Siswa SMP Tewas di Padang
Tak Terima Kasus Siswa di Padang Tewas Ditutup Polda Sumbar, Keluarga Afif Bongkar Kejanggalan
Sementara itu ibunda Afif, Anggun menyatakan anaknya tersebut tak pernah memiliki sejarah suka tawuran.
"Pelanggarannya (17 anggota Sabhara), ya kode etik. Tidak sesuai dengan SOP di dalam proses pengamanan maupun pemeriksaan," kata Irjen Pol Suharyono.
Rekaman CCTV Terhapus
Kasus kematian siswa SMP di Padang, Afif Maulana masih menjadi teka-teki. Orangtua Afif Maulana masih yakin anaknya tewas dianiaya Polisi.
Sementara Polisi menyebut bahwa Afif Maulana tewas setelah lompat dari jembatan Kuranji Padang.
Keluarga Afif Maulana meminta bukti CCTV di Polsek Kuranji jika anaknya tak dianiaya.
Namun Polda Sumbar menyebutkan bahwa rekaman CCTV di Polsek Kuranji terhapus.
Sempat disebutkan bahwa Polsek Kuranji diduga menganiaya Afif Maulana saat melaksanakan razia tawuran.
Kematian Afif Maulana Siswa SMP di Padang masih menjadi teka-teki.
Keluarga Afif menduga kuat anaknya tewas setelah dianiaya Polisi pada Minggu 9 Juni 2024.
Sementara Polisi menyebut bahwa Afif lompat ke sungai ketika mengetahui ada razia tawuran.
Sementara, mayat Afif ditemukan di sungai Kuranji Padang.
Tubuh Afif ditemukan dengan bekas luka lebam dan tulang rusuk patah.
Afif Maulana, bocah SMP Padang dianiaya oknum polisi (Kolase Tribun Medan)
Keluarga sempat meminta ke Polisi rekaman CCTV di Polsek Kuranji jika memang anaknya tak dibawa ke Polsek tersebut.
Namun sayanganya Polisi menyebut rekaman CCTV itu terhapus.
"Jadi CCTV tidak rusak. Ada CCTV, tetapi daya tampung untuk menyimpan atau DVR hanya 11 hari," ujar Kapolda Sumbar Irjen Suharyono saat konferensi pers Minggu (30/6/2024), dilansir TribunPadang.com.
LBH Padang Soroti Hasil Ekshumasi jenazah AM , Ada Detil yang Belum Dijelaskan |
![]() |
---|
UPDATE Kasus Afif Maulana: Hasil Ekshumasi Dirilis, Jelaskan Kondisi Sumsum Tulang Belakang Korban |
![]() |
---|
Menanti Hasil Autopsi Ulang Jasad Afif Maulana, Ketua Tim Sebut Bakal Lebih Lama dari Biasa |
![]() |
---|
Jenazah AM Dua Kali Diotopsi, KPAI : Pertamakali di Indonesia dan Tak Wajar |
![]() |
---|
Keluarga Harus Bersabar, Pemeriksaan 19 Sampel dari Jenazah AM Butuh Waktu hingga Lima Pekan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.