Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Viral

Kisah Gadis 18 tahun di Nunukan , Dihamili Nelayan , Takut Aib, Bayi Disimpan di WC Tersapu Banjir

Berhubungan badan sebanyak lima kali . Hamil namun tak mau jadi aib . Gadis 18 tahun di Nunukan buang darah daging di WC dan hanyut disapu banjir

Editor: Budi Rahmat
tangkap layar / Kolase Tribun
Kisah gadis 18 tahun di Nunukan buang bayi 

"Dari pengakuan, persetubuhan dilakukan sebanyak lima kali," kata Wisnu lagi.

Dari pengakuan WW juga, sebenarnya ia tahu pacarnya hamil, dan siap bertanggung jawab.

Tapi karena pacarnya takut aib mereka diketahui banyak orang, maka terjadilah pembuangan bayi pasca persalinan.

"WW tahu pacarnya hamil sekitar empat hari sebelum terjadi kasus pembuangan bayi. Ia mengaku siap bertanggung jawab."

"Hanya saja, pacarnya takut malu, jadi bayi tersebut coba digugurkan hingga akhirnya dibuang," jelas Wisnu.

WW, dijerat dengan Pasal 81 ayat ( 2 ) UU RI Nomor 17 Tahun 2016 Tentang Penetapan peraturan pemerintah pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2016 Tentang perubahan kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang perlindungan anak Jo pasal 64 KUHPidana.

Pria yang hamili gadis 18 tahun di Nunukan
Pria yang hamili gadis 18 tahun di Nunukan (tangkap layar/ Tribun Jateng)

Sebelumnya diberitakan, masyarakat Desa Tanjung Aru, Pulau Sebatik, Nunukan, Kalimantan Utara, dihebohkan dengan temuan jasad bayi perempuan yang masih memiliki tali pusar, di areal sungai, Senin (21/10/2024) lalu.

Polisi melakukan olah TKP dan memeriksa saksi di lapangan sebelum menangkap perempuan bernama AS.

Di hadapan polisi, AS mengakui jasad bayi tersebut merupakan anaknya. Ia sebelumnya sempat berusaha menggugurkan bayinya, dengan obat pengugur kandungan.

Baca juga: Guru Supriyani Viral, Ini Arti Kata Supriyani dan Arti Nama Supriyani serta 100 Nama Bayi Perempuan

Setelah melahirkan, AS menyimpan bayinya di WC dekat rumahnya. Bayinya kemudian hilang terbawa banjir. 

Bayi malang tersebut ditemukan bocah berusia 13 tahun bernama Ibrahim. Ibrahim yang hendak memancing ikan, curiga dengan keberadaan anjing yang terus menggonggong di pinggiran sungai, Jalan Pantai Indah, RT 4, Desa Tanjung Aru, Sebatik Timur.

Saat itulah Ibrahim melihat jasad bayi yang masih memiliki tali pusar, tewas mengambang.

Kasus ini tentu saja jadi pelajaran bagi kita smeua . Bahwa apa yang dilakukan harus terima resikonya . (*)

( Tribunpekanbaru.com )

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved