Mengapa Harga Kelapa Mahal dan Langka? Mendag Budi Santoso: Pengusaha Milih Ekspor
Mengapa harga kelapa mahal dan keberadaannya langka? Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso pun angkat bicara.
TRIBUNPEKANBARU.COM, JAKARTA - Mengapa harga kelapa mahal dan keberadaannya langka?
Mungkin pertanyaan ini menjadi bahan pemikiran bagi banyak orang terutama emak-emak yang membutuhkannya untuk memasak.
Akhir-akhir ini masyarakat mengeluh harga kelapa yang sangat mahal.
Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso pun angkat bicara.
Ia mengungkapkan alasan mengapa harga kelapa mahal di pasaran dan stoknya langka.
Menurut dia, saat ini pengusaha memilih mengekspor kelapa karena permintaan dari global sedang meningkat, terutama dari China.
Dengan permintaan global sedang meningkat, sedangkan harga jual di dalam negeri murah, pengusaha akhirnya memilih menjualnya ke luar negeri.
"Itu kelapa naik harganya karena ekspor. Ekspor ke China, jadi harganya naik. Sementara industri dalam negeri kan belinya dengan harga murah, sehingga eksportir kan lebih suka berjual. Jadinya langka gitu kan. Nah sekarang kami mau cari solusinya," kata Budi kepada wartawan di Jakarta, dikutip Senin (21/4/2025).
Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) itu mengatakan sudah mempertemukan eksportir dengan pelaku usaha industri.
Dalam pertemuan tersebut, moratorium ekspor menjadi satu dari sekian pembahasan.
Budi mengatakan pemerintah dan pengusaha tengah mencari solusi terbaik.
"Kami ketemu dulu biar tahu maunya seperti apa. Jangan sampai nanti salah satu dirugikan. Kemarin sudah [bertemu], tetapi belum ada kesepakatan. Nanti kami cari solusi yang terbaik," ujar Budi.
Harga Kelapa Jadi Sorotan
Belakangan ini, kenaikan harga kelapa sedang menjadi sorotan.
Kelapa menjadi komoditas yang sulit didapatkan masyarakat di berbagai wilayah di Provinsi Riau saat ini.
Harus Ada Standar Harga, Gubernur Riau Tekankan Pentingnya Tata Niaga Kelapa |
![]() |
---|
Respon Fluktuasi Harga Kelapa, Bupati Inhil Herman Minta Masyarakat Tetap Bersabar |
![]() |
---|
Terbongkar Praktik Curang 1 SPBU di Sentul, Alat Tambahan Kurangi Takaran, Masyarakat Rugi Rp3,4 M |
![]() |
---|
Pemkab Inhil Tolak Moratorium Pengurangan Ekspor Kelapa, Akibatkan Harga Turun |
![]() |
---|
Pantasan Minyakita Diterpa Skandal Termasuk Takaran Kurang, Ternyata Ada 66 Perusahaan yang Curang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.