Lipsus Kemiskinan di Riau

Miris, Masih Ada Warga Pekanbaru Pendapatannya Cuma Sepuluh Ribu Rupiah Per Hari

Kota Pekanbaru memang telah menjadi kota metropolitan. Namun ternyata masih ada warga yang penghasilannya Rp 10.739 per hari.

|
Penulis: Fernando | Editor: Ariestia
Tribunpekanbaru.com/Fernando Sikumbang
Seorang pemulung mengais sampah yang menumpuk dekat simpang Jalan Garuda, Kota Pekanbaru. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Kota Pekanbaru memang telah menjadi kota metropolitan. Namun ternyata masih ada warga yang penghasilannya Rp 10.739 per hari.

Mereka tergolong warga dengan kondisi kemiskinan ekstrem di Riau.

Penghasilan mereka dalam satu bulan hanya berkisar Rp 322.000.

Jumlah itu jelas belum bisa kebutuhan sehari-harinya.

Apalagi warga itu tersebut memiliki anggota lebih dari dua orang.

"Mereka yang dalam kondisi itu sudah dianggap mengalami kemiskinan ekstrem, artinya penghasilan mereka tidak bisa memenuhi kebutuhan," papar Kepala Dinas Sosial Kota Pekanbaru, Idrus kepada Tribunpekanbaru.com.

Baca juga: FOTO: Kemiskinan di Kota Pekanbaru Masih Jadi Sorotan

Baca juga: Angka Kemiskinan di Rohul Riau Secara Persentase Turun Jadi 9,72 Persen

Baca juga: Pemko Pekanbaru Akui Penanganan Kemiskinan Ekstrem di Kota Pekanbaru Belum Menyeluruh

Menurutnya, pemerintah kota punya upaya dalam percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem terdapat tiga program.

Program tersebut di antaranya upaya mengurangi pengeluaran kebutuhan warga miskin, upaya meningkatkan pendapatan dan mengurangi kantong kemiskinan.

Cara mengurangi pengeluaran kebutuhan warga miskin lewat bantuan lansung tunai atau BLT.

Ada juga jaminan sosial dan bantuan lainnya sehingga mengurangi beban keuangan warga miskin.

Bantuan lainnya berupa JKN untuk membantu akses kesehatannya.

Ada juga KIP yang membuat anaknya bisa melanjutkan pendidikan.

"Kalau untuk meningkatkan pendapatan lewat pemberdayaan di bidang perusahaan. Kita beri modal dan keahlian, sehingga bisa keluar dari kemiskinan," paparnya.

Kemudian dengan cara mengurangi kantong kemiskinan lewat pengembangan infrastruktur. Mereka nantinya bisa mendapat rumah layak huni, akses jalan hingga akses listrik.

"Ketika akses ini diperoleh warga miskin, tentu dapat memperbaiki kualitas hidup warga tersebut," ulasnya.

(Tribunpekanbaru.com/Fernando Sikumbang)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved