Gerah dengan Intoleransi di Sukabumi, Pemuda Katolik Desak Proses Hukum dan Pemulihan Trauma Anak
Kejadian ini mencederai semangat toleransi beragama dan berdampak traumatis, khususnya terhadap anak-anak yang hadir dalam kegiatan tersebut.
"Lalu beramai-ramai mendatangi geruduk kegiatan retret tersebut. Mengusir siswa siswi dari vila, bahkan melakukan perusakan properti dan vandalisme," imbuhnya.
Menurut Permadi, ini bukan soal izin, karena retret tidak perlu izin.
"Ini bukan soal izin. Jangan terkecoh dengan alasan izin. Ini murni Kristen phobia," kata Permadi.
"Kebencian dan ketakutan terhadap agama Kristen yang dibiarkan negara, dari zaman Pak Jokowi sampai presidennya Pak Prabowo," bebernya.
Bahkan, menurutnya, tidak ada atensi dari negara apalagi upaya mitigasi terhadap aksi intoleransi.
"Aparat tidak pernah hadir untuk memastikan kebebasan beribadah bagi umat minoritas, ini realita di Indonesia bagian barat. Indonesia yang Kristen Phobia," katanya.
"Dan karena pemerintah tutup mata, bahkan seringkali memihak pada warga intoleran, mungkin kita anggap saja Indonesia bagian barat ini adalah tempat kalian umat Kristen bisa ikut merasakan tantangan dan penderitaan Yesus memanggul salib. Happy Sunday," kata Permadi.
| Ada Dollar dan Poundsterling dalam OTT KPK Riau: Menguak Alasan Uang Asing dalam Transaksi Korupsi |
|
|---|
| Bukan di Barbershop Jalan Paus, Gubri Abdul Wahid Sempat Lari dari OTT KPK dan Berakhir di Cafe |
|
|---|
| Ikut Terjaring OTT KPK, Orang Kepercayaan Gubernur Riau Abdul Wahid Tiba di Gedung Merah Putih |
|
|---|
| Respon Gibran Soal Budi Arie Mau Masuk Gerindra: Memang Harus Menginduk ke Presiden |
|
|---|
| Curhat Ahmad Sahroni Ketika Rumahnya Dijarah: Terjatuh dari Plafon, Klaim Tidak Korupsi |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.