Penembakan WNA di Bali

Jauh-jauh Datang ke Indonesia dari Melbourne, 3 Pria Ini Dibayar Untuk Tembak WNA di Bali

Palaku D diamankan di Bandara Soekarno Hatta yang saat itu hendak berangkat menuju keluar negeri. Ia sempat ingin kabur, namun akhirnya diamankan

Editor: Muhammad Ridho
Kolase Tribun-Bali.com/Dailymail
Tim gabungan Polda Bali bersama Bareskrim Polri akhirnya berhasil menuntaskan kasus penembakan dua warga negara Australia di Bali. Dua WNA asal Australia tersebut ialah Zivan Radmanovic (32) dan Sanar Ghanim (34), ditembak pada Sabtu (14/6/2025) dini hari, di sebuah vila di Munggu, Mengwi, Kabupaten Badung, Bali. ( 

TRIBUNPEKANBARU.COM -- Tim gabungan Polda Bali bersama Bareskrim Polri akhirnya berhasil menuntaskan kasus penembakan dua warga negara Australia di Bali.

Dua WNA asal Australia tersebut ialah Zivan Radmanovic (32) dan Sanar Ghanim (34), ditembak pada Sabtu (14/6/2025) dini hari, di sebuah vila di Munggu, Mengwi, Kabupaten Badung, Bali.

Atas peristiwa ini, Polda Bali dan Bareskrim Polri pun gerak cepat untuk memburu pelakunya. 

Setelah tiga hari melakukan penyelidikan hingga perburuan, akhirnya tiga pelaku berhasil ditangkap.

Kapolda Bali Irjen Pol Daniel Adityajaya dalam pernyataannya menyampaikan bahwa ketiga pelaku sudah ditangkap dan kini sudah di Bali.

Ketiga pelaku dijerat dengan sejumlah pasal berat dan terancam hukuman mati.

"Mereka dikenakan Pasal 340 tentang pembunuhan berencana, Pasal 338 tentang pembunuhan, Pasal 351 ayat (3) KUHP, serta Undang-Undang Darurat terkait kepemilikan senjata api ilegal," kata Irjen Pol Daniel Adityajaya dikutip dari Tribun-Bali.com, Rabu.

Daniel Adityajaya menjelaskan, bahwa Pasal 340 KUHP sendiri mengancam pelaku pembunuhan berencana dengan hukuman maksimal pidana mati atau penjara seumur hidup.

Didampingi Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigjen Pol Djuhandhani Rahardjo Puro dan Kapolres Badung Kapolres Badung  AKBP M Arif Batubara, Irjen Pol Daniel Adityajaya menjelaskan sampai saat ini masih dilakukan pengembangan dan pemeriksaan. Bahkan ketiga pelaku baru kemarin tiba di Bali.

"Kita sudah pastikan ketiganya ini adalah pelakunya. Jadi inisial pelaku adalah D, T dan C yang merupakan WNA asal Australia,"ujarnya.

Palaku D diamankan di Bandara Soekarno Hatta yang saat itu hendak berangkat menuju keluar negeri. Ia sempat ingin kabur, namun akhirnya berhasil diamankan.

"Pengamanan pelaku D ini berkat kerja sama antara Polda Bali, Bareskrim, Imigrasi dan Polda Metro Jaya,"ungkapnya.

Usai diamankan, pelaku D pun diterbangkan ke Bali dan tiba pukul 19.00 Wita, di Bandara Ngurah Rai Bali. Sementara dua pelaku lainnya, dengan inisial C dan T telah diamankan di luar negeri.

Penangkapan itu juga berkat kerja sama dan hasil koordinasi Bareskrim dengan Australian Federal Police (AFP).

"Untuk dua pelaku lainnya diamankan di luar negeri. Ini berkat kerja sama dengan Bareskrim, dan Interpol di wilayah Asia Tenggara," bebernya. 

Dua pelaku itu pun tidak bersamaan tiba di Bali.  Pelaku C tiba di Bali pada pukul 21.05 Wita, dan pelaku T tiba pada pukul 23.58 Wita. Dua pelaku itu diterbangkan dari Singapore dengan pesawat yang berbeda. Pelaku C menggunakan pesawat Singapore Airline SQ 946 dan pelaku T menggunakan pesawat Singapore Airline SQ 948.

Kronologi Kasus

Dikutip dari Tribun-Bali.com, aksi penembakan dua WNA Australia dengan nama Zivan Radmanovic (32) dan rekannya, Sanar Ghanim (35) itu dilakukan pelaku sambil menaiki sepeda motor. Saat di lokasi mereka memukul pintu dengan hammer, dan langsung masuk vila serta menembak korban secara membabi buta. 

Setelah melakukan penembakan, mereka berpindah dengan menggunakan mobil Toyota Fortuner putih dengan plat nomor DK 1537 ABB. "Jadi mobil Fortuner ini kita temukan di Tabanan, Bali,"ujar Irjen Pol Daniel.

Setelah di wilayah Tabanan, mereka kembali mengganti mobil dengan menggunakan mobil Suzuki XL7 putih dengan plat nomor DK 1339 FBL dan menyeberang ke Surabaya melalui jalur darat. 

"Jadi mereka berusaha kabur melalui Bandara Soekarno Hatta. Namun kita tetap berkoordinasi dengan Bareskrim, Imigrasi, Polda Metro Jaya dan Interpol sehingga upaya ini bisa di gagalkan," ucapnya.

Saat kabur, dua WNA dengan inisial C dan T yang merupakan eksekutor sudah berhasil berangkat, namun tersangka D yang mempersiapkan pembunuhan itu berhasil diamankan saat hendak berangkat dari Bandara.

Jeritan sang istri melihat suaminya ditembak

Betapa takutnya seorang istri yang bersembunyi di balik seprai ketika sekelompok pembunuh bayaran dari Melbourne menyerbu vila di Bali dan menembak mati suaminya dan juga menembak rekannya.

Kedua korban yakni, Zivan Radmanovic (32) ditembak mati dan Sanar Ghanim (34) terluka dan dilarikan ke rumah sakit. Sementara, jenazah Radmanovic dibawa ke Rumah Sakit Prof. Ngoerah di Bali untuk diautopsi.

Sanar Ghanim kini berjuang untuk bertahan hidup di Rumah Sakit BIMC Kuta setelah mendapatkan tujuh kali tembakan di tubuhnya dari para pelaku.

Laporan Tribun-Bali.com, Jazmyn Gourdeas (30) dan suaminya, Zivan Radmanovic (32), telah tinggal beberapa waktu di Villa Casa Santisya, Munggu, Mengwi, Kabupaten Badung, Bali

Jazmyn Gourdeas (30) dan Zivan Radmanovic (32) telah memiliki seorang anak yang uianya masih balita.

Saat peristiwa penembakan itu terjadi, Jazmyn Gourdeas sedang tidur. 

Ia pun terbangun ketika mendengar suaminya berteriak pada pukul 12.15 malam. Ia lalu mengintip dari balik selimut dan dia melihat seorang pria mengenakan jaket oranye dan pria kedua menembaki suaminya di toilet.

Diketahui bahwa pasangan tersebut berasal dari Melbourne, Australia.

Sementara, seorang teman suaminya, Sanar Ghanim (35) bertepatan tinggal di vila yang mereka tempati.

Belakangan terungkap sosok Sanar Ghanim.

Dilansir dari Dailymail, Rabu (18/6/2025), Sanar Ghanim diduga punya koneksi dengan geng Melbourne Underbelly.

Ghanim disebut-sebut merupakan mantan kekasih (rekan) dari Danielle Stephens, putri tiri dari bos geng Melbourne Underbelly, Carl Williams.

Diketahui Sanar Ghanim (34) menderita tujuh luka tembak di tempat tidurnya. Dia masih berusaha berlari keluar kamar dan berteriak. Sementara, temannya,  Zivan Radmanovic (32) sudah tewas di toilet.

Ghanim masih sempat  memeriksa kondisi  Zivan Radmanovic.

Tangis dan kepanikan pun dirasakan Jazmyn Gourdeas (30). 

Ia mencoba memeriksa nadi jantung suaminya. Sementara, ia juga harus menghentikan pendarahan rekan suaminya, Sanar Ghanim (34), yang telah berdarah-darah. 

Dia pun berlari ke jalan utama untuk meminta bantuan.

Warga pun melaporkan kejadian kepada petugas Kepolisian Bali. Kemudian, polisi Bali langsung datang ke tempat kejadian perkara (TKP) dan mengamankan lokasi dengan police line.

Sosok Sanar Ghanim

Sanar Ghanim (34) merupakan mantan kekasih dari Danielle Stephens, anak tiri bos geng kriminal Melbourne, Carl Williams.

Dari jejaknya, dilansir dari Dailymail, Ghamin sebelumnya menjalani hukuman di penjara keamanan maksimum di Victoria setelah penembakan rekannya, Serkan Kala, pada tahun 2014.  

Ghamin bersama terdakwa lainnya, divonis bersalah atas penembakan Serkan Kala, saat berdebat di sebuah pusat kebugaran.

( Tribunpekanbaru.com )

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved