Korban Tewas Tabrak Portal

Bayinya Mencari-cari, Istri Terus Menangis, Pilu Keluarga Pekerja yang Tewas Tabrak Portal di Kampar

Keluarga begitu terpukul, Almarhum yang meninggal akibat menabrak portal PT Ciliandra Perkasa ternyata baru lima tahun membangun bahtera rumah tangga.

|
Penulis: Fernando Sihombing | Editor: Theo Rizky
Tribunpekanbaru.com/Fernando Sihombing
Meninggal Jumaidi Nandri menyisakan pilu bagi keluarga, Ia meninggal di tempat setelah menabrak portal, Selasa (24/9/2024) subuh. Almarhum merupakan pekerja di PT Ciliandra Perkasa yang memasang portal di jalan umum milik Pemerintah Kabupaten Kampar itu. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, KAMPAR - Tewasnya Jumaidi Nandri menyisakan pilu amat mendalam bagi keluarga.

Ia meninggal di tempat setelah menabrak portal, Selasa (24/9/2024) subuh.

Almarhum merupakan pekerja di PT Ciliandra Perkasa yang memasang portal di jalan umum milik Pemerintah Kabupaten Kampar itu.

Portal di Desa Siabu Kecamatan Salo itu merenggut nyawa pekerja perusahaan kelapa sawit itu sendiri.

Nandri meninggalkan istrinya bernama Paula. Warga Siabu itu juga meninggalkan seorang anak perempuan bernama Tasya yang belum berusia lima tahun. 

Reli Apriyadi, abang kandung Nandri, mengatakan, istri almarhum masih trauma dan terus menangis sejak mendapat kabar tragis itu.

Sedangkan putrinya mencari-cari sang ayah.

"Anaknya mencari-cari ayahnya. Istrinya terus menangis sampai sekarang. Nggak sanggup melihatnya," ujarnya kepada Tribunpekanbaru.com, Rabu (25/9/2024).

Ia sendiri begitu kaget ketika mendapat kabar adiknya meninggal saat pagi-pagi benar.

Baca juga: Pj Bupati Kampar Ikut Geram, Pekerja Tewas Menabrak Portal Ciliandra yang Dipasang di Jalan Umum

Baca juga: Tewas di Tempat, Polisi Ungkap Kronologi Kecelakaan Korban Menabrak Portal PT Ciliandra di Kampar

Baca juga: 6 Fakta Pekerja Tewas Tabrak Portal PT Ciliandra di Kampar, Warga Marah Sampai Reaksi Perusahaan

Baru malam sebelum kejadian, mereka sekeluarkan merayakan ulang tahun keponakan.

Tak ada gelagat aneh pada Nandri di malam itu. Tetapi mimpi yang diceritakan kepada keluarga, ternyata menjadi pertanda dia akan pergi untuk selamanya. 

"Dia cerita mimpinya banyak anak yatim di rumahnya. Mungkin itulah pertandanya," ujarnya.

Keluarga begitu terpukul. Almarhum baru lima tahun membangun bahtera rumah tangga.

Almarhum baru berusia 24 tahun. Ia menikah pada 2019 dan dikaruniai satu anak.

Ia sangat menyayangi dan begitu akrab dengan putrinya. 

Semasa hidupnya, Nandri dikenal ramah. "Kami sering ngumpul-ngumpul kalau malam di depan rumah bersama keluarga dan teman," katanya. 

Keluarga berharap  bertanggung jawab atas musibah ini.

Utamanya untuk masa depan istri dan anak almarhum.

(Tribunpekanbaru.com/Fernando Sihombing)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved