Lewat organisasi ini diharapkan mereka bisa menyampaikan nya ke orang tua di wilayah masing-masing untuk mengawasi anak-anaknya agar menjauhi LGBT.
"Peranan orang tua sangat dibutuhkan, kita melalui organisasi perempuan sudah melakukan sosialisasi, kita sampaikan itu juga (bahaya LGBT), dengan harapan mereka menyampaikan kepada para orangtua di lingkungannya," katanya.
Selain peranan pihak sekolah dan orang tua, pihaknya juga sudah mengendeng Kemenag Riau. Kali ini upaya pencegahan dilakukan melalui pendekatan agama.
Dimana para ustad atau penceramah diminta untuk menyelipkan pesan-pesan terkait bahaya LGBT. Sehingga masyarakat paham bagaimana mengantisipasi terjadi perilaku sex menyimpang tersebut.
"Kami minta juga kepada para pencerama supaya pas khutbah jumat itu bisa menyampaikan pesan-pesan itu juga," katanya.
(Tribunpekanbaru.com/Syaiful Misgiono)