Operasi Yustisi di Riau, Satpol PP dan Tim Yustisi Amankan Cewek di Bawah Umur dari Kamar Hotel
TRIBUNPEKANBARU.COM, DUMAI - Operasi Yustisi di Riau yang digelar Ti Yustisi Kota Dumai, Satpol PP dan Tim Yustisi amankan cewek di bawah umur dari kamar hotel bersama seorang pria.
Operasi Yustisi kedua ini, selain mengamankan gadis atau cewek di bawah umur pada Selasa (5/11/2019), Tim Yustisi juga menjaring 28 orang setelah sebelumnya berhasil menjaring 22 orang pada hari pertama operasi pada Senin (4/11/2019).
Silahkan baca juga berita Riau hari ini >>>
• Seleksi CPNS 2019 di Riau, Pemkab Kuansing akan Gelar CAT SKD dan TKD CPNS 2019 di Aula SMA Pintar
• Kecalakaan Naas di Riau, Mobil Pengangkut Ayam Potong Tabrak Buntut Truk, Satu Orang Tewas di Tempat
• BERSAING dengan Istri Bupati, Ridwan Yazid Daftar ke Beberapa Partai untuk Pilkada Bengkalis 2020
• YOUTUBER dan Selebgram Cantik Hanin Dhiya Hadir di Riau, 17 Event Menarik Mal Pekanbaru Pekan Ini
• HATI-HATI! Walikota Pekanbaru Firdaus Ingatkan Calon Peserta Seleksi CPNS 2019 Jangan Percaya Calo
Operasi Yustisi di hari kedua langsung dipimpin oleh Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Dumai, Bambang Wardoyo SH, bersama puluhan tim gabungan, TNI, Polri, Petugas Capil, dan gabungan lainya.
Untuk hari kedua, ada beberapa titik yang menjadi target operasi, yakni di Wisma Dnusantara, kosan Mewah jalan Merdeka, kosan babe gang duku, Hotel Aira jalan Cempadak, dan Wisma kurnia jalan Cempedak.
Saat Tim menyusuri Hotel Aira jalan Cempedak, Tim Yustisi mendapati anak perempuan diduga masih dibawah umur, telah ngamar semalaman bersama seorang pria.
Mendapati anak diduga masih dibawah umur yang mengaku, dari kota Pekanbaru, ngamar bersama pria, namun saat terjaring pria yang diduga semalam bersama anak dibawah umur tersebut sudah tidak ada di hotel, hanya ada seorang perempuan yang mengaku sebagai temannya.
Mendapati anak yang diduga masih dibawah umur tersebut, tim yustisi langsung meminta identitas anak tersebut, dan ia tidak memiliki KTP.
Tidak memiliki identitas, anak yang diduga masih dibawah umur tersebut dibawa ke kantor Satpol PP untuk didata dan diproses lebih lanjut.
Silahkan baca juga berita Riau hari ini >>>
• 15 Tahun Dikurung dan Tidak Pernah Injakkan Kaki ke Tanah, 9 Warga Riau Harus Dirujuk ke RS Jiwa
• Batin Arifin Ditahan di Rutan Sialang Bungkuk, Polisi Limpahkan Pelaku Perambah TNTN Riau ke Kejari
• SEMPAT Keluarkan Kebijakan Memicu Kontroversial, Ketua PN Siak Bambang Trikoro Sebut Istrinya Cantik
Sebelumnya, juga tim operasi Yustisi juga menyusuri Wisma Dnusantara, kosan Mewah jalan Merdeka, kosan babe gang duku, dan Wisma kurnia jalan Cempedak.
Kasat Pol PP Dumai, Bambang Wardoyo mengungkapkan, kegiatan ini untuk menjaring masyarakat yang tidak membawa atau belum memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP).
Ia menambahakan, Operasi Yustisi dilakukan Satpol PP bersama Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Dumai dan melibatkan aparat Polri, TNI Kejaksaan dan Pengadilan Negeri Dumai, dan lainya.
Lebih lanjut dijelaskanya, Operasi dilakukan untuk tertib administrasi, pasalnya kota Dumai juga merupakan kota yang berbatasan dengan Negara tetangga.
"Operasi ini mulai hari ini tanggal 4 sampai 7 November 2019 mendatang, Operasi dilakukan untuk tertib Administrasi," katanya.
Dirinya mengingatkan, bagi warga yang ingin bepergian jangan lupa membawa identitas diri berupa Kartu Tanda Penduduk (KTP).
"Mereka yang terjaring akan dikenakan sidang di tempat dan wajib membayar denda sesuai ketentuan yang berlaku, sebesar Rp50.000" tegasnya.
Silahkan baca juga berita Riau hari ini >>>
• MISTERI Kematian Tahanan di Riau, Sempat Kejang-kejang dalam Sel, Ujung Jari Membiru
• STORY-Jaksa Ini Pernah Tangani Kasus Mantan Gubernur Riau Rusli Zainal, Kini Jabat Kajari Pekanbaru
• Wakil Rakyat Cantik di Riau Pikir-pikir Maju di Pilkada Rohil 2020 Tunggu Situasi Politik dan Partai
Bambang mengaku, untuk tahap kedua ini, sudah ada 28 orang yang terjaring di kos-kosan, penginapan dan lain sebagainya, 26 orang sudah mengikuti sidang, sedangkan dua orang lagi masuk di asusila.
Dirinya berharap melalui kegiatan masyarakat, bisa sadar bahwa pentingnya mempunyai KTP serta membawanya kemana pun pergi.
"Ya tujuan kita adalah untuk menyadarkan masyarakat bahwa KTP itu perlu dan dibawa saat bepergian, sebagai tanda pengenal, dan razia ini akan berlangsung hingga 7 November mendatang," pungkasnya.
Sahabat Suci Merasa Sangat Kehilangan dan Sedih
Sementara itu, sahabat Suci satu sekolah bernama Kiki merasa sangat kehilangan dan sedih, gadis 21 tahun ditemukan tewas tanpa kepala di Riau.
Identitas gadis 21 tahun yang ditemukan tewas tanpa kepala itu bernama Suci Fitria dan ia warga Pekanbaru, dan Kiki merupakan sahabat Suci saat masih sekolah.
Silahkan baca juga berita Riau hari ini >>>
• MISTERI Mayat Gadis 21 Tahun Tanpa Kepala di Riau, Polisi Buru Pelaku, Ibu korban: Saya Belum Ikhlas
• NAMA Cyrus Sinaga Disebut dalam Kasus Jual Beli Lahan TNTN Riau, Polisi Kejar Cukong Pembeli Lahan
• Warga Riau Kesal Truk Tonase Besar Pengangkut Kayu Leluasa Melintasi Jalan Kota Pekanbaru, Ada Apa?
Kiki dan sahabat Suci yang lain sudah mengetahui kejadian yang menimpa Suci, dan mereka merasa tidak percaya dengan apa yang alami Suci, karena mereka tidak menyangka sahabat mereka akan cepat dipanggil Yang Maha Kuasa.
"Kami teman sama sekolah Suci marasa sangat kehilangan, karena dia orangnya ceria, baik, dan tidak banyak cerita atau ngeyel," ungkap Kiki.
Dalam keseharian, semasa hidupnya, Suci sering bermain dengan Kiki dan banyak teman yang senang berteman dengan Suci.
"Ia teman yang paling ceria, tidak cengeng, tidak pernah sedih, manja, dan ia anak pertama namun dipanggil dedek," sebut Kiki.
Sementara itu, adik korban bernama Indah sering bermimpi tentang pelaku pembunuh kakaknya bernama Suci Fitria dalam kasus penemuan mayat gadis 21 tahun tanpa kepala di Riau.
Dalam mimpi itu, Indah bercakap dengan kakaknya, dan Indah bertanya siapa yang telah membunuh kakaknya, namun kakanya itu tidak bisa menyebutkan siapa yang telah membunuhnya.
Selain Indah, ibu korban, Lia juga bermimpi tentang Suci Fitria yang merupakan anak pertama Lia.
Silahkan baca juga berita Riau hari ini >>>
• NAMA Cyrus Sinaga Disebut dalam Kasus Jual Beli Lahan TNTN Riau, Polisi Kejar Cukong Pembeli Lahan
• JALAN ke Kantor Walikota Pekanbaru Berlumpur, Ini Penjelasan Wakil Walikota Pekanbaru Ayat Cahyadi
• RESMI, Iuran BPJS Kesehatan Naik, Ini Penjelasan BPJS Sumbagteng Jambi untuk Masyarakat Riau Sekitar
• People Smuggling atau PENYELUNDUPAN Manusia di Riau, Buronan Penyelundup Ribuan Manusia Ditangkap
Kasus penemuan mayat gadis 21 tahun ini sempat menghebohkan warga Dumai Riau, karena mayat yang ditemukan itu tanpa kepala dan dibuang ke parit.
Masih jelas dalam ingatan, peristiwa yang sempat menggemparkan masyarakat Dumai, terkait penemuan mayat gadis 21 tahun warga Pekanbaru tanpa kepala yang ditemukan warga di dalam parit di Jalan Mattaim, Kelurahan Teluk Makmur, Kecamatan Medang Kampai, Kota Dumai pada Kamis (2/5/2019) silam.
Mayat gadis 21 tahun tanpa kepala yang diketahui bernama Suci Fitria (21) warga Kota Pekanbaru tersebut, hingga saat ini masih belum terungkap siapa pelaku pembunuhan gadis cantik berkulit putih ini.
Untuk mencari informasi terkait kejelasan kasus pembunuhan anak pertamanya, Lia ibu korban menyempatkan diri untuk berkunjung ke Mapolres Dumai, pada Rabu (30/10/2019).
Setelah menemui Kasat Reskrim Polres Dumai, AKP Dany Andhika Karya Gita , Lia sedikit lega, pasalnya kasus pembunuhan anaknya tetap berjalan dan menjadi atensi bagi polres Dumai dalam mengungkap pembunuhan anaknya.
Lia sangat berharap kepada pihak Polres Dumai, untuk bisa segera mengungkap dan menangkap pelaku pembunuhan anak pertamanya ini, pasalnya hingga saat ini dirinya masih belum mengikhlaskan kepergian anaknya.
"Saya belum ikhlas bang, sampai kasus ini terungkap dan pembunuhnya tertangkap, karena saya merasa sangat sedih ketika teringat anak saya, mudah-mudahan kasus ini bisa cepat terungkap, biar saya ikhlas dan menjadi lega," katanya, Kamis (31/10/2019).
Silahkan baca juga berita Riau hari ini >>>
• MAMA Muda di Riau Ditemukan Tewas, Sempat Menelpon, MAAFIN MAMA YA BHI. MAMA GAK BISA DAMPINGI OBHI
• CAT SKD dan TKD CPNS 2019 Dibebankan ke Daerah, Pemkab di Riau harus Inventarisir Komputer Sekolah
• Terungkap Penyebab Dana Transfer Pusat Tahun 2019 untuk Provinsi Riau Rp 264 Miliar Gagal Salur
Dirinya mengaku, hampir setiap bulan ia menyempatkan diri untuk berziarah ke makam anaknya yang berada di TPU Marga Sarana, kecamatan Bukit Kapur.
Lia menjelaskan, setiap dirinya rindu dengan anak pertamanya, selalu menyempatkan untuk berziarah ke makam anaknya, dengan berziarah rasa rindu bisa sedikit terobati.
Saat ditanya, apakah korban pernah muncul dalam mimpinya, Lia mengaku, sejak kejadian itu, ia hanya pernah bermimpi satu kali, yang dalam mimpi tersebut anaknya yang menjadi korban tersebut hanya mencuci tangan.
Lebih lanjut dijelaskanya, terkait mimpi anak keduanya yang bernama Indah yang sering bermimpi korban, korban selalu tidak bisa menyebutkan siapa yang melakukan pembunuhan tersebut.
"Jadi setiap bermimpi dia bilang tidak tahu siapa yang membunuhnya, dan selalu berkata kepada adiknya indah di dalam mimpi untuk menjaga saya," ucapnya.
Dirinya sangat berharap kepada pihak kepolisian untuk bisa cepat mengungkap pelaku pembunuhan anaknya, sehingga dirinya dan korban bisa tenang dan ikhlas.
"Saya juga sedikit lega, karena dari hasil visum anak saya tidak ada tanda-tanda kehamilan, yang sempat menjadi perbincangan banyak orang, semoga pelaku cepat tertangkap," harapnya.
Silahkan baca juga berita Riau hari ini >>>
• AKSI Pencurian Ternak di Riau, Empat Pria Ditangkap Polisi, Sempat Berkeliling dengan Mobil Avanza
• Seleksi CPNS 2019 di Riau, BKP2D Pelalawan Siapkan Komputer dan Internet untuk CAT SKD dan TKD
• Peluang Investasi Generasi Milenial di Bursa Efek, Mahasiswa dari 7 Kampus di Riau Siap Bersaing
Sementara, Kasat Reskrim Polres Dumai, AKP Dany Andhika mengungkapkan, pada intinya tetap kasus ini menjadi atensi pihaknya sampai kasus ini terungkap, dan pihanya tidak diam.
Ia menambahakan, sekecil apapun informasi akan pihaknya tindaklanjuti, dan ia juga sudah menyampaikan kepada pihak keluarga, bahwa kasus ini tidak berhenti sampai terungkap.
"Kita tetap berusaha untuk mengungkap kasus ini, dan saat ini tetap berjalan, dan informasi terkait perkembangan kasus ini juga kita sampaikan kepada pihak keluarga, doa kan saja supaya kami cepat mengungkap kasus ini," pungkasnya.
Polisi Membuat Sketsa Wajah Saksi Kunci
Mayat wanita tanpa kepala dalam parit di Dumai Riau yang mengebohkan masyarakat setempat, polisi membuat sketsa wajah saksi kunci.
Satreskrim Polres Dumai terus melakukan penyelidikan guna mengungkap kasus pembunuhan sadis mayat wanita tanpa kepala, demi mendapatkan saksi kunci.
Baca: TUJUH Kali Keluar Masuk Penjara, Residivis Curat Ditangkap Polsek Mandau Riau Usai Bongkar Ruko
Baca: JADWAL Pelantikan Caleg Terpilih DPRD Kampar Riau pada Pileg 2019, Daftar Nama Anggota DPRD Kampar
Baca: INFO PENTING! Pekanbaru Siaga Darurat Bencana KABUT ASAP Akibat Karhutla di Riau
Baca: Remaja 18 Tahun Tewas dalam Kecelakaan Tunggal di Pelalawan Riau, Korban Terjatuh ke Badan Jalan
Baca: Honda Scoopy Merah Putih Hadir di Indonesia, Ini Keunggulan dan Spesifikasi Honda Scoopy Merah Putih
Pihak kepolisian membuat sketsa wajah untuk mendukung proses pencarian benang merah kasus tersebut, sementara pelaku hingga saat ini masih bebas berkeliaran dan belum diketahui keberadaannya.
"Kami masih berupaya membuat sketsa wajah orang terakhir bertemu dengan korban," kata Kasat Reskrim Polres Dumai AKP Dany Andika pada Senin (5/8).
Dilanjutkannya, sketsa wajah tersebut dapat menjadi petunjuk dalam mengungkap siapa dalang pembunuhan sadis tersebut.
"Kasus ini masih kita lakukan penyelidikan. Termasuk sejumlah saksi sudah kita mintai keterangan untuk mengungkap perkara," paparnya kemudian.
Sebelumnya, kasus ini sudah bergulir sejak tiga bulan belakangan sejak ditemukannya jenazah wanita tanpa kepala diduga beridentitas dengan inisial SF (21).
Baca: YOUTUBER dan Selebgram Cantik Asal Pekanbaru Ini Baru Saja Menikah, Senang Jadi Beauty Vlogger
Baca: KISAH Polwan Cantik Indonesia Sedang Tugas di Afrika, Berulang Tahun ke-25, Ini Doa dan Ucapannya
Baca: Kata-kata BIJAK dan Kata-kata MUTIARA Soal Kehidupan by Ustadzah Cantik Asal Pekanbaru Nella Lucky
Hingga kini, pihak kepolisian terus berusaha siapa pelaku utama pembunuhan sadis terhadap korban wanita tersebut.
"Untuk proses perkaranya masih berjalan, sudah banyak saksi kita periksa, namun untuk sejumlah saksi kita periksa nanti akan kita kabari kembali," pungkas Kasat.
Identitas Mayat Wanita Tanpa Kepala Terungkap dari Cincin Z dan Masih LAJANG
Terungkap identitas wanita tanpa kepala yang ditemukan di dalam parit di Dumai Riau, korban warga Pekanbaru masih lajang.
Identitas wanita tanpa kepala ini disinyalir berkaitan dengan huru Z, karena polisi menemukan sebentuk cincin emas menyerupai huruf Z yang terpasang di salah satu jari korban.
Selain terungkapnya identitas korban, wanita tanpa kepala yang sudah menjadi mayat itu berusia antara 25-30 tahun.
Baca: Pelihara KING KOBRA, Mahasiswa di Riau Disejajarkan dengan MIKE TYSON dan Kristen Stewart (Video)
Baca: JOKOWI Sebut CIRI-CIRI Daerah Calon Ibukota Negara Indonesia di Kalimantan Timur, Dilewati Jalan Tol
Baca: WOW, Rp 466 TRILIUN akan DIHABISKAN untuk PEMINDAHAN Ibukota Negara ke KALIMANTAN, APBN atau HUTANG?
Baca: Biaya PEMINDAHAN Ibukota Negara ke KALIMANTAN Rp 466 Triliun, Dananya dari APBN atau HUTANG Lagi?
Baca: KISAH CINTA Gadis Malaysia dan Gadis Minang, Dinikahi Cowok AFRIKA dan Ketemu Jodoh di Instagram
Sesosok mayat wanita tanpa kepala ditemukan warga di dalam parit di Jalan Mattaim, Kelurahan Teluk Makmur, Kecamatan Medang Kampai, Kota Dumai, Kamis (2/5/2019).
Belum diketahui penyebab kematian korban dan polisi masih melakukan penyelidikan terhadap kasus ini, ungkap Kapolres Dumai, AKBP Restika Nainggolan melalui pesan tertulis pada wartawan, Kamis (2/5/2019).
"Korban berjenis kelamin perempuan ini ditemukan warga sekitar pukul 10.30 Wib, dalam kondisi tanpa kepala dan tidak ditemukan identitas apapun di tubuh korban," sebut Restika.
Warga yang pertama kali menemukan jasad korban, saat itu hendak pulang setelah berbelanja dari warung dan melintas dengan berjalan kaki di sekitar lokasi.
Kemudian lanjut Restika, saksi melihat ke sisi jalan, yang berada di dalam parit, seperti kaki manusia.
Saksi mendekati parit dan melihat tubuh korban yang sudah tidak utuh, tanpa kepala.
Saksi berteriak dan memberitahu warga yang berada disekitar lokasi.
Setelah itu warga melaporkan kejadian tersebut kepada anggota Bhabinkamtibmas Bripka Antoni Hermanto.
Penemuan mayat perempuan tanpa kepala dan identitas tersebut dilaporkan kepada pihak polsek, dan langsung dirurunkan Tim Identifikasi dari Sat Reskrim Polres Dumai untuk dilakukan olah TKP.
Jenazah korban kemudian dibawa ke RSUD Kota Dumai untuk dilakukan otopsi.
Polisi masih melakukan penyelidikan terkait kasus ini.
"Sejumlah saksi di lokasi telah dimintai keterangan dan polisi masih mencari identitas korban untuk menentukan penyebab kematian korban," tutup Restika.
Baca: HASIL Real Count PILPRES 2019 Situng KPU, Data dari 189.976 TPS Belum TERINPUT, Basis PRABOWOkah?
Baca: Ini SUMBER Data HASIL Real Count Pilpres 2019 BPN, PRABOWO Menang 62 Persen, Diungkap Vasco Ruseimy
Baca: TERUNGKAP Fakta-fakta Kemenangan PRABOWO 62 Persen dari Vlog Vasco Ruseimy, Real Data No Clean Data
Baca: BPN vs KPU Soal REAL COUNT Pilpres 2019, BPN-Prabowo MENANG 62 Persen, KPU-Jokowi Menang 56 Persen
Baca: Bea Cukai GAGALKAN Penyelundukan Bibit Lobster Rp 1 Miliar ke SINGAPURA, Ini Rutenya hingga Vietnam
Identitas Mayat Perempuan Tanpa Kepala Terungkap
Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) PolresDumai terus melakukan penyelidikan terkait temuan mayat perempuan tanpa kepala dalam parit di Jalan Mattraim, Kelurahan Teluk Makmur, Kecamatan Medang Kampai, Kota Dumai, Riau, Kamis (2/5/2019).
"Saat ini kita telah mengetahui identitas korban, namun kita belum bisa menyampaikan kepada publik karena masih dilakukan penyelidikan untuk memburu pelaku," ungkap Kasat Reskrim Polres Dumai, AKP Awaluddin kepada Kompas.com, Senin (12/5/2019).
Sejumlah saksi telah dimintai keterangan terkait temuan mayat perempuan tanpa kepala oleh pihak penyidik.
"Ada 10 saksi yang telah kami mintai keterangan, dan proses penyelidikan hingga kini masih berjalan," sebut Awal.
Motif Pembunuhan Korban
Sedangkan polisi belum mengetahui motif dari pembunuhan korban.
Hingga saat ini identitas korban telah diketahui dan korban merupakan warga Pekanbaru.
"Dari hasil visum, ditemukan sejumlah tanda kekerasan di tubuh korban. Korban diketahui masih lajang dan tinggal di Pekanbaru," ungkap Awal.
Tribunpekanbaru.com/Donny Kusuma Putra - Operasi Yustisi di Riau, Satpol PP dan Tim Yustisi Amankan Cewek di Bawah Umur dari Kamar Hotel