Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Siswa SMP Tewas di Padang

Kapolda Sumbar Yakini Afif Maulana Tewas karena Meloncat ke Sungai: Tidak Ada Penyiksaan

Suharyono mengakui dalam penghalauan itu, sepeda motor Adit dan Afif ditendang oleh anggotanya yang mengejar.

Foto: Wahyu Bahar/tribunpadang.com
Kapolda Sumatera Barat Irjen Pol Suharyono saat konferensi pers pada Minggu (30/6/2024) menunjukkan foto penangkapan terduga pelaku tawuran yang diamankan di Mapolsek Kuranji pada Minggu (9/6/2024). Suharyono menegaskan, dalam foto tersebut tidak ada Afif Maulana. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Kronologi Siswa SMP Tewas di Padang, Afif Maulana kini kembali dipertegas Polda Sumbar.

Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono menuturkan tewasnya Afif Maulana (13) hingga ditemukan mengambang di aliran Batang Kuranji.

Suharyono menyampaikan ini dalam konferensi pers yang digelar pada Minggu (30/6/2024) di Mapolda Sumbar.

Ia bilang kronologi ini merupakan hasil penyelidikan yang salah satunya merupakan keterangan dari saksi kunci, Adit (17), rekan Afif Maulana.

Suharyono menuturkan bahwa peristiwa itu bermula saat pihaknya mendapati adanya rombongan remaja yang diduga hendak tawuran di Jembatan Kuranji, Kota Padang, Minggu (9/6/2024) dini hari.

Afif Maulana yang berboncengan dengan Adit dengan motor berada dalam rombongan.

Sejumlah anggota Sabhara Polda Sumbar yang saat itu sedang berpatroli mengejar para remaja tersebut untuk menghalaunya.

Ketika itu, 18 remaja diamankan, termasuk Adit.

Baca juga: KRONOLOGI Penemuan Mayat di Garut: Korban Dimutilasi dengan Sadis, Polisi Sebut Pembunuhan

Baca juga: Berhari-hari Sembunyi di Hutan, Pembunuh Ibu 2 Anak di Grobogan Cuma Makan Pepaya

Suharyono mengakui dalam penghalauan itu, sepeda motor Adit dan Afif ditendang oleh anggotanya yang mengejar.

Kemudian mereka yang tertangkap semuanya dibawa ke Mapolsek Kuranji.

"Pada TKP di atas Jembatan Kuranji itu, sepeda motor yang dikendarai Adit dan membonceng Afif Maulana itu memang terjatuh. Sepeda motor itu terjatuh akibat ditendang oleh anggota kami. Dua orang sudah kami periksa," kata dia.

Suharyono melanjutkan, saat pemeriksaan di Mapolsek Kuranji, pihaknya tidak menemukan Afif.

Bahkan ia menunjukkan foto para remaja yang ditangkap.

Ia bilang Afif diduga meloncat ke sungai dari atas jembatan.

Sebab, dari pengakuan Adit, Afif sempat mengajaknya untuk untuk melompat.

Percakapan Adit dan Afif berlangsung sebelum tim sweeper datang untuk mengamankan mereka.

Suharyono menyebut, Adit menjawab agar jangan melompat, dan meminta untuk menyerahkan diri.

"Jadi, Adit benar-benar saksi kunci. Upaya mengajak sudah jelas, upaya mau melompat sudah jelas.

Dan, hanya satu yang tidak ada saksi, yaitu kapan dia meloncat, kapan dia mengimplementasikan niatnya untuk meloncat, kapan dia merealisasikan ajakannya itu," ujarnya.

Suharyono melanjutkan, saat tim swiper datang, Adit sedang sibuk mencari Hp miliknya yang hilang. Dalam hitungan detik, Adit diamankan oleh tim swiper.

Saat ditangkap, Adit menyampaikan ke Polisi, bahwa temannya meloncat dan polisi tidak percaya, karena tidak mungkin terjun dengan kondisi jembatan yang tinggi.

"Polisi hanya menjawab tidak mungkin. Sudah saya tanyakan kenapa menjawab tidak mungkin,

dia menjawab karena posisi jembatan itu tinggi. Karena tinggi, jadi tidak ada orang yang akan melompat,

sehingga Adit dan sepeda motor yang dikendarainya dibawa ke Polsek Kuranji," sebutnya.

Baca juga: Heboh Potongan Tubuh Korban Mutilasi Berceceran di Pinggir Jalan, Kaki dan Tangan Dalam Karung

Baca juga: Pria Diduga Pelaku yang Mutilasi Tubuh Jadi 3 Bagian Ditangkap, Warga Sebut Bukan Orang Garut

Sesampai di parkiran Polsek Kuranji, Adit kembali menyampaikan kepada Polisi yang berbeda bahwa temannya meloncat pada saat pengamanan, namun, Polisi itu menghiraukannya.

"Selain itu, dari 18 orang yang diamankan dari kelompok tersebut,

Polda Sumbar meyakini bahwa tidak ada yang bernama Afif Maulana," pungkasnya.

Suharyono menegaskan bahwa kasus ini masih terus didalami untuk mengungkap faktanya.

Dia menyebut jika ada saksi lain, bukti lain, yang memang harus diajukan buktinya, silakan melapor ke Propam dan ke Polresta Padang.

Sementara itu, LBH Padang yang mendampingi orang tua Afif Maulana membantah jika korban meloncat ke sungai. 

Menurut LBH, Afif diduga dianiaya oleh anggota polisi sebelum ditemukan mengambang di aliran batang kuranji.

(TRIBUNPEKANBARU.COM)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved