Pemilu 2019

KECELAKAAN Usai Bertugas, Ketua KPPS TPS 4 Tasik Seminai Riau Dirawat, Ada Gumpalan Darah di Otak

Editor: Nolpitos Hendri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KPU Riau jenguk KPPS yang sakit pasca pemilu 2019. KECELAKAAN Usai Bertugas, Ketua KPPS TPS 4 Tasik Seminai Riau Dirawat, Ada Gumpalan Darah di Otak

KECELAKAAN Usai Bertugas, Ketua KPPS TPS 4 Tasik Seminai Riau Dirawat, Ada Gumpalan Darah di Otak

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Alami kecelakaan usai bertugas para hari pemungutan suara Pemilu 2019, Ketua KPPS TPS 4 Tasik Seminai Riau dirawat, ada gumpalan darah di otak.

Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) pada TPS 4 kampung Tasik Seminai, kecamatan Koto Gasib, kabupaten Siak, Umi Kulsum masih dirawat di rumah sakit Kerinci, hingga saat ini, Senin (22/4/2019).

Umi Kalsum mengalami kecelakaan tunggal pada Kamis (18/4/2019) pagi, informasi yang diterima Tribunsiak.com, Umi Kalsum menyelesaikan tugas sebagai ketua KPPS sampai subuh pada Kamis itu, dan ia diduga kecapean saat hendak pulang ke rumahnya.

Baca: REKOMENDASI Bawaslu Riau sudah Lalui Proses Kajian, 26 TPS PSU dan 86 TPS PSL, 12 TPS di Kampar PSL

Baca: Tiga KPU Kabupaten di Riau Terima REKOMENDASI Bawaslu untuk Gelar PSU dan PSL Pemilu 2019, 6 BELUM

Baca: Global Wakaf ACT Hasilkan MINYAK ATSIRI dari Serai Wangi Sebanyak 175 Kilogram dalam Setahun

"Ia mengendarai motor dalam keadaan kelelahan. Sampai akhirnya mengalami kecelakaan tunggal di jalan raya," kata Ketua KPU Siak Ahmad Rizal.

Umi Kalsum diantarkan ke Puskesmas Lubuk Dalam karena mengalami cidera serius akhirnya dirujuk ke Rumah Sakit Kerinci di kabupaten Pelalawan.

"Informasi yang kami dapat beliau masih dirawat di sana," tambah Ahmad Rizal.

Petugas KPPS memang bekerja 24 jam pada hari Pemilu 2019. Umi Kalsum juga melaksanakan tugas tersebut sampai selesai sebagaimana petugas lainnya.

"Energinya sudah habis saat mengendarai motor, sehingga terjatuh. Beliau mendapat pertolongan pertama di Lubuk Dalam," kata dia.

Hingga saat ini, ada 2 anggota KPPS yang mengalami sakit seusai bertugas.

Selain Umi Kalsum di Koto Gasib, juga ada Samaun, anggota KPPS 38 Perawang Barat, yang tiba-tiba terserang stroke usai bertugas.

"Kami sangat memahami kinerja KPPS, sangat menyita waktu dan menghabiskan tenaga. Kami sangat ikut merasakan duka cita terkait kasus Ibu Uni Kalsum dan Pak Samaun," kata dia.

Jika ada waktu luang, Ahmad Rizal berencana membezuk kedua petugas KPPS tersebut.

Baca: Gunakan Form C1 KAWAL Pemilu 2019, Hendry Munief DIDATANGI Petinggi Parpol, PKS Jaga SUARA RAKYAT

Baca: Jokowi-Maaruf KALAH Pilpres 2019 di Riau, Kepala Daerah yang DUKUNG 01 Dikabarkan Mengundurkan Diri

Baca: BENARKAH Kabar 11 Kepala Daerah yang Dukung 01 Mengundurkan Diri karena Jokowi-Maaruf KALAH di Riau?

Tetapi hingga saat ini pihaknya belum mempunyai waktu membezuk karena proses penghitungan suara masih berjalan.

"Kami berharap Ibu Umi Kalsum dan Pak Samaun cepat sembuh," kata dia.

Dilaporkan dari Pelalawan, Umi Kulsum, petugas KPPS 01 Desa Tasik Seminai Kecamatan Koto Gasib Kabupaten Siak.

Wanita berusia 37 tahun ini sudah empat hari dirawat di klinik maupun rumah sakit usai menjalakan tanggungjawabnya sebagai petugas KPPS di tempat tinggalnya.

"Diagnosa dokter ada penggumpalan atau pembekuan darah di otak. Makanya rawat inap disini untuk penyembuhan," kata Umi Kulsum kepada tribunpelalawan.com, saat ditemui di ruang rawat inap RS Efarina Pangkalan Kerinci, Senin (22/4/2019).

Ibu dua anak ini menjalani rawat inap di kamar 4102 di lantai 4.

Saat disambangi tribun, Umi sedang terbaring menonton televisi yang tersedia di ruangan.

Tampak ada tikar kecil terbentang di samping tempat tidurnya, tapi tidak ada orang yang menjaganya.

Tempat tidur disebelahnya juga kosong, tidak pasien lain satu ruangan dengannya.

Ia berusaha tersenyum saat berbincang dengan tribun walau wajahnya masih tampak pucat.

Baca: DOWNLOAD Lagu On My Way Alan Walker Album Super Komplit, plus Video Lengkap

Baca: Video STREAMING Tottenham VS Brighton, Live Score Premier League Pukul 01.45 WIB Malam Ini

Baca: VIDEO: Cara Cek Hasil Real Count KPU Pilpres 2019, Liat Hasil TPS Hingga Pindai Data C1

"Sekarang sih sudah mendingan. Tapi kalau tidur miring langsung pusing terus mual dan muntah. Jadi tidur gini aja lebih enak," tutur guru Sekolah Dasar Negeri (SDN) 014 Pangkalan Pisang Kabupaten Siak ini.

Umi bercerita, sejak satu hari sebelum pencoblosan, Selasa (16/4/2019), ia bersama anggota KPPS 01 Desa Tasik Seminai bergotong royong di lokasi Tempat Pemungutan Suara (TPS).

Mereka mempersiapkan lokasi yang memadai untuk pemungutan suara bagi pemilih.

Setelah dinilai sudah layak, Umi bersama teman-temannya pulang ke rumah lewat tengah malam.

Belum puas beristirahat, janda dua anak ini bangun sekitar pukul 04.00 wib pada Rabu (17/4/2019), pasalnya petugas harus sudah berada di TPS jam 06.00 wib.

Selama proses pemungutan suara hingga penghitungan, ia masih sehat dan hanya merasa lelah saja.

Jam 01.00 wib pada Kamis (18/4/2019) mereka menuntaskan perhitungan suara seluruh kotak suara mulai dari Pemilihan Presiden (Pilpres), DPD RI, DPR RI, DPRD provinsi, DPRD kabupaten.

Setelah membereskan logistik dan mengantarkannya ke Panitia Pemungutan Suara (PPS), ia tiba di rumah sekitar jam 01.30 wib untuk beristirahat.

"Paginya saya bangun dan pergi ke sekolah dulu, untuk minta izin sama pak Kepsek karena masih ada urusan," tukas Pegawai Negeri Sipil (PNS) ini.

Umi diminta Ketua 1 KPPS untuk mengambil salinan formulir C1 ke PPS karena banyak yang memintanya.

Baca: Ramalan Zodiak Rabu 24 April 2019, Aries Siap-siap Hal Tak Terduga, Taurus Lagi Penuh Semangat

Baca: Laboratorium Jadi Ruang Belajar, Disdikbud Meranti Bakal Merger Sejumlah SD

Baca: Mobil Murah LCGC Segera Berakhir, Pemerintah Siapkan Skema Baru

Setelah dari sekolah tempatnya mengajar, ia pergi ke PPS mengambil berkas C1 tersebut dan mengantarkannya ke rumah Ketua 1 KPPS.

Saat hendak dan menghidupkan sepeda motor, Umi tiba-tiba pusing dan sejurus dengan itu pandangannya kabur.

Iapun terjatuh di halaman rumah Ketua 1 KPPS hingga tertimpa sepeda motornya.

Melihat Umi tumbang bersama motornya, warga sekitar langsung memberikan pertolongan dan dibawa ke sebuah klinik.

Perempuan itu menjalani rawat inap selama tiga hari dua malam, kemudian pulang ke rumah.

Selama 12 di rumah, Umi kembali merasa pusing, mulah, hingga muntah-muntah.

"Kemudian dirujuklah kesini. Hasil pemeriksaan baru dari dokter yang menangani otak. Kalau dari dokter syaraf belum ada hasilnya, masih menunggu. Mungkin karena kelelahan makanya jatuh," jelasnya.

Umi memaklumi jika sampai saat ini belum ada petugas KPPS atau penyelenggara lainnya yang datang menjenguk dirinya.

Sebab proses pleno rekapitulasi perolehan suara masih berlangsung.

Untuk biaya perobatan, ia sendiri belum bisa memastikan ditanggung atau tidak.

Yang jelas biaya saat berobat dan rawat inap di klinik sebesar Rp 1,6 juta masih ditalanginya sendiri.

Selain itu, biaya CT Scan di RS Efarina yang mencapai Rp 2,5 juga juga dikeluarkan dari kantongnya.

Sedangkan untuk biaya perawatan selama di RS Efarini ditanggung BPJS lantaran dirinya sebagai PNS.

Ia berharap kondisinya secepatnya pulih dan bisa sembuh, agar bisa kembali beraktivitas seperti biasa.

"Janganlah menyudutkan kami petugas ya. Sekarangkan banyak tuh berita dan isu kami katanya ngak netral atau curang," pintanya.

KECELAKAAN Usai Bertugas, Ketua KPPS TPS 4 Tasik Seminai Riau Dirawat, Ada Gumpalan Darah di Otak. (Tribunpekanbaru.com/Mayonal Putra/Johannes Wowor Tanjung)

Berita Terkini