Penerapan QR Code Beli Pertalite

Warga Kaget Tak Bisa Isi BBM Subsidi Pertalite Tanpa QR Code di Sejumlah SPBU di Pekanbaru

Banyak warga Pekanbaru yang batal mengisi BBM di SPBU karena tidak memiliki QR Code sebagai sayat membeli BBM subsidi Pertalite,

Penulis: Alex | Editor: FebriHendra
tribunpekanbaru.com/alex sander
Sejumlah kendaraan mengisi BBM di salah satu SPBU di Jalan Arifin Ahmad Pekanbaru pada Rabu (2/10/2024) pagi. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Sejumlah warga di Pekanbaru kaget dengan penerapan wajib QR code untuk pembelian BBM subsidi jenis Pertalite di SPBU mulai 1 Oktober 2024.

Sebelumnya, Pertamina telah melakukan sosialisasi terkait kebijakan ini, namun banyak warga mengaku belum sepenuhnya mengetahui penerapan aturan tersebut.

Pantauan Tribun di sejumlah SPBU di Pekanbaru pada Rabu (2/10/2024) pagi, terlihat antrean kendaraan berjalan normal.

Namun, tak sedikit warga yang terpaksa batal mengisi BBM karena belum mendaftarkan diri untuk mendapatkan QR code.

Baca juga: Harga BBM di Riau Turun Mulai 1 Oktober 2024, Khusus Untuk BBM Non Subsidi

Baca juga: Warga Mulai Khawatir Soal Pembatasan BBM Subsidi yang Diwacanakan Berlaku 1 Oktober 2024

Warga yang tidak memiliki QR code tidak dapat membeli BBM subsidi Pertalite, meskipun tangki kendaraan mereka hampir kosong.

Salah seorang warga, Yadi, yang ditemui di SPBU Jalan SM Amin Pekanbaru mengungkapkan kekecewaannya. Menurutnya, sosialisasi harusnya digencarkan lagi menjelang penerapan.

"Ini kan sosialisasinya sudah lama, habis itu tidak ada terdengar lagi. Tiba-tiba sekarang sudah wajib saja, tidak bisa isi sedikit pun. Padahal BBM saya sudah hampir habis," keluhnya.

Warga lain yang ditemui di SPBU Jalan Arifin Ahmad juga merasa dirugikan karena lupa mendaftarkan MyPertamina.

"Saya memang sudah lihat beritanya beberapa waktu lalu, katanya mulai 1 Oktober harus pakai QR code, tapi saya lupa daftarnya. Harusnya sosialisasinya lebih banyak lagi jelang diterapkan biar masyarakat tidak lupa," ujarnya.

Kebijakan baru ini merupakan langkah Pertamina untuk memastikan BBM subsidi tepat sasaran, namun pelaksanaan awalnya masih membingungkan bagi sebagian masyarakat.

Banyak warga berharap sosialisasi lebih intens dilakukan, terutama melalui media yang lebih luas, sehingga seluruh lapisan masyarakat dapat memahami dan mempersiapkan diri.

Di SPBU Jalan Arifin Ahmad Pekanbaru, salah seorang warga, Eki yang baru saja mengetahui penerapan aturan ini berharap pemerintah memberikan tenggang waktu agar masyarakat yang belum mendaftar QR code bisa segera melakukannya.

"Jangan langsung diberlakukan tanpa ada waktu tenggang. Ini kan tiba-tiba banget, jadi banyak yang kaget dan kesulitan," kata Eki kepada Tribun. 

Pertamina sendiri telah menyiapkan sistem digitalisasi untuk distribusi BBM subsidi guna menghindari penyelewengan dan memastikan distribusi yang lebih transparan. Bagi warga yang belum mendaftarkan diri untuk mendapatkan QR code, diimbau segera melakukan pendaftaran melalui aplikasi MyPertamina.

Sementara itu, salah seorang petugas SPBU di Jalan SM Amin Pekanbaru juga mengakui adanya kebingungan di kalangan masyarakat.

"Lumayan banyak yang datang ke sini belum tahu soal aturan ini, tapi kami tetap mengikuti arahan dari Pertamina untuk menerapkan QR code sejak 1 Oktober. Memang ada juga yang BBMnya hampir habis saat datang, tapi kami tentu tidak bisa berbuat lebih dari kewenangan kami, nanti kami yang kena jadinya," ujar petugas perempuan tersebut. (Tribunpekanbaru.com/Alexander)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved