Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Kasus Vina Cirebon

Hanya Dirinya yang Sumpah Pocong,Saka Tatal kepada Iptu Rudiana: Awalnya nantang,Kenapa Tidak Hadir?

Ia menegaskan bahwa dirinya hanya ingin membuktikan kebenaran dalam kasus yang menyeret dirinya dan tujuh terpidana lainnya.

kolase
Ilustrasi sumpah pocong Saka Tatal - Iptu Rudiana 

Publik lantas dibuat penasaran dengan apa hukumnya sumpah pocong dalam islam seperti yang dilakukan Saka Tatal.

Guna menjawab rasa penasaran publik, Ustaz Taufiqurrahman mengurai penjelasan.

Diungkap Ustaz Taufiqurrahman dalam tayangan tv one news, sumpah pocong seperti yang dilakukan Saka Tatal itu sebenarnya tidak ada dalam agama Islam.

Artinya sumpah pocong bukanlah ritual dalam Islam.

"Dalam agama islam, sumpah pocong tidak ada," ujar Ustaz Taufiqurrahman.

Lebih lanjut, Ustaz Taufiqurrahman pun menyebut sumpah pocong bisa merusak akidah kaum muslimin.

Terlebih sumpah pocong bisa jadi sarana untuk seorang kaum muslimin menjadi seseorang yang syirik.

"Kita pinjam bahasa nabi, siapa orang yang bersumpah dengan tanpa selain Allah, maka orang tersebut sudah kafir, kufur, syirik. Makanya di dalam Al Quran, banyak dicontohkan Allah bersumpah. Tapi di saat dipadukan dengan tradisi yang hanya ada di Indonesia, inilah yang akhirnya akan merusak pada akidah kita yang benar," ungkap Ustaz Taufiqurrahman.

Lagiupa diungkap Ustaz Taufiqurrahman, dalam islam tidak ada namanya sumpah pocong.

Kaum muslimin yang ingin meyakinkan orang lain tidak perlu melakukan sumpah pocong.

Sebab ada cara lain yang bisa dilakukan yaitu bersumpah atas nama Allah SWT.

"Dalam agama islam, disebutkan aturannya, huruf sumpah itu tiga, pertama di saat kita bersumpah untuk pembelaan diri dengan menyadarkan lafaz Allah, yakni Wallahi atau demi Allah. Ini sudah luar biasa tanggung jawab dunia akhirat. Yang kedua, dengan huruf ta, tallahi, maknanya demi Allah juga. Ketiga billahi," imbuh Ustaz Taufiqurrahman.

"Saat melanggar (wallahi), dosa besar menyekutukan Allah dan sumpah palsu. Sumpah pocong ini kalau kita meyakini dan memercayai, ini bisa tergelincir ke dalam syirik," sambungnya.

Wallahu A'lam Bishawab.

(TRIBUNPEKANBARU.COM)

Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved