensosialisasikan Ponpes Imam Al Ghazali.
Ponpes ini akan membuka cabang di desa tersebut.
Menurut dia, para santri mandi ke sungai yang tak jauh dari masjid tempat mereka Salat Subuh.
"Karena korban tidak pandai berenang akhirnya korban tenggelam," katanya.
| Pemkab Kampar Miliki Saldo Modal Rp204,3 Miliar pada 8 BUMD, Ada yang Mengendap, Ini Rinciannya |
|
|---|
| Dinas PUPR Kampar Sebut 40 Ha Kawasan Candi Muara Takus Milik Waduk PLTA, Situs dalam HPK |
|
|---|
| Dua Hari Warga Siabu Kampar Turun ke Jalan, Adang Kendaraan PT Ciliandra |
|
|---|
| Dua Pekan Barista Wanita Muda Hilang di Kampar, Keluarga Curiga Isi Pesan yang Masuk ke Polsek |
|
|---|
| Kawasan Candi Muara Takus Masih Milik Waduk PLTA di Kampar, Pengelola: Dulu Ikut Diganti Rugi |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/santri-tenggelam-sungai-kampar-kamis.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.