Berita Nasional
Jokowi Minta Masyarakat Bersyukur dengan Kereta Cepat Whoosh, Dampak Positif Sudah Terlihat
Dalam pandangan Jokowi, proyek seperti Whoosh harus dilihat sebagai bagian dari pembangunan peradaban modern Indonesia.
“Contohnya kereta cepat, yang menumbuhkan titik-titik pertumbuhan ekonomi baru,” tandas Jokowi.
Dampak lain yang disebutnya termasuk peningkatan nilai properti di kawasan yang terhubung dengan jalur Whoosh, serta terbukanya peluang investasi baru.
6. Whoosh Sebagai Solusi Kemacetan dan Polusi
Proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung (KCJB), yang dikenal dengan nama Whoosh (akronim dari “Waktu Hemat, Operasi Optimal, Sistem Hebat”), merupakan kereta cepat pertama di Asia Tenggara.
Dengan kecepatan hingga 350 km/jam, Whoosh memangkas waktu perjalanan Jakarta–Bandung menjadi sekitar 40 menit, dibandingkan sebelumnya yang bisa mencapai 3 jam lebih.
Bagi Jokowi, manfaat sebesar ini bukan sekadar soal kecepatan, tetapi bagian dari transformasi sistem transportasi nasional untuk mengurangi ketergantungan pada kendaraan pribadi dan mengatasi emisi karbon tinggi yang menyebabkan polusi
7. Prediksi Keuntungan dan Perubahan Enam Tahun ke Depan
Meski sejak awal proyek Whoosh tidak ditujukan untuk mencari laba, Jokowi tetap optimistis bahwa dalam enam tahun ke depan, kondisi keuangannya akan membaik.
“Itu kalau setiap tahun naik, naik, naik, orang berpindah, ya kerugiannya akan semakin mengecil. Ini kan tahun pertama,” ujar Jokowi.
Ia memperkirakan EBITDA (Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization) atau indikator keuntungan operasional Whoosh akan positif dalam waktu enam tahun, seiring meningkatnya jumlah pengguna.
“Itu pun kalau penumpangnya sekarang per hari kan kayak Whoosh itu sudah 19.000 dan sudah mencapai penumpang sampai 12 juta penumpang,” katanya.
8. Pembangunan Transportasi Massal Sebagai Investasi Bangsa
Dalam pandangan Jokowi, proyek seperti Whoosh harus dilihat sebagai bagian dari pembangunan peradaban modern Indonesia.
Pembangunan infrastruktur ini mendorong efisiensi ekonomi, menekan polusi, dan membuka peluang pertumbuhan wilayah baru.
Selain itu, proyek ini menjadi bukti nyata bahwa negara hadir dalam menyediakan layanan publik yang tidak semata dinilai dari keuntungan materi.
“Kalau ada subsidi, itu investasi, bukan kerugian,” tegas Jokowi berulang kali.
Dengan paradigma ini, Jokowi ingin masyarakat memahami bahwa setiap rupiah yang dialokasikan untuk transportasi massal akan kembali dalam bentuk kenyamanan, efisiensi, dan produktivitas nasional.
| Sidang Ijazah Gibran yang Digugat Rp 125 Triliun Ditunda Lagi, Mobil Kuasa Hukum Rusak |
|
|---|
| Jokowi Buka Suara Soal Woosh: Negara Rugi Rp 100 Triliun Karena Macet di Jabodetabek |
|
|---|
| Prabowo Sebut Bahasa Portugis Akan Dipelajari di Sekolah, Politisi PDIP Anggap Hanya Omon-Omon |
|
|---|
| Pakar Komunikasi Soroti Gaya Menkeu Purbaya: Jangan Terlalu Maju, Ingat Batasan |
|
|---|
| Datangi Rumah Jokowi, Elite Projo Ngaku Diperlihatkan Ijazah Asli: Memang Ada, Dikeluarkan UGM |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.